langit cerah berwarna biru, kicauan burung, hembusan angin sejuk, kilauan cahaya menyilaukan mata pertanda hari yang baik.
tersentak bunyi ledakan yang amat dahsyat dihari yang baik. membuyarkan hayalan MoRa yang duduk diteras lantai tiga sebuah villa usang.
"X, ayo...ini sudah berakhir!, aku sangat sangat lapar! dan haus." Tong wei berseru dari kejauhan.
"m..." MoRa turun melompat dari lantai tiga dengan begitu gemulai indah seperti atlit lompat indah, tanpa mengubah ekspresi wajahnya.
"ck...harusnya kau jadi atlit lompat indah, kau bisa membuat bangga negara! hahaha..." tawa Tong wei sambil bertepuk tangan, MoRa hanya melihat sekilas tidak tertarik menanggapi gurauannya.
"ck...bosan! entah apa yang terjadi padaku, punya pasangan seperti mu." gerutu Tong wei memasang ekspresi jijik. "oh sayangku, kalau bukan karena wajah ini, dan oh...hehe, baik-baik jangan malu!" tawa geli Tong wei, tiba-tiba berhenti. "X?" tong wei melihat kebelakangnya, "huh?" jawab MoRa, "kau terlihat aneh, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya tong wei, "aku pensiun..." jawabnya, tong wei terpaku kaget dengan pernyataan sahabatnya. tanpa dia sadar MoRa sudah jauh meninggalkannya.
"hei hei...itu tidak lucu!", tidak mendengar jawaban dari MoRa, Tong wei terdiam. sambil menghela napas panjang Tong wei berkata, "baiklah aku juga pensiun! ini tidak akan menyenangkan tanpa mu! kitakan belahan jiwa yang tidak terpisahkan! melebihi kembar siam!" ujarnya sambil merangkul erat sahabatnya itu, MoRa hanya tersenyum, tapi senyuman itu senyuman paling manis yang pernah dilihat tong wei. "astaga...kau benar-benar membuatku semakin jatuh cinta padamu!" ujar tong wei sambil melayangkan ciuman, tapi ditepis MoRa. suara tawa mereka terdengar seperti melodi indah dihutan yang sunyi sepi.
~~~~~
werna😉
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius!
kritik&saran :
marialiana843@gmail.com