Usman tidak menyangka akan dipanggil untuk tidur di tempat tidur. Ia bingung, bagaimana mungkin Farisha mengajaknya satu tempat tidur. Walaupun semalam juga mereka melakukannya. Tapi karena ia terpukul dan pingsan. Jadi harus tertidur di ranjang bersama Farisha.
"Emm ... Tante, beneran aku boleh tidurnya di sini?" tanya Usman dengan raut muka polosnya. Ia seakan tidak percaya. Tapi merasa deg-degan juga karena hal itu.
"Iya, namanya juga tidur, Man. Kalau mau, tiduran saja di sini! Kulihat kamu, kasihan banget kalau tidur di lantai. Kan dingin," tandasnya dengan raut wajah datar. Lalu ia kembali merebahkan diri di ranjang.
Usman lalu berjalan menuju ke tempat tidur. Ia melihat tempat itu masih berantakan. Maka ia bereskan sebentar dan melirik ke arah Farisha. Terlihat cantik dengan wajah mulus dan tentu yang lainnya. Usman harus bisa menyesuaikan diri saat di dekat Farisa. Karena keseksian sang istri, ia tidak tahu bagaimana mereka menjalani kesehariannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者