***
Chandra melirik pria berumur tiga puluh tiga tahun yang membantunya merapihkan barang-barang sambil tersenyum tipis. Dia berdecak kesal.
"Kau menganggap aku lucu, huh?"
Afta menggeleng sambil menahan senyum. "Tidak sama sekali, Pangeran."
"Ck, ekspresi wajahmu lebih jujur daripada ucapanmu." Chandra membuka jendela besar yang langsung menampakkan pemandangan lapangan kuda pacu, tempat dia berolahraga setiap paginya.
"Selamat tinggal lapangan pacu kesayanganku," ucap Chandra meneliti setiap sudut tempat favoritnya dengan kegalauan yang menerpa. Sebab dia juga tidak tahu kapan lagi akan kembali ke sini.
***
"Ada rumor kalau Pangeran Chandra diusir dari Mahaphraya atas perintah dari Yang Mulia Gasendra," lapor orang kepercayaan pria dengan manik berwarna hitam itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者