Matahari sudah terbit, Delvis sudah dibangunkan mamahnya untuk sarapan bersama. Karena Papahnya sudah menunggu di meja makan. Ini sudah yang ke tiga kalinya Delvis dibangunkan, tapi lelaki itu tampak kelelahan.
"Abang! Ayo bangun! Papah udah nunggu, nanti marah."
Delvis menguatkan hatinya, tidak ada dalam kamusnya, semakin tua, semakin mudah untuk bangun, kecuali yang bangunin si toa Zalfa. Pasti langsung bangun.
Delvis langsung ke kamar mandi, setelah menyahuti mamahnya. Dia langsung bersih-bersih. Setelah itu, menyusul mamahnya yang sudah menunggu bersama papahnya di meja makan.
"Lama sekali Delvis," ucap papahnya.
"Maaf Pah, semalam pulang pagi, jadi bangunnya agak telat."
"Habis dari mana emang?" tanya mamahnya. Yang sedang menyidukkan nasi goreng untuk suaminya, juga anaknya.
"Jangan banyak-banyak Mah, Aku belum terlalu lapar."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者