Deku sedang asyik berjalan jalan di mall. Terutama karena persediaan makanan di rumahnya hampir habis.
Tak
Tak
Tes..
Deku menoleh keatas. Dan langsung meletakkan kedua tangannya ke atas kepala dan segera berlari.
Tes..
_
_
Deku menoleh ke arah rumah cukup besar milik bakugo. Tanpa sadar ia kemari. Lagipula hujan sudah sangat deras dan rumah deku cukup jauh dari sini.
Tak
Tak
Deku menatap pintu rumah bakugo dengan tatapan sendu. Apa bakugo akan menerimanya ya?
_
_
Deku dengan ragu ragu berhasil mengetuk pintu . Dan tidak lama bakugo datang dan membuka pintu.
Matanya terlihat terkejut melihat sesosok manis yang sedang menatap nya dengan gemetar.
_
_
Srek, tanpa berkata apa apa. Bakugo langsung menarik deku masuk. Dan segera menutup pintu.
Deku sangat kedinginan, sebenarnya sejak kecil. Ia rentan sekali sakit terutama karena badannya lemah.
Bakugo tampak khawatir. Ia segera melapisi badan deku dengan handuk. Dan dengan sigap memeluk badan deku dengan sangat erat.
Deg
Deg
_
_
Deku merasakan kehangatan saat itu. Badannya perlahan mulai berhenti bergetar. Lalu bakugo perlahan melepaskan nya.
Dia menatap deku dengan tatapan marah, "Kenapa kau sampai kehujanan begini??. Kau tau kan badanmu lemah. Dasar Bodoh!!"
Deku tidak berani menatap bakugo, dan hanya mengatupkan tangannya di dada berusaha tidak gemetar.
"Pe.. persediaan..makanan..--"
Brak, bakugo Tiba tiba memukul sangat keras lantai dekat deku. Deku terduduk seketika.
"Makanan makanan!!, alasan Bodoh. Ingat lain kali kau gak boleh ada diluar kalau ada hujan ada ngerti!!"
Deku sangat takut. Ia gemetar tanpa henti. Lalu menatap wajah bakugo yang menatapnya dengan wajah menakutkan.
"Ta..tapi.." deku berusaha membantah. Tetapi bakugo malah menekankan perkataannya sehingga membuat deku perlahan merasa kesal.
_
_
Bakugo menatap perubahan wajah deku dan deku malah terus diam. Dia mengenggam erat handuk yang ada di badannya dan sama sekali tidak menatap bakugo.
Bakugo tentu saja menganggap ini bukan salahnya. Walaupun deku sudah menjadi kekasihnya. Tetap saja ia harus bisa mengontrol kebodohan nya itu.
Srek.., bakugo menatap raut wajah deku yang mulai berkeringat. kesal!!, kenapa ia gak mandi sih!!
Bakugo berusaha menarik deku. Tetapi deku malah menjauh. Dia tidak menatap bakugo. Bakugo menjadi kesal .
"Deku cepatlah, kau mau sakit??!!"
Deku tidak menjawab. Ia menundukkan kepalanya.
"Cepatlah!!, merepotkan banget sih kamu!!" seru bakugo marah.
Tes...
Bakugo terdiam saat melihat deku perlahan meneteskan air mata. Tetapi ia tetap dalam keadaan diam.
"...Lalu..kenapa kau mau membantuku" seru deku pelan. Bakugo terdiam . Deku perlahan menatapnya. Membuat bakugo bungkam.
"Aku.. merepotkan kan ..., aku.. tidak harus...mandi. ..kau bahkan tidak peduli dengan ucapan ku" seru deku pelan dan terbata bata.
Srek, bakugo memeluk kepala deku. Dan menenggelamkan wajahnya ke arah dada bakugo.
Deku berusaha menolak . Tetapi bakugo malah memaksa memeluknya lebih erat .
"Maaf, aku seperti nya terlalu kasar," seru bakugo memelankan suaranya .
Deg
Deg
Bakugo mengarahkan wajah deku ke arahnya. Matanya agak merah dan rambutnya masih saja basah.
"Bodoh..." seru deku pelan. Di tatapnya wajah bakugo dengan mulut sedikit menekuk.
Srek, bakugo mengelus rambut deku. Dia Ternyata sangat manis kalau sedang ngambek.
_
_
Srek, "A..ah.. bakugo..apa?" seru deku pelan. Bakugo dengan cepat mengendong deku ke dadanya.
Deku memerah seketika saat melihat wajah bakugo yang menatapnya sambil tersenyum.
"Apa, kau marah?"
"Tentu saja, kau...selalu saja memarahiku" seru deku cemberut. Matanya menatap bakugo dengan tatapan marah.
Bakugo terdiam. Ia membawa deku ke dalam kamar mandi. Lalu perlahan ia mulai membuka baju deku.
Deku mengarahkan tangannya ke baju. Kemudian menatap bakugo dengan wajah memerah.
"..A..aku bisa sendiri"seru deku dengan wajah memerah manis.
Bakugo meneguk ludah. Kemudian dengan cepat menarik kerah baju deku kearahnya.
Kemudian mulai mencium bibirnya..
"Kau harus mandi denganku ada ngerti???!"
"Ta..tapi"
Bakugo memeluk deku dengan pelan, membuat si manis itu menjadi tidak bergerak, bakugo mengarah kan mulutnya ke telinga deku..,"Gak ada tapi tapian. Kau ada di rumahku kan. Kau harus menuruti tuan rumah mengerti??"
"H..hm..ngerti" seru deku memerah. berusaha menahan keras saat bakugo mulai menjilati leher deku dengan liar.
_
_