Sepanjang perjalanan di dalam mobil, Jungkook terus-terusan melirikku. Aku menyadari itu karena aku yang lebih sering menatap Jungkook. sekarang ini aku jadi tak bisa menatapnya lagi karena dia terus melirikku. aku tak nyaman dan penasaran mengapa dia seperti itu. Walaupun jauh di dalam hatiku, aku sangat senang.
" Jungkook Kenapa kau terus-terusan melihatku?"
Jungkook terlihat terkejut mendengar itu "melihat Noona?" Jungkook memegang rambutnya. Dia terlihat gugup, entah mana yang lebih membuatku merasa senang. melihat dia masih melakukan hal yang sama seperti dulu ketika gugup atau karena dia yang kembali memanggilku Noona.
" Ya, Kentara sekali. Aku mau tahu alasannya, ini perintah." Kataku tegas.
" Aku memperhatikan lehermu."
" Leherku? kau terpesona dengan Leherku atau kau ingin mencekikku?" ujarku sarkastik.
" Kau dan Taehyung melakukannya kan tadi? aku hanya ingin memastikan ada bekasnya atau tidak."
Dia benar-benar mengira aku dan Taehyung melakukannya? memang semurah apa Aku di matanya, sampai-sampai mau melakukan itu dengan pria yang baru kutemui? apa Jungkook memandangku si buruk itu? aku memegang Leherku, memilih tak menunjukkannya sekalipun memang tak ada apa-apa.
" memang kenapa? Meskipun aku melakukannya dengan Taehyung, Ini bukan urusanmu kan? kau tidak peduli sama sekali, bukan? lagi pula kau hanya Bodyguard ku." aku tahu bagaimana jawabannya nanti namun aku masih saja mengatakan itu.
Jungkook terdiam tak langsung menjawab. ia fokus menyetir. "memang bukan, tapi dia bukan pria baik."
" Apa maksudmu kalau terong bukan pria baik? Bagaimana kau bisa mengatakan itu?" Aku terkekeh sinis.
" aku tahu jelas caranya Memandangmu, dia tak terlihat punya ketertarikan khusus padamu. pria itu Predator, Noona. caranya Memandangmu Hanya seperti sebuah mainan. dia hanya tertarik pada Penampilanmu, pada tubuhmu."
"Begitukah? Aku tidak berpikir begitu, kau tidak boleh bicara sembarangan seperti itu!"
"Tentu saja kau harus berpikir begitu! tidakkah kau lihat caranya menatapmu itu bukan seperti pria baik-baik. Cara dia menatapmu itu seperti--" Jungkook menggantungkan kalimatnya.
"Seperti?"
"Seperti aku menatapmu. Hanya sebatas nafsu semata," Sambung Jungkook pada akhirnya.
Aku membeku dan hatiku teramat hancur. tidak penting semua yang dia katakan tentang Taehyung. tidak penting pula jika dia tak peduli tentangku. pernyataan Jungkook bahwa dia hanya melihatku sebagai seorang wanita yang bisa ditiduri lebih menyakitkan untukku. mataku mulai berembun. Aku mengerjakan mata berkali-kali, mengontrol diri agar tidak menangis.
Kim Taeri, kau gadis yang kuat. kau tidak boleh menangis untuk hal seperti ini. selama ini kau sudah mengalami banyak hal menyakitkan dan berbagai tekanan. Jongkook bukan orang yang berhak membuatmu menangis. kau sudah terbiasa sendiri dan disakiti dengan orang-orang busuk yang berada di sekitarmu. kau pun bisa mengatasinya, ini hanya Choi Jungkook. Kau kuat, batingku berkali-kali.