Saat malam tiba, Yena yang dibantu anak-anak buahnya; Anjas, Ji Sa dan Joe, telah menyelesaikan semua menu mereka. Meja Paviliun Kanan yang panjang dan lebar telah dipenuhi piring-piring berisi makanan lezat. Wanginya yang merangsang lambung membuat Jaelie datang ke sana tanpa perlu dipanggil.
"Silakan duduk, Yang Mulia." Anjas menarik salah satu kursi untuk wanita itu duduki.
"Wah kalian memang sangat berbakat. Mengapa tidak tinggal saja di sini dan jadi juru masakku?" Jaelie memasukkan sepotong daging empuk ke mulutnya.
"Aku sudah mengajarkannya pada Anjas. Kau bisa menyuruhnya kalau sedang ingin masakan seperti ini," kata Yena. Ia duduk di sebrang Jaelie bersama Ji Sa dan Joe. Mereka minum jus asam untuk menghilangkan rasa pening setelah menghabiskan waktu selama setengah hari di dapur.
"Ah benarkah? Kalau begitu mulai sekarang kau jadi juru masakku saja, Anjas. Tidak perlu membuang waktumu menjadi polisi," ujar Jaelie.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者