webnovel

Cruel Temptetion

Seberkas sinar mentari menerpa seorang wanita yang tertidur di ranjangnya. Perlahan, dia mengerjapkan matanya lalu perlahan mendudukkan tubuhnya. Ia melihat jam dinding klasik yang tergantung di rumah milik pria yang 'memaksa' dirinya tinggal di sini. Ia melihat jarum pendek tepat di angka lima dan dengan cepat dia turun dari ranjangnya untuk membersihkan diri.

"Kalau dipikir, aku tidur lama sekali ya? Nyaris dua belas jam." Dia bergumam heran dengan jam tidurnya yang seperti orang sakit saja. Tapi memang wajar, karena semalam dia 'digempur' habis –habisan oleh vampir yang tak habis –habisnya merasakan napsu gila pada dirinya.

Aileen Claresta dengan cepat mandi di bawah pancuran shower sembari menyalakan air hangat pula. Ya, kalau tinggal di mansion mewah, sekalian saja dia menikmati semua fasilitas yang tersedia. Bahkan saking menikmati acara mandinya, Aileen sambil bersenandung dengan penuh perasaan. Kebetulan, suara gadis itu sangat bagus dan enak didengarkan. Tiba –tiba, sebuah tangan melingkar di pinggangnya dan itu sangat mengejutkan sang wanita.

"Siapa kau?!" paniknya sambil berbalik. Aileen membelalakkan matanya sambil berpikir betapa bodohnya dia.

'Jelas itu adalah Dave yang adalah pemilik mansion ini. Kenapa bertanya lagi, Aileen bodoh!' rutuknya dalam hati. Pria itu menarik senyuman tampan yang menjadi godaan yang sedemikian didamba oleh banyak kaum hawa yang lemah iman seperti Aileen.

"Kenapa anda di sini?" tanya Aileen berusaha menghilangkan kegugupannya. Pria itu untungnya masih mengenakan kaus putih walau udah tembus pandang karena terkena air di bawah pancuran shower.

"Aku ingin melihat milikku. Kau kedengaran ceria sekali pagi ini, aku senang! Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" tanyanya dengan suara berat yang menggoda sembari mengelus kedua sisi wajah Aileen dengan penuh kelembutan. Wanita itu begitu terhanyut bahkan sampai menutup matanya. Entahlah, tapi dia merasa begitu dipuja oleh pria tampan ini sehingga rasanya seperti terbang ke langit ke tujuh.

"Jangan pasang wajah menggoda begitu! Aku bisa kehilangan kendali!" bisik David memperingatkan membuat Aileen tersadar dengan segala kepolosannya. Ia membuka matanya lalu langsung mendorong David sedikit menjauh dariny. Saking gugup dan malunya, dia bahkan sampai menutupi bagian penting tubuhnya dari David. Melihat itu, David terkekeh sejadi –jadinya karena tingkah Aileen yang sangat lucu di matanya.

"Apa yang anda tertawakan?" kesal Aileen kepada pria itu.

"Kau berlagak seakan aku tak pernah melihat semuanya saja! Jangan malu begitu! Aku sangat suka semuanya, jadi jangan kamu tutupi," ujarnya sambil menyibakkan rambut Aileen ke telinga kanan sang wanita.

"Aku mau mandi! Jangan ganggu aku!" Aileen seakan mengusir David secara tak langsung.

"Baiklah, aku akan mennggu di sini sampai kamu selesai," ujarnya membuat wanita itu menatap tak percaya! Vampir tua yang sialnya sangat tampan itu selalu menunjukkan sikap absurb yang membuat Aileen bertanya –tanya.

"Sa- saya takut!" kata Aileen sedikit gugup.

"Takut apa? Takut aku tak bisa mengendalikan diri? Santai saja! Bukannya melakukan itu menyenangkan?" goda David membuat wajah Aileen memerah. Wanita itu buang muka lagi dan pada akhirnya mengumpulkan segala keberaniannya. Ia pun menatap garang kepada David lalu mendorong paksa pria itu dari kamar mandi.

"Sekali ini saja, Dave! Aku mau tenang dulu! Aku harus bekerja kan? Kau juga bersiap sana!" suruhnya dan pada akhirnya David memilih untuk mengikuti permintaan gadisnya. Setelah itu, Aileen langsung menutup bahkan mengunci pintu kamar mandi. Dari luar, David tertawa kecil karena melihat ekspresi Aileen yang menjadi hiburan tersendiri buatnya.

Pria itu pun memilih keluar dari kamar Aileen lalu ke ruangan pribadinya untuk mengenakan pakaian kerjanya. Baru beberapa hari dia berama Aileen, tapi rasanya cukup menyenangkan dan berkesan buatnya. Walau ini bukan pengalaman pertamanya dengan wanita. Biasnaya perempuan lain akan langsung menggodanya tanpa basa –basi dan membuka kaki mereka dengan sukarela. Tapi Aileen sedikit berbeda! Perempuan itu begitu polos sehingga menarik dia untuk terus menggoda sang wanita.

"Kau memang punya fungsi ganda untukku, Aileen! Darah dan kekuatanmu yang bisa aku miliki lalu tubuhmu yang luar biasa nikmat," gumamnya dengan tatapan penuh napsu membayangkan betapa panas dan penuh gairahnya setiap dia bermain dengan Aileen. Seakan, tak ada kata bosan di dalam setiap kegiatan luar biasa itu.

Aileen sudah selesai dengan mandinya. Wanita itu terus bersyukur di dalam hatinya karena bisa mandi dengan tenang di pagi ini walau pria itu mencoba menggodanya. Bohong kalau Aileen bilang dia tak tergoda. Tapi godaan dan pesona pria itu sungguh kejam dan memikat sehingga dia nyaris tenggelam di dalamnya.

"Eh? Apa David tidak membelikan pakaian kerjaku? Kenapa semuanya di sini hanya mini dress yang sepertinya ketat sekali?" heran Aileen karena seingatnya semalam ada beberapa kemeja kebesaran yang merupakan model yang selalu dikenakannya sehari –hari.

'CEKLEK'

Pintu terbuka dan menampakkan David yang ternyata ingin masuk ke sini. Aileen tak tahu apa maksud pria itu datang lagi, tapi yang jelas dia ingin bertanya sesuatu kepada David.

"Apa ini, Dave? Mana bajuku? Semua ini bukan milikku kan? Apa sebelumnya ada perempuan lain di sini?" protesnya tanpa takut. Entahlah, karena sering bersama, perasaan sungkan Aileen kepada David langsung sirna dalam waktu singkat.

"Sayangku, pertama terima kasih sudah sering memanggilku Dave! Mungkin, kamu terbiasa karena sering mendesahkannya. Dan kedua, itu adalah baju untukmu! Aku memang sengaja membelikan pakaian yang lebih bagus dan menarik buatmu. Minidress dengan blazer kerja, bukannya itu menarik?" jelas David membuat gadis itu terbelalak tak percaya kalau dia harus mengenakan busana yang sama sekali bukan model yang dia sukai.

"Aku tidak pernah suka mengenakan pakaian yang begitu!" protes Aileen tapi David langsung memeluk wanita itu dengan penuh perasaan.

"Percaya padaku! Kamu akan jauh lebih menarik dengan dres luar biasa itu!" bujuk pria itu dengan nada tersirat permohonan yang membuat Aileen tak berdaya. Selain itu, dia juga tak bisa memilih apa yang akan dia kenakan karena saat ini dia berada di dalam kungkungan David. Pria itu melepaskan pelukannya dan memerhatikan wajah Aileen yang sudah tak berontak lagi. Ia mengelus wajah wanitanya sejenak lalu meninggalkan Aileen untuk memberi kesempatan untuk mengenakan dress sexy itu.

Aileen mengambil dress itu dan langsung mengenakannya. Ia terkejut karena pendek dress itu sampai sepuluh senti di atas pahanya. Bagian dadanya juga begitu terbuka hingga menampakkan belaha karena memang ukuran dadanya yang sedikit lebih berisi. Eum, bukan sedikit tapi jauh lebih berisi.Walau sudah mengenakan blazer, entah kenapa kesannya benar –benar seperti wanita penggoda.

"Kau luar biasa!" ujar David yang sudah bersandar dengan santainya memerhatikan penampilan wanita yang belakangan ini selalu bersama dengannya.

"Aku terkesan seperti perempuan penggoda!" kesal Aileen tak suka dengan penampilan begini.

"Penggoda untukku tak masalah! Jangan goda pria lain, karena aku akan menghabisi mereka dalam sekejap mata," balas David dengan nada penuh obsesi pada kecantikan dan juga kemolekan Aileen yang dia sembunyikan selama ini. Wanita itu sangat cantik dengan rambut ikal yang tergerai indah dan wajah yang luar biasa menggoda.

"Apa kau tidak pernah takut kalau identitasmu ketahuan?" tanya Aileen sedikit heran kenapa makhluk yang sering menghabisi manusia seperti vampir bisa mendapat tempat di kota ini bahkan jarang sekali dia mendengar berita kalau ada yang menangkap vampir. Yaang ada hanya rumor kalau manusia mati karena digigit makhluk seperti mereka.

"Tidak! Kami hanya takut kalau pemburu kami masih hidup. Tapi mereka sudah kami habisi satu per satu dan yang terkuat saat ini…" Perkataan David terhenti sambil memandangi Aileen lamat –lamat membuat wanita itu heran.

"Kenapa dengan pemburu vampir yang terkuat saat ini?" tanya Aileen heran membuat David menarik seutas senyumannya.

"Bukan apa –apa! Yang terkuat itu sudah hampir punah. Aku harap, sampai kapan pun dia tak pernah kembali dengan kekuatan mengerikan itu!" jawab David memilih membalikkan tubuhnya.

Pria itu langsung keluar dari kamar Aileen dan menurut wanita itu, sikap David agak aneh kalau membicarakan soal para pemburu vampir. Aileen menggidikkan bahunya lalu mengambil tas kerja lalu mengenakan kacamatanya. Penampilannya memang sudah sexy, tapi kacamata bulat itu kembali merusak penampilannya. Ia keluar dari kamar dan mendapati David yang duduk dengan satainya di sofa.

"Dave, aku sudah selesai!" katanya mengalihkan perhatian pria itu.

"Ayo, kita pergi!" kata David langsung diangguki oleh Aileen. Aneh sekali! Tak pernah sekali pun David bersikap seperti ada trauma di kepalanya. Aileen berpikir, 'Mungkin ini karena dia teringat sebuah kekuatan mengerikan yang pernah melakukan pembataian seperti yang pernah dia katakan tadi. Aku jadi penasaran, siapa yang pernah memiliki kekuatan yang membuat para vampir takut. Itu kan keren sekali!'

Dan yang benar saja, David hanya diam saja sepanjang jalan ke kantor. Tak berkata apa –apa kepada Aileen bahkan hingga mereka turun dan ke ruangan masing –masing. Saat melihat penampilan Aileen yang sekarang, semuanya sangat terkejut, terlebih lagi para pria! Mereka terkagum karena baru tahu kalau lekuk tubuh Aileen seperti gitar spanyol. Tapi jujur saja, Aileen sangat risih dengan tatapan yang seperti itu. Sebisa mungkin, Aileen berusaha melakukan segala pekerjaannya dengan santai tanpa memikirkan sekitar walau dia sangat gugup luar biasa.

"Aileen, kenapa penampilanmu sangat berbeda?" tanya Hanna mengejutkan Aileen. Teman sebelahnya ini selalu saja penasaran dengan apa yang terjadi padanya hari demi hari.

"Hanya ingin mencoba saja," jawab Aileen dengan singkat dan seadanya. Dia kembali fokus tanpa memedulikan tatapan sekitar. Dan memang biasanya, Aileen Claresta selalu bersikap seperti ini pada lingkungannya.

Di dalam ruang kerjanya, David sama sekali tak mampu berkonsenterasi. Pria tampan itu merasa kesal sendiri kalau teringat dengan pembicaraannya dengan Aileen. Membicarakan para pemburu vampir yang adalah musuh terbesar mereka selain para werewolf. Sebenarnya, David adlaah vampir paling licik sekaligus pemberani dengan membiarkan wanita yang adalah pemilik kekuatan suci tapi petaka bagi para vampir itu.

"Aku menahannya karena ingin menghisap habis darahnya hingga kering, sampai dia mati. Tapi apa benar dia bisa mati karena serangan vampir? Karena waktu itu pun, lukanya langsung menutup dengan cepat. Persis seperti orang itu! Selain manusia itu, tak ada lagi penerusnya yang punya kemampuan regenerasi seperti itu. Kalau Aileen menyadari kekuatannya, aku bisa mati." David bermonolog dengan rasa ketakutan yang terpendam. Ia pernah melihat dan nyaris mati dalam pembantaian itu. Dan dia tak mau hal itu terjadi lagi!

"Ah, yang jelas aku mesti hati –hati sajalah," gumamnya lagi berusaha santai dan melanjutkan pekerjaannya.

Tak terasa, jam istirahat pun tiba. David kini langsung beranjak untuk menghampiri Aileen dan ingin menghabiskan waktu mungkin untuk makan siang dengan wanita itu. Saat dia berjalan ke ruang depertemen tempat Aileen bekerja, dia melihat wanita itu sedang membawa cangkir kosong untuk diisi teh yang tersedia. David langsung dengan cepat berjalan menghampiri wanita itu, tapi tak lama-

'BRUKK!'

'PRANG!!'

Aileen tanpa sengaja bertabrakan dengan salah satu pegawai lainnya. Dengan cepat, wanita itu berusaha jongkok dengan susah payah karena dress –nya yang begitu ketat karena harus membersihkan pecahan kaca itu.

"Sudahlah, Aileen! Biar saya saja yang membersihkannya," kata rekan kerjanya itu. Tapi Aileen menggeleng sambil berusaha meraih pecahan itu. "Biar aku saja, Jack!" Aileen meraih pecahan kaca itu tapi ujung jarinya malah terkena bagian tajam pecahan kaca itu.

"Awhh!!" Aileen kesakitan karena lagi –lagi dia kena pecahan kaca. Sudah dua kali di waktu nyaris sepekan.

"Sudah kubilang kan!" kata Jack langsung membereskan semua pecahan kaca itu. Aileen mencoba berdiri pelan sambil menekan darahnya supaya keluar dan berjalan ke toilet untuk membersihkannya. Karena fokus dengan jarinya, Aileen tak melihat apa yang ada di depannya.

'BRUKK!'

"Eh?" Dia terkejut! Saat mendongak, dia melihat David sudah menatapnya seperti haus darah dan mata pria itu perlahan memudarkan iris jelaganya. Aileen mencoba mencerna situasi dan kembali memerhatikan jarinya yang berdarah.

'Oh, sial!' rutuknya dalam hati. Tak lama kemudian, David menariknya dengan cepat dari sini. Banyak ornag dan David bisa saja ketahuan. Pria itu dengan cepat membawa Aileen ke ruang pribadinya. Para karyawan lain hanya heran dengan sifat bosnya yang aneh belakangan ini.Datang ke tempat karyawan dan menemui Aileen dan bahkan terlihat sangat memerhatikan gadis itu. Dan jujur, banyak karyawan wanita yang iri dengan posisi Aileen.