webnovel

The Grand Duchess Went To Another World

ADRIANNE GRACE CAROLINE Bercerita tentang seorang Grand Duchess Halbert yang bereinkarnasi menjadi seorang gadis Korea yang mengalami kecelakaan karena mengalami depresi dan meninggal dirumah sakit. Menggantikan gadis itu dia menjalani hidupnya dengan kasih sayang keluarga yang hanya dia rasakan saat umurnya 8 tahun. Adrianne seorang putri Duke Caroline harus menjalani kehidupan yang menyakitkan saat dia baru berumur 8 tahun karena telah kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang sebenarnya adalah konspirasi dari seorang tetua dikeluarganya. Ia mengetahui kebenaran tentang semua itu saat ia berusia 10 tahun. Mengetahui hal itu ia langsung mendatangi tetua tersebut beserta yang terlibat dan membunuh mereka dengan kemampuan yang sudah ia latih sejak dini. Kewajiban sebagai salah satu pedang kekaisaran membawanya kemedan perang dan berperang dengan mendarah dingin.Karena hal ini dia disebut sebagai Iblis Berdarah Biru Caroline. CESSAIR KENNETH HALBERT 6 tahun telah berlalu, suatu hari terjadi perubahan terhadap dirinya. Ia bertemu dengan seorang pria dipesta pendiri kekaisaran yang akan mengubah seluruh hidupnya. Selama 5 tahun menjalani hari yang bahagia mereka diminta untuk mengikuti perang dengan kekaisaran lain. Mereka menerima perintah itu dan mengikuti perang. Saat perang selesai terjadi hal tidak terduga yaitu kematian Adrianne Grace Caroline. Melihat kematian Istrinya ia menjadi gila dan menyusul Adrianne karena menusuk jantungnya sendiri. PENASARAN DENGAN KELANJUTANYA * Mari Baca Cerita Selengkapnya Di THE GRAND DUCHESS WENT TO ANOTHER WORL *

Louis_Alexandre · 奇幻言情
分數不夠
13 Chs

Menjahili

*Cuit* *Cuit* *Cuit* Aku bangun dan mendengar suara burung berkicau dipagi hari. Aku pergi keluar dan menghirup udara yang segar.

"hahh..., segar sekali." nikmatiku menghirup udara segar dipedesaan.

"Apa kakak-kakak belum bangun ?" tanyaku.

"hihihi, kalau begitu, aku akan berbaik hati membangunkan mereka." tawaku jahil.

"Tok, tok, tok. kakak apa kamu sudah bangun ?" aku bertanya dan masuk kekamar Yeong-sik lalu berbaring ditempat tidurnya.

Aku menatap wajah tampan Yeong-sik dan memegangnya.

"Wah..., wajahnya tambah tampan kalau dilihat dari dekat. Kulitnya juga lembut. Perawatan apa yang dia jalani ? Apa dia wanita,....aku juga ingin kulit sepertinya !!" gumamku.

Karena merasa iri dengan wajahnya yang mulus aku mulai mengurungkan niatku membangunkan dan mulai mengusilinya.

"Jangan salahkan aku untuk ini k.a.k.a.k !!" aku mulai menjalankan aksiku kepada Yeong-sik.

Aku segera keluar dari kamar Yeong-sik dan pergi ketarget selanjutnya.

"Tok, tok, tok. Halo, halo, apakah ada orang disana ?" aku bertanya dan masuk kekamarnya.

"Hmm..., kak Kwang-il juga belum bangun ?"

Melihatnya tertidur lelap aku juga berbaring disampingnya dan hampir tertidur. Tapi aku mendengar suara ponsel yang terus berdering.

"Hm ?, nontivikasi ?" aku mengambil ponselnya dan melihat banyak nontivikasi.

"Apa-apaan, kenapa banyak sekali pesan dari manajernya ?" kagetku.

"Jangan-jangan dia hanya bilang kepada mereka dan belum mendapatkan izin !?" kecurigaanku muncul kembali.

"... Hebat sekali kamu kak !!" gumamku.

Aku meletakan ponselnya dan mengusilinya seperti yang kulakukan kepada Yeong-sik.

Aku keluar dari kamar Kwang-il dan pergi kekamar terakhir.

"Tok, tok, tok.

"Hmm..., seperti kamu belum bangun juga !?" pasrahku kepada hyuk-ji.

Aku menatapnya dan kemudian melemparkan tubuhku ketempat tidur dan menutup mataku. Setelah beberapa saat aku membuka mataku dan berpaling melihat hyuk-ji.

"Sudah kuduga wajahnya yang imut ini mirip anak anjing. Tetapi saat dia tidur kenapa imut sekali !!?" hatiku seperti melelehkan saat melihatnya.

"Sangat disayangkan aku harus menjahilinya karena dia imut." hatiku bimbang.

"Tapi, karena kak Yeong-sik dan kak Kwang-il sudah aku jahili, tentu saja aku harus adil." hatiku semakin bimbang dan gemetar tapi tetap harus kulakukan.

Setelah selesai aku cepat keluar dari kamar hyuk-ji dan menenangkan hatiku. Karena bosan aku memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan dipedesaan. Saat berjalan aku bertemu dengan teman yang kami jumpai kemarin didesa.

"Halo Bong-ki, apa yang kamu lakukan disini ?" tanya Areum seorang perempuan cantik didesa.

"Halo semuanya, aku hanya ingin berjalan-jalan disekitar sini untuk mencari udara segar." jawabku

"Kalau begitu, bagaimana jika kami pergi menemanimu ? tanya Dong-sun pria berhati baik didesa.

"Jika kalian tidak keberatan aku mohon bantuannya." jawabku dengan senang.

"Ngomong-ngomong dimana kakak-kakakmu ?" tanya soo-jin seorang putri orang kaya didesa.

"Kakak-kakakku sedang tid-" jawabku terpotong.

"Bong-ki !!!" "Bong-ki, dimana kamu !!?" "Bong-ki, Diman- !!!" Aku mendengar teriakkan-teriakkan kakak-kakakku

"Kakak, itu Bong-ki. Dia disana !!" hyuk-ji menunjuk kearahku.

Setelah mengetahui keberadaanku mereka semua lari menghampiriku.

"Bong-ki !!!, apa kamu tau kami sangat khawatir padamu." khawatir Yeong-sik sambil memelukku.

"Kemana saja kamu, apa yang kamu lakukan disini !?" bentak Kwang-il dengan sedih.

"Apa kamu tau bagaimana perasaan kami saat kamu tidak ada divila !?" marah hyuk-ji yang tidak pernah memarahiku.

"Aku minta maaf sudah membuat kalian khawatir. Aku hanya ingin mencari udara segar. Seharusnya aku meninggalkan surat untuk kalian sebelum pergi. Maaf, kakak !!!"