Deku mengeratkan tangannya, pikirannya terus berkeliaran tanpa henti. Saat ini ia sangat takut .
Takut akan kematian, dan takut akan kehilangan ibu lagi.
Hingga dia mendengar sebuah suara.
"Kau ingin hidup atau mati deku..?"
_
_
Makhluk manis itu terdiam . Rambut hijaunya bergoyang rapi di tengah udara itu.
"Aku ingin bersama ibu.."
Wanita itu membelalakkan matanya, lalu kembali mengecilkan matanya sembari mengeratkan tangannya ke arah tubuh kecil itu.
Hanya pada kesempatan ini lah dirinya bisa bertemu si kecil lagi. Hanya pada saat ini lah ia bisa merasakan suaranya lagi.
Hanya saat inilah..aku bisa menyelamatkan nya..
_
_
_
"Kenapa.., kenapa harus sama ibu?. Bukankah kau ada sahabatmu "
Deku kecil mengeratkan pelukannya pada ibu. Dia benar benar lupa pada sahabatnya saat itu .
Deku tidak pernah bertemu dengan sang ibu sejak bertahun tahun. Wajar saja sekarang ia sangat manja saat bertemu ibunya.
"Gak mau.., kalau.. kalau aku hidup, ibu akan menghilang bukan?"
Wanita sangat cantik itu mengelus rambut anaknya yang masih pendek itu.
"Tentu saja.., ibu akan menghilang lagi pula sejak awal ibu hanya halusinasi mu bukan?"
Deku terdiam. Benar, karena kegelapan begitu nyata ini. Ia menciptakan bayangan ibunya.
Mungkin sosok ibunya tidak seperti ini, ia hanya ingin ibunya ada saat dia benar benar sendirian.
Menyedihkan sekali dirinya..,
_
_
"Ta..tapi.., --"
Deg
Deg
Detak jantung deku semakin cepat. Deku melepas pelukannya lalu memeluk dadanya sangat kencang.
Sakit..sakit sekali..
Wanita itu hanya menatap khawatir ia berusaha menenangkannya, tetapi deku malah semakin pucat.
"..I..Ibu..tolong.."
Wanita itu terdiam . ia melihat anak nya satu satunya.
Deg
Deg
Sama seperti waktu itu , sejak waktu itu dirinya selalu mengawasi si kecil deku. Memperhatikan tumbuh kembang nya tanpa bisa bertemu langsung.
Tetapi..., sahabatnya sudah menunggu.., seberapa besar keinginan nya untuk bersama deku. Sejak awal dia hanyalah halusinasi.
Ia hanyalah orang yang sudah meninggal, bukankah mengajak anaknya sendiri dalam kematian akan membuat nya membunuh deku?
Tidak.., masih ada sahabat nya yang menanti diluar sana.
Jikapun ini kesempatan terakhir bisa melihat deku, walaupun selamanya tidak bisa melihat.
Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu deku. Penyakit ini, penyakit brengsek ini tidak akan bisa merenggut nyawa siapapun lagi.
Karena deku..adalah satu satunya keluarga berharga ...
Satu satunya anaknya ..
Yang bisa ia lakukan hanya bisa melihat nya saja , kehidupannya sudah jauh berbeda dari dirinya.
Srek.., aku mencium kening deku dengan penuh perasaan. Hanya ini yang dapat kulakukan.
Hanya ini..
"I..ibu?"
"Anakku.., kau masih boleh hidup.., hiduplah..demiku demi sahabat sahabatmu"
"Ta..tapi ibu.., ibu..!!!"
Oh tidak.. seperti nya waktu ku benar benar hampir habis.
"Ibu akan selalu melihat mu nak, ibu akan selalu mengawasi mu dari jauh seperti dulu.."
"Jangan..jangan!!, aku aku mau bersama ibu.., bersama.., makan bersama.., berpelukan... semuanya"
Gadis cantik itu hanya tersenyum penuh arti. Di tatapnya anaknya terakhir kali.
"Sudah tidak bisa sayang, ibu kan sudah mati.."
Deg
Deg
Kau adalah keluarga ku anakku.., kau satu satunya keluarga berharga ku.
Tidak akan kubiarkan penyakit itu merengut satu satunya anak berhargaku..
Aku akan mengawasi mu dari jauh, seperti sebelumnya..
Melihat mu tumbuh berkembang, bersama sahabat sahabat barumu.
Mereka orang orang baik,..dan ibu bangga kau bisa menemukan mereka.
Anakku..
_
_