webnovel

Peperangan Antara Iblis dan Manusia

Tepat pada masa dimana Iblis memliki kekayaan dan kekuasaan, memperbudak manusia, ras lain, dan melakukan hal kejam.

Namun, disuatu ketika, muncul sesosok Pahlawan bernama Seivl. Dia adalah seorang gadis berumur 16 Tahun, anak dari perkawinan silang antara Dewa dan Manusia.

Dirinya memiliki tugas untuk membunuh Sang Raja Iblis serta 7 Jenderal Iblis yang mendampingi Sang Raja Iblis. Azeas Lothim Dezathoth sering disebut Azeas.

Azeas adalah tokoh utama dari cerita ini, sedang berperang dengan sang pahlawan Seivl sehingga terjadi pertarungan sengit yang tak terhindarkan.

Dunia terguncang dan pasukan-pasukan diantara kedua pihak merasa sesak karena aura yang menekan.

"Dasar mahluk terhina!!!" teriak Sang Pahlawan dengan lantang sambil menebas Azeas dengan bertubi-tubi.

"Diam kau manusia lemah!"

Dengan kekuatan sihir yang tak terbatas, Azeas menggunakan kemampuan 『 Demonova 』.

Dalam sekejap benda yang terkena sihir Azeas hancur lebur tak bersisa serta memutari dunia hingga akan mengenai Azeas.

Akan tetapi Azeas menggunakan 『 Multiversal Barrier 』 tanpa harus menggerakkan tangannya.

Sama dengan yang dilakukannya saat menembakkan 『 Demonova 』.

Pahlawan yang tadinya ada di hadapan Azeas menghilang dalam sekejap.

"Menghilang? tidak, menggunakan portal dunia untuk berpindah dunia kah? cara yang licik."

Dengan kecepatan hipersonik, Azeas segera memasuki portal yang dibuat oleh Sang Pahlawan. Portal segera menyusut dan 7 Jenderal ikut ke dalam portal tersebut.

Na'as ke-3 Jenderal harus tertinggal karena Portal yang telah menutup. Mereka diharuskan untuk menjaga istana dari ras manusia.

Di sisi lain, terlihat Sang Pahlawan yang sudah berada di suatu tempat, dan Azeas yang masih berada di antara dimensi dan waktu.

Setelah tiba di dunia tujuan, Azeas terkagum melihat kota-kota yang asing. Kota-kota tersebut berada di Jepang, tepatnya di Tokyo.

Azeas dapat langsung paham dengan situasi dan saat berjalan, dia melihat cermin tak dengan melihat dirinya sendiri.

Tubuhnya menjadi seperti manusia dengan sayap yang masih normal. Seketika Azeas kaget dengan perubahan itu dan langsung mengecek energinya.

"Tubuh ini.... tunggu! aku harus memeriksa energi sihirku."

Dia memusatkan sihir pada pikirannya, dan membayangkan ada angka yang muncul dalam pikirannya.

Selang beberapa detik, muncul simbol "Ω" yang berarti bahwa jumlah dari energi sihir Azeas adalah Mutlak Tak Terbatas.

Dirinya pun lega dan segera melepas jubahnya kemudian mencari taksi.

Tak membutuhkan waktu lama, sebuah mobil taksi berjalan ke lampu lalu lintas. Dengan segera, Dia menjulurkan tangannya ke atas, dan mengatakan. "Taksi, berhenti."

Pak Supir mendengarkan perkataan Azeas dan berhenti mendekati Azeas.

Kemudian Azeas masuk ke dalam taksi dan menuntun arah pergi.

2 Menit berlalu, Azeas tiba disebuah kantor polisi, dan berniat untuk membuat kartu identitas dan paspor.

Membayar, lalu membuka pintu taksi, kemudian berjalan memasuki kantor polisi dengan gaya sopan.

"Permisi, bisakah saya membuat kartu identitas dan paspor?"

Salah satu polisi yang mendengar lalu menjawab. "Uhh... jika kau ingin membuat kartu identitas dan paspor, biar kami antar ke pusatnya."

"Baiklah."

Mereka berdua pun pergi hingga pada jam 9 Malam, selesai membuat kartu identitas dan paspor, Azeas memutuskan untuk mencari apartemen terlebih dahulu.

Namun karena tak memiliki uang, dia harus meminjam uang dan mencari apartemen yang tepat untuk ditinggali.

Saat ini, pada malam hari, Azeas mencari apartemen yang cocok, namun tak menemukan satupun.

Tetapi ada satu apartemen yang kesannya seperti misterius. Dengan model yang sepertinya sudah lama, namun sekilas melihat di dalamnya terdapat ruangan yang cukup bagus.

Merasa bahwa itu akan cocok baginya, Azeas berjalan menghampiri apartemen.

Setelah berada di hadapan apartemen, nampaknya tidak ada orang sedikitpun.

Perlahan dirinya naik melalui tangga dan masuk ke dalam apartemen. Ia melihat beberapa sampah yang dibiarkan berada di pagar lantai 2.

Dia pun membuang semua sampah tadi dan membersihkan beberapa.

"Mana mungkin seorang Raja Iblis sepertiku tinggal di tempat yang kotor. Hmp!" pikirnya.

Tak lama kemudian, suara kaki terdengar dari lantai 1 yang akan menaiki tangga. Azeas segera memeriksanya dan melihat seorang wanita obesitas berpakaian anggun walau tak cocok.

"Oi wanita gendut. Apa kau pemilik dari apartemen ini?"

"Huh? iya, memangnya kenapa?"

"Ya... kalau bisa aku ingin menyewa apartemen ini."

"Tapi Nyonya Kecil, bukankah anda masih kecil?"

"Asal kau tahu ya, umurku 17 Tahun."

"Coba tunjukkan kartu identitasmu."

Azeas mengambil kartunya dan memberikannya kepada Ibu pemilik apartemen.

Seketika ekspresinya berubah dan sedikit terkejut.

"Ohhh.... baiklah... mungkin ini bisa sebagai bukti.. baiklah. Intinya, apa kau memiliki uang?"

"Tentu saja, ada gunanya aku ke sini jika aku saja tak memiliki uang?"

"Baiklah, cukup."

Azeas pun membayar apartemen dan membersihkan ruangan.

"Huhh... kamar sudah dibersihkan. Sekarang... aku bersantai dulu ah..."

Muncul rasa ingin meminum kopi, Dia memakai skill 『 Creation 』 dan membayangkan suatu gelas diisi dengan bubuk kopi serta sedikit gula lalu diberi air dan diaduk.

"Mantap! mari kita coba." sambil mengangkat gelas dan meminumnya.

"Mmmmm! ini enak! rasa yang luar biasa! padahal aku tak pernah merasakan kopi yang seperti ini. Huhh... memang disana aku tak diperbolehkan untuk menggunakan skill 『 Creation 』 agar aku tak direpotkan. Bawahanku memang sangat setia kepadaku. Tetapi mereka semua tertinggal." dia bergumam akan kerinduannya kepada bawahannya.

Mengandai jika bawahannya ikut dengannya, maka dia pasti dapat menaklukkan dunia dan mengalahkan Pahlawan bersama, namun mereka semua tertinggal. Pikirnya begitu.

Ditengah-tengah sedang merenung, tiba-tiba Azeas merasakan aura yang setingkat dengan muridnya. Dia mengira bahwa itu adalah muridnya dan segera memeriksa ke tempat aura bawahannya berada.

Dengan kecepatan sonik, dia berlari sangat cepat sehingga menyebabkan angin yang cukup kuat.

Tak berselang lama Azeas datang ke tempat dia merasakan aura bawahannya.

Ya, terlihat seorang dengan pakaian yang menurut Azeas itu berasal dari dunianya. Rasa penasaran Azeas meninggi dan menyapa orang tersebut.

"Yo!" teriaknya.

Tanpa ada jawaban ataupun balasan, tiba-tiba oranv itu berada di belakang Azeas dan menikamnya dibagian otak, leher, paru-paru, serta jantung. Orang itu melakukannya dengan sangat cepat.

Setelah menusuk Azeas, perlahan jalanan semakin sepi dan sepi hingga tak ada orang satupun selain ornag tadi.

Dan...

Azeas yang asli datang menghampiri orang tersebut dengan mengekusrkan sabitnya dari punggungnya sambil mengatakan. "Kau suka mencari ajal ya... Beelzebub."

Sekali tebasan diluncurkqn ke arah Beelzebub dibagian dadanya. Lalu menusuk jantungnya dan menariknya ke luar, kemudian memotong leher Beelzebub dengan sadis.

Setelah itu mencincang-cincabgnya menjadi serpihan-serpihan tubuh.

"Oh... aku bukankah terlalu berlebihan? memang ya.. yang namanya kerakusan lebih mencari kekuasaan."

Azeas, membangkitkan kembali Beelzebub dengan sihir 『 Aufstieg 』.

Semua tubuh Beelzebub kembali utuh seperti semula dengan pose menunduk ke arah Azeas a.k.a Azess.

"Bagus... tak kusangka bawahan yang kukira setia ternyata suka mengkhianat. Memang yang namanya Raja Kerakusan." nasihatnya yang diarahkan ke Beelzebub walau terdengar seperti nasihat.

"Ma— maafkan ku baginda Raja Iblis! tolong ampuni aku!! aku akan mengabulkan semua permintaanmu."

"Baru tahu rasa ya... baiklah, tak apa. Anggap saja itu bagian dari ujian." jelasnya.

"Baik!"

Seusai bertarung, warga-warga pejalan kaki tadi kembali ramai dan keadaan menjadi seperti semula.

Azess mengajak Beelzebub untuk ke apartemennya dan menyuruhnya untuk beristirahat sebab yang asri seseorang yang melewati portal antar dunia energi sihirnya akan terkuras habis.

Beelzebub berekspetasi bahwa rumah Azess akan mewah, akan tetapi tidak semudah itu.

Yang dilihatnya sekarang adalah apartemen kumuh.