"Sayang hati-hati ya! Jaga juga calon buah cinta kita!" pesan Ridho pada Rani.
Sesampainya di depan gedung kampus, Ridho menyempatkan turun untuk mengantarkan Rani tepat ke depan lobi. Ridho sangat khawatir dengan kondisi istrinya Rani yang tengah hamil muda.
"Nanti kamu telepon Pak Misdi ya! Kalau kuliahnya sudah selesai," pesan Ridho kemudian.
Rani memegang tangan Tidho lalu menatap matanya seraya menjawab.
"Tenang saja aku bisa buat Abang tenang kok! Sana cepat berangkat, nanti jalanuy makin macet loh,"
Cup
Tanpa Meli Tahu Ridho mendaratkam kecupan manis ke dahi Rani di depan banyak orang.
"Aduh Bang, jangan bikin aku malu dong!" protes Rani.
Alih-alih akan paham, Ridho malah mengelus pipi serta bibIr Rani. Sebagian orang yang melihatnya nampak senyum-senyum sendiri namun ada pula yang menjebik kesal.
"Mesumnya woy siang-siang begini!" sindir salah seorang mahasiswa tidak dikenal.
"Tuh kan gara-gara Abang, jadi ada yang meledek begitu deh," protes Rani.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者