webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · 现代言情
分數不夠
393 Chs

Al, save me

"Kau tidak lupa kalau dia sandra kan?" Tanya Alexa

Jarvis menggeleng polos, "Tentu saja tidak. Tapi kau sudah memanggil dokter untuk menyembuhkan lukanya, jika kau ingin dia tetap hidup kau juga haru memberinya makan Al."

"Sudah ku bilang pesan makanan." Ucap Alexa santai.

"Dia sedang hamil, kita tidak bisa mengambil resiko." Ujar Jarvis.

"Oh ayolah!" Jarvis masih terus membujuk Alexa.

Alexa menatap Jarvis, "Aku sedang tidak mood," ucapnya seraya bangkit dari kursi. "tanggung jawab atas kepintaranmu yg idiot itu. Pastikan aku tidak muntah." Lalu Alexa melenggang pergi dari pantry meninggalkan Jarvis yang kesal.

Jarvis membuka kulkas sambil menggerutu tidak jelas. Gadis itu tau dia tidak bisa masak, kenapa malah menyerahkan hal ini padanya? Dia lebih baik membunuh sepuluh oranh sekaligus dari pada harus berurusan dengan segala macam bumbu dapur yang dia sendiri tidak tau apa saja jenis dan kegunaannya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者