Mansion Lingga
Ke esokan harinya.
Malam yang cukup menguras emosi berlalu bagi tiga pria keturunan Lingga. Pagi ini, ketiganya bersikap biasa, sama sekali tidak memperlihatkan jika semalam baru saja membahas, hal yang akan menyakitkan bagi bunsu kesayangan.
Ya, Aliysia yang sedang menuruni anak tangga dan menyapa ketiganya dengan nada biasa.
"Selamat pagi, semuanya."
Chandra yang duduk sambil membaca koran menoleh, mengangguk dengan tatapan yang keambali ke bacaan, mengalihkan diri karena tidak memperlihatkan rasa melalui bola mata.
Bukan apa, putrinya terkadang mampu membaca suasana dari tatapan.
Ghava yang menyahuti dengan lambaian tangan, serta menepuk-nepuk kursi di sisinya agar sang adik duduk di sebelahnya.
Aliysia menurut, ia duduk tanpa rasa curiga saat mendapati ketiganya yang kumpul bersama. Padahal, beberapa hari ini ia hanya mendapati papanya dan dua si kembar justru tidak ada, sudah pergi ke kantor.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者