webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · 现代言情
分數不夠
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Menghasut

Anggukan Lune membuat Emma dan Rachel tersenyum puas. Ternyata mengancam anak buah Oscar memang sebegitu mudah, seperti yang mereka bayangkan.

"Oke." Ucap Emma dengan melepas pisau itu dari leher Lune. Karena pisau tersebut sangat tajam, sampai meninggalkan bekas gores yang mengeluarkan darah pada kulit pria itu.

Begitu sudah memastikan Emma telah keluar dari mobil, Rachel langsung menarik lepas ikat pinggangnya dengan tidak rela, "Sebaiknya kau bekerja dengan baik, berengsek!" ucapnya penuh penekanan, sebelum keluar dari pintu penumpang belakang.

Begitu jeratan pada lehernya sudah terlepas, Lune langsung terbatuk-batuk dan menarik nafas sebanyak-banyaknya karena dari tadi ia hanya mampu menarik oksigen sedikit-sedikit saja.

"Sial! Sial! Sial!" Serunya sambil memukuli stang mobil sebagai pelampiasan kekesalannya atas nasib sial yang datang bertubi-tubi. Sepertinya ucapan gadis di mini market tadi malah terjadi secara bertolak belakang padanya.