"Jangan bilang begitu, bagaimanapun kau ini keturnan Grey, sedikit banyak dari harta mereka adalah warisan masa lalumu!" tegas Diona lalu menjewer telinga Owen yang begitu kesal pada kondisi keluarganya sebelum dia pergi ke Italy.
"Tapi apa mereka mencariku saat aku pergi?" tanya Owen mencoba memastikan.
"Sepertinya paman dan ayahmu mencarimu, tapi dia tak mau terang-terangan karena gengsi. Kau tau kan setinggi apa gengsi dari pria yang merupakan ayahmu itu?" goda Diona lalu tertawa.
"Dia itu bukan gengsi, tapi lebih keenggan mengakuiku sebagai anaknya!"
"Owen! Jangan bilang begitu?" geram Diona lagi.
Keduanya lalu berbincang santai hingga sore menjelang, mereka melupakan sejenak semua masalah yang terjadi di Inggris dan mulai menyusun rencana selama Diona tinggal di Italy.
"Tuan!" ujar Dion sembari mengetuk pintu ruangan tempat Owen dan Diona berbincang.
"Ada apa?" tanya Owen lalu menatap Diona dengan tajam.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者