Sebelum tambah panjang ceramah dari Ustadzah ini, lebih baik to the point pikirnya "ya ya aku maafin, aku juga minta maaf udah ngomong kasar" balas Ibtisamah.
Zahra membalas dengan senyuman manis dibalik cadar yang masih dikenakannya.
Setelahnya ia menarik tangan Ibti untuk segera masuk ke kamar. Dilepasnya cadar yang menutupi wajah cantiknya sedari pagi, lalu mendekat kearah Ibti yang tengah membaca sesuatu di buku kecil miliknya.
Itulah salah satu hobinya selain bermain musik seperti sewaktu di taman belakang sekolah kemarin. Zahra menceritakan dengan singkat apa yang telah dilakukannya saat Ibti kesekolah, walaupun tetap tidak memberi tau di mana ia berada tadi, dibalik itu sebenarnya Zahra juga ingin tau apa saja yang sudah terjadi di sekolah.
Ada udang dibalik bakwan, kan jadi pengen... Enak kayaknya dimakan sama lombok lalapan hmmm... , bukannya cari ide buat nulis malah jadi makanan nih yang ada di otak,he he he... dasar author laperrrr...
" Ibti sekarang coba ceritakan apa saja yang sudah terjadi di sekolah saat aku tidak ada?" tanya Zahra.
" Tidak terjadi apa-apa, kamu penasaran sekali ya ?? tanya Ibti balik dengan bola matanya yang penuh selidik. "
"Pantas aja dari tadi cerita panjang lebar padahal aku nggak minta cerita sama kamu . Entah dari mana kamu tadi ?,ngapain aja ? aku nggak penasaran tuh??? " lanjut Ibti.
" Ya jelas aja nggak penasaran kan aku udah cerita, kalau gitu kan ya nggak adil masa aku udah cerita panjang lebar kamu enggak mau kasih aku apa-apa "rajuk Zahra sambil memainkan ujung jilbab yang dikenakan Ibti.
" Filosofi mengatakan sepi ing pamrih rame ing gawe (membantu dengan tanpa pamrih)"ucap Ibti agar Zahra berhenti menanyakan hal yang yerjadi di sekolah.
"Itu bukan filosofi Ibti tapi falsafat /falsafah. Tapi ada juga falsafah jawa yang berbunyi seperti ini 'Jer basuki mawa bea (setiap usaha memerlukan biaya)' ,dan karena itu aku mengeluarkan informasi yang perlu bahkan jaaaauh dilubuk hatimu sangat perlu untuk diketahui, untuk usaha ku mendapat informasi yang ingin aku dapatkan."
"Maksud hati dan pikiran ingin mengalihkan pembicaraan malah jadi saling serang filosofi atau apa tadi itu uuuu falsafah/falsafat hidup." batin Ibti sambil memikirkan cara lain keluar dari pembicaraan ini.