"Ternyata Raka dan Bian sama saja! Mereka sama-sama tidak mau rugi."
***
Bian terlihat mendengus kesal saat dia mengetahui kalau Aditlah yang menjemput Aretha. Bian tidak habis pikir, bagaimana bisa Aretha bisa dengan cepatnya akrab dengan Adit, terlebih mereka berdua belum lama bertemu. Sedangkan dengan dirinya? Aretha terlihat seperti ingin menelannya hidup-hidupnya. Tapi untungnya sekarang gadis pujaan hatinya itu memberikannya kesempatan untuk menjadi kekasihnya. Sekarang, dia baru saja sampai di kediamannya. Dengan perasaan yang benar-benar kesal, dia pun memasuki rumahnya tanpa mengetahui kalau kekecewaan dan kemarahan sang Mama tengah menunggunya.
"Assalamulaikum!" ucap Bian seraya berjalan menuju meja makan dengan tersenyum.
"Waalaikumsalam!" Hanya Danu dan Dinda yang menjawab salam Bian.
"Kenapa kamu baru pulang sekarang Bi?" tanya Danu seraya menatap sang putra yang tengah berjalan menghampiri meja makan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者