Suara ayam berkokok di barengi alarm jam membangunkanku.Sesaat kumudian mataku tertuju pada sahabatku yang tertidur di samping ranjangku.
"Kenapa Ibti tertidur disini ?"batinku sambil kuangkat selimutku untuk menyelimutinya yang tampak kedinginan.
Ini masih sepertiga malam,jadi masih cukup dingin atau bisa dibilang lebih dingin dari tengah malam ditambah kemarau panjang.
Terjadilah pertempuran sengit antara nafsu untuk kembali tidur atau bangun buat tunaikan kewajiban .
"Ayo SEMANGAT.....!!" seruku dalam hati.
Saat hendak bangun untuk berwudhu rasanya tubuhku oleng mau ambruk,aku bergumam "apa Ibti disini karna jagain aku semalaman"sambil kupegang dahiku yang sedikit terasa panas.
"ohhh aku demam,"lirihku.
Tiba - tiba teringat sesuatu ,"apa tadi ...cuma mimpi ?"sambil kuingat -ingat potongan mimpi itu ."Ya Allah kukira aku benar - benar sudah menulis lagi heh.. ternyata ,ya sudah lah masa lalu biarlah berlalau,mari kita semua menatap masa depan dengan lebih baik." ucap Zahra ,sampai - sampai tidak sengaja membangunkan Ibti yang tengah tertidur.
"Oh.... badanku"keluhnya sambil menggeliat yang sontak mengagetkanku.
"Astagfirullah,maaf gangguin ya?"kata Zahra .Ibti menjawab "ah enggak ,kan emang udah waktunya bangun,udah turun demamnya" sambil menjulurkan tangannya di keningku.
"Hmm Alhamdulillah mkasih ya Mah,udah jagain aku semalaman"jawabku.
"Emang aku mamahmu apa? balasnya sedikit sebal karna aku panggil Mah ,kan itu panggilan sayang dari aku.
Zahra segera bangkit berdiri sebelum tangan jahilnya mendarat di pipiku.Kan sakit,udah besar lagi,pake di gemes - gemes.
Nah iya kan,baru aja mau jalan sudah ditahan aja.Ibti menatapku serius kaya ada masalah aja,atau jangan - jangan dia tau sesuatu.
Baiklah jaga hati,prasangka,dan Nafaass..
Kira - kira apa ya??????jadi deg - degan aku.