"Ya ya.. Salahkan saja aku terus." Ucap pria berambut merah yang bernama Damian itu. Lalu ia meletakkan tempat sampah yang sudah berisi sampah kulit kacang tadi ke pojokan ruangan. Saat melewati Albert, mereka bahkan masih sempat beradu senggol dengan memasang wajah sinis.
"Biarkan aku mengantar kalian ke luar." Ucap Albert dengan mengenakan jaket besarnya yang memiliki beberapa robekan lusuh.
Renu tidak menjawab dan Damian hanya ikut melangkah keluar dari ruangan yang terletak di paling belakang bangunan tua jelek yang temboknya hanya dilapisi semen asal dengan banyak coretan mural itu.
Begitu keluar dari pintu, mereka dihadapkan pada sebuah lorong yang menjadi tempat di mana ruangan tersebut berada. Setelah berjalan beberapa langkah dari pintu ruangan tadi, mulai terdengar suara musik dan riuh yang semakin lama semakin besar. Hingga akhirnya mereka sampai pada akhir mulut lorong tersebut dan cahaya berwarna warni dan dentuman musik keras menyambut mereka.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者