Setelah merasa puas melampiaskan nafsunya. Perlahan Massimo menggerakan tangannya ke pinggang Gina dan membuatnya bangun dari lantai untuk duduk diatas pahanya.
Melihat Gina masih meneteskan air mata membuat Massimo iba. "Kau marah padaku?" tanyanya lembut.
Gina yang masih mengunci mulutnya memilih untuk memalingkan wajah ke arah lain, menghindari tatapan Massimo.
Massimo tersenyum, dia sudah tahu jawabannya. Tanpa berbicara Massimo lalu menyisir rambut Gina yang acak-acakan menggunakan jarinya.
"Cepat atau lambat kau akan tetap melakukan itu untukku, Gina. Jadi ada baiknya kau belajar dari sekarang untuk menyenangkan suamimu," ucap Massimo lembut.
Secara spontan Gina mengalihkan wajahnya, menatap Massimo dengan kedua matanya yang masih basah. "Kau bisa melakukan itu dengan wanita-wanitamu yang lain, bukan denganku!"
Massimo terkekeh. "Wanita yang lain? Wanita lain siapa? Aku sudah menikah dan istriku sangat cantik, untuk apa lagi aku mencari wanita lain?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者