webnovel

The Curse Of A Vampire Prince

Hidup abadi dan tak pernah tua mungkin impian semua orang di dunia ini. Tapi tidak dengan Druf. Pemuda tampan yang tak pernah memiliki keriput itu merasa tersiksa. Apalagi dengan kutukan yang menemani hidupnya. Kutukan cinta yang membuatnya menderita. Kutukan yang selama ini menjadi beban dan penderitaannya. Kutukan yang telah Druf bawa sejak lahir membuat Samuel, Brian dan Frans ketiga penjaganya terlalu over protektif. Terutama jika berkenaan dengan wanita. Dari ratusan tahun lalu sejak dilahirkan sebagai vampire murni Druf belum pernah dekat dengan perempuan mana pun. Bisa dibilang dari ujung rambut sampai ujung kaki Druf masih original, tak tersentuh siapapun. Sebagai seorang pangeran ia memang wajib mematuhi aturan kitab cezar yang melarangnya menyentuh wanita mana pun selain isterinya karena siapapun wanita yang menyentuhnya akan tergila-gila padanya dan kehilangan kewarasannya. Namun, ketika Druf jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ia mulai berani melanggar banyak larangan dan merepotkan para penjaganya. Padahal Druf saat itu baru saja dilantik sebagai kaisar para vampire. Tekanan demi tekanan Druf alami hingga pada titik depresi yang membuat dirinya labil dan dekat dengan banyak wanita. Sampai akhirnya ia menemukan cinta sejatinya. Cinta yang akan melahirkan keturunan dan hidup bahagia dengannya. Perasaan bahagia semakin Druf rasakan terutama ketika menjelang hari pernikahannya. Sampai semua impiannya hancur seketika tatkala ibu yang lama menghilang muncul kembali. Ibu tiri dari pernikahan ayahnya yang kedua juga terkena kutukan dan tergila gila dengan Druf. Rasa malu dan terpukul serta demi menyelamatkan wanita yang amat ia cintai Druf rela berkorban segalanya.

Lufyli · 奇幻
分數不夠
46 Chs

Tigabelas

Kaki mungilnya berlari menuruni tangga istana. Ia hendak mengejar ibunya yang di seret paksa oleh beberapa menteri.

“Druf di sini sama Dad.”

“Tapi Druf juga ingin sama Mom.” Sahutnya polos.

Dilihatnya raja Cezar memeluknya dengan air mata yang mengalir. Druf justru tertawa karena menurutnya mata raja Cezar seperti langit yang menurunkan hujan.

Ia menyentuh air mata itu dengan tangannya.

“Jangan dekat-dekat Mom ya.” Bisik ayahnya.

“Gak mau. Druf mau Mom.” Ucap Druf kecil mengkal. Sementara air mata raja Cezar semakin mengalir deras.

“Dad..” bisik Druf dalam tidurnya.

Pagi baru saja bertandang saat Dilara terbangun. Ia tersadar bahwa dirinya masih berada di kamar yang sama sejak tadi malam.

Cklek.

Pintu terbuka. Brian datang membawa nampan berisi roti dan segelas susu.

“Apa kau masih pusing?”

Dilara hanya menggeleng.

“Makanlah. Agar kau tidak pusing setelah darahmu diambil semalam.”

Brian menyodorkan nampan tersebut dan diterima oleh Dilara.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者