webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 现代言情
分數不夠
393 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM

You can back whenever you want

Saat tiba dilokasi Alexa bergegas turun dan ingin langsung mendobrak pintu yang terdapat sepasang manusia menjijikan yang sedang bercinta. Taoi langkahnya dicegah oleh seseorang, saat ia berbalik Alexa sangat terkejut melihat siapa orang itu.

"Grandad? What are you doing here?" Tanya Alexa, ia cukup terkejut dengan kehadiran pria tua itu.

"Kau ingin masuk dan menangkap mereka terang-terangan?" Albert balik bertanya, tanpa menjawab pertanyaan Alexa terlebih dahulu.

Alexa menaikkan sebelah alisnya, "tentu saja, lalu aku akan langsung menyiksanya." Ucap gadis itu tenang.

"kau pikir dia akan mengakuinya semudah itu? Lexa, kenapa kau jadi bodoh begini?" kata Albert, Alexa menatap tidak suka kakeknya itu.