webnovel

Jangan katakan yang tidak mampu

"Aku minta maaf... "tanpa di sadari sebulir air mata jatuh dipipi Zahra.

Ardi dan Ibti yang melihatnya pun berhenti menyanyi, lalu menenangkan Zahra yang tengah menahan air matanya agar tidak lolos kembali.

"Ada apa ? jika ada masalah cerita saja, mungkin beban di hatimu bisa sedikit berkurang."Ardi bicara untuk dirinya dan juga Ibti.

"Iya, benar kata Ardi the problem is solved by talking about it," tambah Ibti.

Zahra kembali terdiam setelah kata 'maaf' yang diucapkannya barusan, tapi bukan diamnya yang membuat Ardi dan Ibti bingung melainkan kata 'maaf' itu untuk apa.

Keduanya hanya diam untuk siap mendengarkan dengan baik apa yang akan di ucapkan Zahra kemudian.

Dan akhirnya Zahra bicara juga setelah lima menit tak bersuara .

"Sebelumnya makasih _ "

"Untuk" sahut Ibti tambah bingung, tadi maaf sekarang makasih.

"Stttt belum selesai jangan dipotong"balas Ardi.

"Tau, kamu kira aku jualan daging apa pake potong - potong segala, kan cuma tanya. "

Zahra yang mendengar celotehan keduanya pun hanya tersenyum tipis.

Ibti yang melihatnya pun menggodanya" nah gitu dong senyum, kan tambah manis sekaligus tambah pahala, senyum kan ibadah."

"Iya, sekali lagi makasih kalian selalu ada buat aku,dan aku mau kalian dengarkan apa yang mau aku bilang dan jangan disela sebelum aku selesai, 👌. "ucap Zahra lambut.

"OK "jawab keduanya kompak.

Zahra pun melanjutkan ucapannya "Pertama, maaf karna aku jadi sahabat yang selalu buat kalian susah karna masalahku. Kedua, makasih untuk semua yang telah kalian berdua lakukan untukku; kasih sayang,perlindungan,asa,dukungan,dan do'a, tapi kayaknya masih banyak lagi he he he"Zahra terkekeh karna ucapannya yang mulai konsleting kaya Ibti.

Setelah itu "dan yang terakhir; jika aku ada salah dan sebagainya tolong jangan sungkan untuk menegurku dan mengingatkanku, jika kalian menginginkan sesuatu yang memang milikku bicaralah, jangan sungkan bila aku ada insyaallah aku kasih, itu lebih baik untukku dan hubungan persahabatan kita, dan seperti yang Ibti katakan tadi the problem is solved by talking about it ,aku hanya tidak mau bila harus kehilangan sahabat seperti kalian juga udah cukup dulu _"

Terpaksa Ardi menyela ucapan Zahra yang mulai sedih kembali "jangan katakan yang tidak mampu, semua butuh proses bahkan Allah yang mampu atas segalanya pun menciptakan segala sesuatunya dengan proses, contohnya pada surat Al-A'raf: 54, 4/7/140, 'Disebutkan masa ini yakni enam hari. Kalau ingin menciptakan dalam waktu sekejap, pasti akan dilakukan. Dimana Dia Maha Mampu dengan mengatakan 'jadilah' maka akan jadi akan tetapi Dia menginginkan, agar para hamba mengetahui sisi kelembutan dan ketepatan dalam segala urusan. Agar terlihat kemampuan-Nya kepada Malaikat sedikit demi sedikit. Dan hikmah lainnya, diciptakan selama enam hari, karena segala sesuatu di sisi-Nya ada ajalnya. Hal ini menjelaskan dengan membiarkan pelaku kemaksiatan mengobati dengan hukuman, karena segala sesuatu disisi-Nya telah ada ajalnya. " terangnya panjang lebar .

"Benar Zahra, berdamailah dengan hatimu dahulu setelah kamu siap kita pasti juga siap kok jadi pendengar yang baik " tambah Ibti.

" Sekali lagi makasih udah mau mendengar ucapanku barusan dan juga lagunya mantuuul abis, MerDu sampai mampu Merusak Dunia lamunanku. "kata Zahra dengan senyum mengembang di bibir mungilnya.

"Hmm "Ardi hanya berdehem lemah sampai tiba - tiba terdengar alunan musik dari perutnya yang minta di isi.

"Yah demo tuh cacingnya, makan gih sebelum pingsan, ayo Ra ! "ajak Ibti sambil mengeluarkan isi kantong yang dibawanya tadi.