Aditya tidak henti-hentinya menatap Aretha, bahkan saat Aretha sudah duduk di sampingnya. Untuk pertama kalinya, dia merasa berhutang budi dan berterimakasih pada Bian. Aditya berjanji akan berterimakasih kepadanya. Sementara itu, Aretha terlihat mulai risih karena laki-laki yang akan menjadi rekan kerjanya itu tidak berhenti menatapnya. Seakan-akan ada yang salah dengannya.
"Pak Adit, bisakah kita mulai pembicaraannya," ucap Raka yang sudah merasa kesal sejak Aditya menatap Aretha dengan tatapan memuja.
Raka mendengus kesal saat Aditya tidak menghiraukan kata-katanya. Karena sudah tidak tahan lagi, Raka pun menaikan nada suaranya untuk membuat Adit beralih menatapnya.
"PAK ADIT! BISAKAH ANDA MENGHARGAI ORANG YANG SEDANG BICARA!" ucap Raka yang hampir berteriak dan sengaja menekankan setiap kata yang diucapkannya.
Mendengar Raka yang hampir berteriak kepadanya, Adit pun beralih menatap Raka dengan tersenyum, seakan tidak terjadi apa-apa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者