***
"Haahh!!" Juna refleks mundur beberapa langkah sambil memegangi dada ketika masuk ke dapur. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya di depan sana.
"K--kak...? Ap--apa yang Kakak lakukan...?" tanya Juna mendekat dengan hati-hati. Membuat sang kakak yang tengah menunggu masakan matang di depan tungku menoleh dan tersenyum sampai matanya menipis.
"Ada apa?" tanya Karina dengan suara super duper lembut. Dia tahu sang adik mengejeknya. Itu terlihat dari wajah kikuk sang adik.
"Justru aku yang harus bertanya pada Kakak!" timpal Juna. Dia memutari sang kakak yang sedang jongkok di depan tungku. "Ini... apa... apa-apaan kau?!"
Karina langsung mendelik dan memukul bokong sang adik. "Sikap tidak sopan macam apa itu, huh?"
Juna memegang bokong dan menatap sang kakak dengan keanehan. Dia ikut berjongkok di samping kakaknya.
"Apa yang Kakak lakukan?"
"Latihan pedang! Ya, memasak lah. Penglihatan mu masih normal, kan?" Karina melotot pada Juna.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者