webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · 现代言情
分數不夠
439 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#COMEDY
#MAFIA

Emma Berlatih

"Hah.. Baiklah.." Emma bangkit dari ayunan yang ia duduki. Matahari sudah terbenam dan taman bermain itu berganti diterangi oleh cahaya dari lampu-lampu putih berbentuk bola, "Aku sudah selesai dengan ceritaku. Jika kau sudah selesai dengan milikmu, mungkin kita bisa melanjutkan perbincangan ini di lain waktu." ucapnya.

Levi ikut beridiri, "Aku juga sudah selesai. Maaf jika aku tidak bisa memberimu masukan untuk masalahmu ini. Aku tidak yakin harus mengatakan apa."

Emma mengangguk-angguk, "Tidak perlu merasa bersalah, Levi. Kau juga sedang memiliki masalah sendiri. Aku pun tidak mau membebani otakmu dengan masalah yang sedang aku hadapi. Meski begitu, kau benar-benar menguatkanku hanya dengan berada di sini dan menjadi pendengar."

Mereka berjalan sedikit ke pinggir taman di mana mobil Levi terparkir. Levi menurunkan kaca jendela mobilnya setelah ia sudah masuk ke dalam pintu kemudi. Kemudian, Emma bertengger di jendela yang terbuka tersebut.