webnovel

Sweet cheating (BL)

Bahasa campur aduk kaya gado-gado pedes manis. Kadang pake bahasa baku kadang juga nggak:) *** Niko menyadari penyimpangan sexualnya ketika masih dini. Dia lebih menyukai laki-laki yang memiliki paras tampan, badan kekar, dan bertubuh tinggi. Tiga tahun, dan selama itu niko masih menyimpan perasaanya untuk calvin. Cowok yang sekarang telah menjadi kekasih sahabatnya itu, ternyata memiliki gender yang sama seperti dirinya. Tak ada yang menyangka bahwa calvin akan merespon perasaan niko, bahkan memilihnya untuk menjadi orang ketiga di hubungan Calvin. Lika-liku di hubungan mereka tak selalu berjalan dengan mulus. Calvin yang terus menutupi hubunganya bersama niko, niko yang selalu berusaha merebut hati calvin sepenuhnya dari keyla. Perjuanganya yang tak tau malu, akankah berakhir begitu saja? Cover is mine by Canva dan Pinterest Cari aku di : @ Maethelwineblx

BL_Missp · LGBT+
分數不夠
61 Chs

Viginti sex

Sudut bibir calvin tersenyum saat melihat wajah niko yang sangat kesal itu. Padahal, calvin hanya memintanya untuk duduk di depan. Atau karena soal tadi?! Ah, tak bisa membohongi hati kecilnya bahwa calvin merasa senang karena tau bahwa niko masih menyukainya.

Buktinya niko masih cemburu dengan keyla.

"Sayang," panggil calvin lembut berharap niko mau menatapnya. Namun, niko memang sengaja tak mau menanggapi omongan calvin

Niko berdecak, sumpah demi apapun sekarang niko lagi malas buat mesra- mesraan sama calvin. Mengingat kejadian calvin yang mengecup kening keyla membuatnya tak bisa berhenti terus memikirkanya.

Bukan, bukan berarti niko marah dan bersikap egois. Lagi pula keyla itu pacarnya calvin jadi, ya wajar saja. Tapi, kan nggak harus di depan niko juga melakukanya. Itu mah namanya si calvin memang sengaja supay nikonya marah.

"Jalan aja kenapa sih?!" ucap niko malas.

"Aku gak mau jalan, sebelum kamu duduk di depan!" jawab calvin membuat niko mendegus sekali lagi. Niko mulai melirik ke arah calvin yang memainkan kedua alisnya sembari tersenyum menatapnya. Ngeselin banget kan!

"Sini sayang," kata calvin yang menarik lengan niko pelan.

"Ck, yaudeh iye." Sahut niko.

Niko membuka pintu mobil dan berpindah tempat duduk di depan samping kemudi dekat calvin. Calvin tersenyum saat niko sudah duduk di sampingnya sembari menutup pintu mobil. Calvin beralih mengelus pucuk rambut niko dengan lembut namun segera di tepis kasar oleh sang empunya.

"Gak, usah elus-elus!" ucap niko sambil menunjukan ekspresi wajahnya yang tak suka dengan perlakuan calvin. Calvin tersenyum tipis, jemarinya tetap menyentuh dan mengelus wajah niko dengan lembut.

"Masih marah gara-gara tadi?" tanya calvin yang mencondongkan badannya mendekati niko, niko menggidik bahunya tak tau.

"Hei, jangan cuekin aku. Aku cuma gak suka kamu telfonan sama cowok lain," lirih calvin menatapnya sendu berharap niko tak terlalu lama mencuekinya.

"Sayang," panggil calvin yang masih menatap lekat wajah niko dengan lembut. Niko mulai jengah karena terus di panggil oleh calvin, dia menengok melihat calvin yang jarak wajahnya menjadi terkikis dekat dengan calvin.

"Apa?"

Sudut bibirnya tertarik saat niko akhirnya mau berbalik menatapnya. Tanpa menunggu persetujuan dari niko, detik kemudian calvin mulai mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya sejenak yang bertemu dengan bibir niko.

Niko membiarkan calvin mencium bibirnya dengan hangat dan sedikit melumatnya. Calvin berganti mencium pipi, beralih ke dagu dan mengecupnya berkali-kali lalu setelah itu, dia kembali memandang lekat wajah niko.

"Nik, aku sayang sama kamu." Ujar calvin yang terdengar sangat serius. Calvin mengulanginya, mengecup bibir niko yang membuatnya merasa candu.

Niko tersenyum, niko juga tau kalau calvin itu sayang sama niko. Ya, walaupun pastinya calvin juga sayang sih sama keyla.

"Aku cemburu," cicit calvin yang menunjukan rasa tidak sukanya.

Apa, calvin bilang cemburu? Baru gitu saja calvin jealous. Bagaimana dengan tadi? Memangnya niko juga tidak cemburu, mana calvin sengaja banget melakukanya di depan niko.

Niko beroria sambil memandang calvin malas. "Oh, jadi menurut lu gua gak cemburu juga gitu? Ngeliat lu ciuman sama keyla di depan mata gua?! atau, emang lu sengaja ngelakuinya?" papar niko yang menarik napasnya kasar kemudian kembali menatap arah lain.

"Gak, gitu sayang." Jawab calvin sambil menangkap wajah niko yang tampak menghindar.

Niko berdecak, dia mengerling ke arah calvin.

"Gak, gitu gimana? orang jelas-jelas lu sengaja."

"Aku cuma nyium kening keyla kok sayang, kalau lebihnya kan sama kamu. Udah, ih kamu jangan ngembek gitu." Jawab calvin sembari mengelus pipi niko lembut yang sedari tadi cemberut.

"Alah, cuma cuma. Bulshit lu! Gua kaga masalah semisal lu mau indehoy ama si keyla. Tapi, jangan di depan gua juga lah anjing! entar, kalau gua gitu sama orang lain lu juga marah kan? tau, gitu tadi gua males ikut kalian pulang bareng kalau cuma di suruh nontonin lu begitu sama si keyla. Mending gua minta jemput sama kak rez—," Ucapan niko terhenti hampir saja dia keceplosan. Tapi, sayangnya calvin sudah mendengar maksud dari perkataan niko.

"Oh, mau pulang sama kak reza? Jadi, bener! Kata keyla kalian deket? Hum," Calvin mulai menatapnya tidak ramah.

Niko memang suka ngambek tapi kalau sudah melihat calvin gini, niko jadi takut. Tau kan, calvin itu gimana.

Niko menunduk ketakutan sambil memainkan jarinya menggunakan kuku yang tak berani menatap apalagi menjawab pertanyan calvin barusan.

"Jawab!" Niko tersentak saat mendengar suara calvin yang mengeras. Dia menelan salivanya dalam sebelum menjawab ucapanya tersebut.

"G-gak ayang," jawab niko yang matanya mulai berkaca. Niko takut setiap calvin mulai membentaknya.

"Jadi, maksud kamu apa?" tanya calvin.

Calvin menarik bahu niko dan menyuruhnya untuk menatap calvin ketika sedang berbicara dengannya.

"A-aku keceplosan maaf," Keceplosan? pikir calvin. Ternyata benar niko lagi dekat dengan reza. Tapi, mengapa? Bukannya niko yang selalu takut kehilangan calvin.

"Oh," Calvin beroria.

Niko mendongak menatap calvin yang beringsut dan kembali menjalankan gas mobilnya. Calvin cuma bilang oh? Kok gitu sih, kayaknya calvin beneran marah deh sama niko. Eh, tapi kenapa jadi calvin yang marah? Seharusnya kan niko.

"Ish, pokonya gua gak suka kalau lu ciuman di depan gua. Calvin kan udah janji sama gua buat gak mesra-mesra sama keyla pas ada gua," ucap niko yang membelit lengan calvin dengan menja sembari menidurkan kepalanya kemudian menatap wajah calvin.

"..."

Niko mengerucutkan bibirnya, ini beneran si calvin gantian marah sama niko? padahal tadi niko beneran nggak sengaja bilang begitu.

"Calvinn!" panggil niko.

"..."

"Calvin jangan diemin gua dong!" ucap niko yang mengelus lengan calvin dan berharap calvin mau menjawabnya.

"..." Sementara calvin hanya fokus menatap lurus ke depan.

Niko mendecak sembari mencubit lengan calvin dengan kuat. "Ih, kok jadi kamu sih yang kesel sama aku? Seharusnya kan aku yang marah sama kamu. Karena kamu itu udah bohon—," Niko terdiam ketika calvin meniliknya dengan tajam. Niko melepaskan rengkuhan tangannya dari calvin. Dia menjadi sangat takut ketika kembali mengingat bagaimana calvin saat marah dan,—. Niko buru-buru menjauh dan kembali duduk diam di samping calvin seraya memandang pandangan luar dari dalam jendela mobil.

Niko menjadi panas dingin, sekujur tubuhnya mendadak bertremor. Entah, apa yang akan terjadi setelah ini. Niko berulang-ulang mengumpat sumpah serepah karena kesalahannya sendiri. Niko kembali membuat calvin marah bahkan sepertinya lebih garang dari sebelumnya. Niko bukannya takut, hanya saja niko sangat tau bagaimana perlakuan calvin saat sedang marah dengannya. Ah, niko tak mau memirkanya lagi. Mengingat kejadian itu membuatnya bergidik dan tak mau terulang.

"Aku ngingap di apart," ucap calvin membuat jantung niko semakin berdetak lebay.

"GAK USAH!" pekik niko yang sontak membuat calvin langsung mengerem mendadak. Kemudian menoleh menatap niko yang sedang ketakutan.

Calvin menelaah ucapanya barusan dan menunggu niko untuk menjelaskan. Niko nggak bisa jelasin, tapi yang pasti niko nggak mau kalau calvin sedang marah terus menginap di apartemen bersamanya. Nggak, niko nggak mau pokoknya.

"M-maksud aku, calvin g-gak usah nginep aja. Calvin lagi marah sama aku ya kan jadi, m-mending calvin di rumah aja. Terus tenangin diri kamu," ujar niko.

Calvin bergeming dengan seksama dia mendengar setiap ucapan niko. Calvin jadi semakin yakin, bahwa ada sesuatu yang di sembunyikan sama niko. Nggak biasanya niko menolak calvin untuk menginap, bukannya niko itu paling senang kalau sudah mendengar ucapan calvin dia akan tidur bersamanya malam ini.

"Apa, yang kamu sembunyiin dari aku?" tanya calvin. Niko menggelengkan kepalanya pelan," gak ada ayang, n-niko gak nyembunyiin apa-apa" jawabnya gemetar.

"Oh, biar kamu bisa ketemu sama si reza"

"Kok, kak reza?"

"Jadi, bener kan!" Niko menggeleng cepat dan mengelak itu semua. Gimana mau deket orang niko aja baru kenal sama reza. Sekalipun mereka sudah lama kenal, niko nggak mungkin melakukan itu.

"N-ggak ayang"

"Udahlah" Calvin menepis setiap niko menyentuh tangannya.