***
"Terima kasih, Juna! Kau memang selalu menyambut dan mengantarku dengan senang hati. Tidak seperti Kakakmu," ujar Chandra dengan menyindir Karina sembari mengayunkan pedang miliknya yang baru saja dibeli semalam dengan menggedor rumah pemilik pandai besi.
"Berisik kau, Pria gila! Urus mereka dengan benar. Awas kalau--"
"Sudah selesai," jawab Chandra singkat. Dia menghampiri Juna sambil tersenyum lebar. Jika sepuluh orang pembunuh bisa dikalahkannya dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Bagaimana kalau dia membunuh dua orang saja? Bagi Chandra, itu bagaikan membunuh semut yang sekali injak langsung mati.
"Kau tidak apa-apa, Jun?" Chandra memeriksa tubuh Juna yang terlihat oleh matanya. Hidup sebagai anak tunggal dan bertemu dengan anak laki-laki yang usianya lumayan jauh dan terlihat menggemarinya, membuat Chandra menjadi lebih mudah untuk menganggapnya sebagai adik.
Remaja laki-laki itu menggeleng. "Tidak, Raka. Kau tidak mau menolong Kakak?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者