Kemarahan

Sebuah ruangan sunyi dan gelap terlihat seorang pria bersimbah darah dan diikat disebuah bangku dengan sangat keras karena bisa dilihat dengan darah yang keluar dari tangannya

Dikegelapan keluat seorang pria dengan rambut berwarna abu-abu dan masker yang menutupi mata kirinya

Dia adalah kakashi salah satu tangan kanan Boy

Kakashi memandang pria itu dengan dingin dan tetap mengawasinya sambil menunggu tuannya datang

*Brakkk*

Atap ruangan itu hancur berkeping-keping dan memperlihatkan seorang pria muda yang sangat tampan dengan wajah dingin seolah menyiratkan dia sedang dalam keadaan yang tidak baik/marah

" Kau beritahuku siapa yang menyuruhmu " Ucap Boy dengan dingin kepada pria yang hampir sekarat tersebut

Pria itu tidak bersuara dan hanya memandang Boy tanpa ekspresi

Boy mendekati pria itu lalu memukulnya yang membuat tubuhnya hancur menjadi kabut darah dan tidak tersisa apapun

" Tuan kenapa kau membunuhnya " ucap kakashi dengan serius karena kunci untuk mengetahui pelaku yang bersembunyi dibalik layar adalah pria itu namun tuannya sudah membunuh pria itu dengan satu pukulan

Boy memandang kakashi yang sangat serius dengan tenang " Aku sudah mengambil ingatannya dan aku tahu siapa yang melakukan semua ini " ucapnya lalu menyeringai dingin dan menghilang tanpa meninggalkan jejak ataupun kedipan hiraishin

Meninggalkan kakashi sendirian di ruangan itu

-------

Di rumah mewah kawasan Elite

Seorang pria gendut dengan wajah yang mengerikan memegang pinggul seorang wanita di sisinya sambil memegang rokok ditangan kirinya

Dia tertawa terbahak-bahak karena rencana untuk membunuh pacar dari anak saingannya karena dalam pikirannya ketika seseorang yang sangat dicintai dibunuh maka pikirannya akan kosong lalu ayahnya akan berusaha menenangkan anaknya maka pada saat itu dia akan menghancurkan perusahaannya

Pria gendut itu tidak sadar akan kematiannya yang semakin mendekat

Hingga seorang pria muda yang entah darimana muncul didepan matanya

Wajah dari pria mudah itu tidak terlihat jelas karena tertutupi oleh tudung jaket namun si gendut dapat melihat matanya kanannua bercahaya merah walaupun mata kirinya tertutupi oleh rambutnya

" Siaappaaa kau " Teriak si gendut sambil mendorong si wanita karena kaget oleh kedatangan Boy yang tiba-tiba

Boy tidak berbicara tetapi mendekati si gendut

" Jangan mendekat, Penjagaa bunuh dia " teriak sigendut ketakutan melihat Boy yang semakin mendekat

Semua penjaga muncul dan mengelilingi Boy lalu mulai menodongkan pistol kearah boy

* Dooorr *

Tembakan demi tembakan terdengar sangat keras yang membuat si gendut menghela nafas karena orang yang mengerikan itu sudah mati

Namun ketika asap akibat tembakan mulai mengurang si gendut kembali ketakutan karena yang dilihatnya adalah monster berwarna merah yang sangat besar sampai membuat atap rumahnya yang mewah hancur oleh monster itu

" Mati " Suara kematian menyebar dan segera tangan dari Susanoo memunculkan pedang dan mengayunkannya ke arah musuh

Semua penjaga telah mati meninggalkan si gendut dan wanita yang meringkuk ketakutan sambil menangis meminta ampun kepada Boy

Boy tidak akan membunuh wanita itu karena dia tahu wanita itu hanya mencari uang dan mungkin saja dibalik sifatnya yang btichis ada alasan yang membuatnya seperti itu

Boy mengalihkan pandangannya ke sigendut yang sudah mengompol yang membuat celananya basah

" Gila, dia mengompol bau banget " Pikir Boy sambil memandang jijik si gendut

" Kakashi " Kata Boy dan muncullah Kakashi dengan peralatan ninjanya

" Tuan " ucapnya dengan hormat

" Kakashi kau membuatnya menderita dan jangan sampai lolos karena aku tidak mau membunuhnya dengan tanganku karena itu membuat tanganku ternodai oleh itu " perintah Boy sambil menunjuk kearah celana si gendut yang sudah banjir oleh air kencingnya

Kakashi mengganguk dan mendekati si gendut lalu melakukan shunshin

Diruangan itu hanya tinggal Boy dan wanita yang sangat ketakutan

" Jangan takut, Ini untukmu dan perlakukan keluarga dengan baik dan ingat jangan melakukan hal seperti ini lagi " Ucap boy sambil memberi wanita itu uang sebesar 50 Juta untuk membiayai hidupnya dan keluarganya

Lalu Boy menghela nafas dan tersenyum sambil berjalan keluar dari tempat kotor ini

---