Aku membuka mataku dan melihat atap yang asing. Aku mendengar ada beberapa orang yang berteriak "DOKTER!!" berkali-kali. *Dimana aku, apakah ini akhirat ?* aku berpikir begitu.
Saat aku bangun aku melihat ada lima orang berada disampingku melihatku dengan cemas dan senang. Ada dua orang tua yang terlihat sangat tampan dan cantik. Aku menoleh kekiri dan melihat tiga pria tampan.
Pria yang berdiri dibelakang terlihat sangat elegan dan memakai kacamata.
Pria yang berdiri ditengah terlihat seperti pereman karena pakaian yang berantakan tapi juga terlihat elegan.
Pria yang berdiri didepan terlihat sangat imut dan auranya seperti anak kecil.
"Siapa kalian ?" tanyaku kepada mereka.
"Sayang, apa kamu tidak mengingat kami ?" tanya pria berkacamata.
"Maaf, tapi saya tidak mengingat siapa kalian."
perasaan bersalah menyelimutiku dan aku menjawab dengan nada gemetar.
Aku mendengar suara langkah kaki dan menutup mataku karena takut mereka menyadari bahwa aku bukan keluarga mereka dan memaksaku mengembalikan keluarga mereka.
Aku terkejut karena merasakan tangan dari seseorang yang memegang kepalaku dan mengelus-elus rambutku dengan lembut.
"Begitu ya, tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Kami akan selalu bersamamu apapun yang terjadi, jadi kamu tidak perlu memikirkan hal lain dan fokus untuk menyembuhkan dirimu sendiri." kata pria berkacamata itu dengan lembut.
"Benar, kamu tidak perlu memikirkan hal yang sia-sia. Fokus saja sembuhkan dirimu dulu." kata pria preman itu dengan angkuh.
"Adikku, kamu tidak perlu memikirkan apa saja yang sudah terjadi dan mengingat masa lalu. Kita semua bisa memulainya dari awal. kata pria imut itu dengan manja.
"Benar nak, kami semua sudah senang kamu bisa selamat. kata wanita yang adalah ibuku.
"Jadi, kamu tidak perlu memusingkan apa yang terjadi. Yang perlu kamu lakukan hanya beristirahat dan bersama kami lagi seperti sebelumnya. kata pria yang adalah ayahku.
*Tik!Tik!* Air mataku menetes dan terus mengalir dan terus mengatakan kata "Maaf" terus-menerus tetapi yang kurasakan saat ini adalah perasaan hangat yang sudah lama tidak kurasakan dan bahagia.