webnovel

Rumah Baru

Setelah acara pernikahan selesai, Mirella dan Daniel beristirahat di rumah orang tua Mirella. Mereka makan malam dengan hangat, apalagi ditambah tingkah Malvin yang selalu buat semua tersenyum.

Mirella dan Daniel masuk ke kamar Mirella. Karena kondisi Mirella, akhirnya Mirella meminta untuk tidur di kamar Malvin, karena kamarnya dilantai atas Dan kamar Malvin dilantai bawah. Daniel juga ikut masuk ke kamar Malvin. Bagaimanapun juga ini rumah mertuanya dan tak mungkin baginya tidur dikamar yang tak ada istrinya.

Setelah membantu Mirella berbaring , Daniel juga bersiap - siap untuk istirahat namun niat itu harus diurungkannya karena mendengar ketukan dipintu.

dengan rasa yang sedikit kesal Daniel membuka pintu, setelahnya didapatinya wajah Malvin di depan pintu Dan langsung menerobos masuk.

"Kakak, Alvin tidak bisa tidur ditempat lain, Alvin ikut tidur disini aja ya" pinta Malvin sambil mengelar kasur lantai yang entah didapatkannya dari mana.

Mirella tidak mengatakan apapun, Ia hanya tersenyum melihat Malvin. Daniel dengan muka tak percaya segera mengambil bantal juga Dan ikut berbaring disebelah Malvin. " kak Daniel,, kenapa tidur disini ?" Tanya Malvin heran. " kak Daniel tidak tega kamu tidur sendirian , jadi kakak tememin" ucap Daniel sambil tetap berbaring. Malvin pun tersenyum dan memeluk Daniel.

Sejujurnya Daniel terkejut dengan hal itu, namun dia tetap tersenyum dan membiarkan Malvin memeluknya.

Entah kenapa Mirella merasakan tubuhnya tidak nyaman, tubuhnya terasa sakit, Mirella ingin memanggil Daniel ataupun Malvin, namun suaranya seperti menghilang, berulang Kali dia memanggil Daniel namun yang keluar dari mulutnya hanyalah suara yang sangat lirih.

Ditengah rasa sakit yang mendera tubuhnya Mirella berusaha mengapai hp nya yang diletakkan Daniel tak jauh dari tempat dia berbaring.

Air mata Mirella sudah mengucur deras membuat pandangannya menjadi kabur, Mirella tak tahu kenapa tapi badannya sangat tidak nyaman.

Setelah usaha yang sangat keras, akhirnya Mirella dapat mengapai hp nya, segera dicarinya nomor mamanya dan menghubunginya.

Berkali - kali dia menelpon sang mama, namun tidak diangkatnya. akhirnya Mirella menelpon Mirna sang kakak, dan beruntung sekali panggil, Mirna langsung mengangkat hp nya.

Setelah nada sambung terdengar, segera Mirella berusaha untuk memgeluarkan suaranya. "kakak, tolong, ...kamar.....Alvin...." hanya itu yang dapat dia katakan. Dan dapat Mirella dengar teriakan panik dari Mirna.

Disisa kesadarannya Mirella dapat mendengar pintu yang dibuka dan langkah kaki tergesa terdengar sebelum akhirnya kesadarannya terengut.

Setelah mengangkat telpon dari Mirella, Mirna mendengar suara putus- putus Mirella. " kakak, tolong....kamar....Alvin...." ucap Mirella di ujung Sana membuat Mirna panik. Mirna Tak tahu apa yang terjadi dengan sang adik tapi dengan langkah seribu Mirna menuju ke kamar orang tuanya Dan mengedor pintunya dengan tergesa.

"Mirna, apa - apaan ini ,udah malam" ucap sang mama Dan disusul sang papa. " aduh, ma, pa....Mira pa, ma,..." ucap Mirna panik. Mendengar mama sang anak kedua disebut Mirna dengan panik tak ayal rasa kantuk mama Dan papanya pun lenyap Dan berganti panik.

"kenapa dengan adikmu?" Tanya sang papa Tak sabar. " Mira nelpon Mirna minta tolong pa, ayok pa, ma Kita cepat- cepat kesana" kata Mirna sambil berlari menuju kamar Alvin disusul papa Dan mamanya.

untunglah sesampainya mereka ternyata pintu Tak terkunci, mereka langsung masuk Dan melihat Malvin Dan Daniel berpelukan di kasur lipat Dan mereka melihat Mirella diranjang dan nampak sangat kesakitan. "Mira....Mira" teriak sang mama sambil menangis.

teriakan sang mama membuat Malvin Dan Daniel terbangun dengan bingung, namun mereka berdua langsung menoleh Dan segera beranjak menuju Mirella.

"kakak, kakak bangun....." kata Malvin sambil menguncang tubuh Mirella. Namun Mirella tetap Tak bergeming, Dan segera Daniel mengendongnya untuk dibawa kembali ke rumah sakit.

ditengah kepanikan, akhirnya mereka sampai rumah sakit dengan selamat Dan segera Mirella ditangani dokter. "kak, kok Kita ndak Tau sih, kak Mira sakit" ucap Malvin sedih. Daniel hanya menepuk pundak anak itu pelan. " gimana kalian bisa tahu, kalau kalian pelukan dengan sangat mesra gitu"ucap Mirna ketus.

"hehehe...." tawa Malvin sambil mengaruk kepala bagian belakangnya.

"lagian, kamu kan tahu Alvin, ini malam pertama kakak Daniel dan kak Mira, kok kamu malah yang tidur sama kak Daniel sih" lanjut Mirna lagi sewot.

"udah dong, kalian jangan bertengkar, entah gimana keadaan Mira didalam" kata sang mama menengahi ke dua anaknya.

setelah Dokter mengatakan kondisi Mirella sudah stabil dan segera dipindah ke ruang perawatan. barulah mereka merasa lega.dan malam itu mereka habiskan dengan tidur bersama di ruang perawatan Mirella.

Daniel segera mencari informasi tentang rumah yang dekat rumah sakit, karena rumah yang dimiliki Daniel saat ini jauh dari rumah sakit.

"sedang apa Dan?" Tanya sang papa mertua melihat Daniel dari tadi terpaku memandang layar hp nya. " Daniel sedang Cari rumah pa" jawab Daniel."untuk apa, kalian bisa tinggal dirumah , papa tak keberatan, apa lagi kondisi Mira masih seperti ini"ucap sang papa sbil duduk disamping Daniel.

"Daniel Cari rumah yang dekat dengan rumah sakit pa" ucap Daniel sambil memandang sang mertua. sang papa mertua nampak tersenyum dan menepuk bahu Daniel Dan merangkulnya. " terima kasih ya, kamu begitu perhatian pada anak papa" . Daniel yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengangguk.

Akhirnya Mirella kembali sadar dan tentu saja seperti biasa wajah yang pertama menyambutnya adalah Malvin sang adik. "kak Mira, ini siapa?" Tanya Malvin sambil menunjuk dirinya sediri. perbuatan Malvin membuat Mirna menarik nya kebelakang dengan jengkel. " Mira kamu baik - abaik saja?" Tanya Mirna setelah dia menyingkirkan Malvin."kakak, terima kasih" jawab Mirella.

Setelah seminggu Mirella dirumah sakit, lagi - Lagi dokter menizinkan dia pulang, dan kali ini bukan pulang kerumah orang tuanya. Mirella mengira Ia dirumah sang mertua . karena ketika mereka sampai sang mertua lah yang menyambut mereka.

"Mira....bagaimana rumahnya? bagus tidak?" Tanya sang mertua. Mirella hanya mengangguk. " ini Daniel sendiri yang pilih, dia mencari sendiri rumah yang nyaman Dan dekat rumah sakit, syukurlah kalo Mira suka" tambah sang mertua lagi.