Pei Qian terus mencium Gu Xi, sampai hampir tak kendali.
Ketika Pei Qian melepaskannya, wajah Gu Xi memerah, dan dia terlihat sangat cantik...
Pei Qian tersenyum kecil. "Ini jauh lebih baik."
Pei Qian membelai helaian rambut di pipi Gu Xi dan terus menatapnya.
Gu Xi mendengus.
Pei Qian beristirahat sebentar, lalu berkata, "Bisakah kau berdansa?"
"Bisa," jawab Gu Xi tanpa ragu.
Kemudian, Pei Qian bangkit dan menyalakan musik.
Gu Xi menatapnya dengan tatapan kosong. Pei Qian berjalan ke depannya dan sedikit membungkuk, "Maukah kau berdansa denganku, Nona Gu?"
Gu Xi meletakkan tangannya di telapak tangan Pei Qian. Pei Qian menatap mata Gu Xi dengan penuh perhatian...
Ketika Pei Qian meletakkan tangan di pinggang Gu Xi, tubuh Gu Xi sedikit bergetar. Lalu, Pei Qian membawanya untuk berdansa.
Gu Xi mencari kesempatan untuk menginjak kaki Pei Qian, tapi tidak berhasil...
Pei Qian tetap berdansa dengan anggun.
Belum lama berdansa, Gu Xi sudah berkeringat.
Gu Xi kesal pada Pei Qian dan mendongak. Pei Qian tersenyum dan berkata, "Santailah, berdansa itu harus dinikmati. Tidak sepertimu... seperti ingin membunuh orang saja."
Gu Xi memalingkan muka dan tidak mencoba menginjak kakinya lagi.
Ketika dia memalingkan muka, Pei Qian terus menatap wajahnya...
Pei Qian tersenyum. "Kau berdansa dengan baik."
Akhirnya musik berhenti berputar. Pei Qian pun tidak memaksanya berdansa lagi. Sebenarnya, Pei Qian tidak khawatir tentang dansa. Gu Xi terlahir di keluarga kaya, jadi tentu saja dia mahir dalam hal ini.
Tapi, Pei Qian tidak melepaskannya. Dia menundukkan kepalanya dan berkata dengan rendah, "Aku benar-benar tidak tahu mengapa Qin Mo rela melepaskanmu, dan justru memilih wanita seperti Tang Xinru."
Tubuh Gu Xi langsung terasa kaku.
Pei Qian tersenyum kecil. "Apakah kau marah?"
Tiba-tiba, raut wajah Pei Qian berubah. "Gu Xi, kalau kau tidak tahan dengan ucapanku ini, bagaimana kau bisa menghadapi orang lain besok?"
"Kau harus ingat bahwa kaulah yang mencampakkan Qin Mo, bukan dia yang mencampakkanmu." Pei Qian mencubit dagu Gu Xi dan berbisik di telinganya.
Gu Xi menggigit bibirnya. "Apakah itu penting?"
"Tentu saja sangat penting." Pei Qian melepaskannya. "Kita semua hidup di Kota H. Apakah kau akan terus menghindari mereka setiap kali bertemu?"
"Tidak akan!" tegas Gu Xi.
Pei Qian mulai kesal. "Gu Xi, tapi aku tidak yakin. Ketika bertemu mereka berdua, ekspresimu... sangat kaku."
Di dalam hati Gu Xi hanya ada Qin Mo.
Tapi sekarang, Qin Mo dan Tang Xinru akan menikah. Gu Xi masih belum bisa melupakannya.
Pei Qian bisa melihat dari ekspresinya.
Tidak percaya dengan kata-kata Pei Qian, Gu Xi pun pergi ke luar dan melihat ke cermin...
"Lihatlah, ekspresiku tidak kaku." Gu Xi menatap Pei Qian di cermin.
Tingkahnya ini membuat Pei Qian ingin tertawa.
Pei Qian perlahan mendekati Gu Xi dan berdiri di belakangnya. Setelah beberapa saat, ia tersenyum kecil. "Gu Xi, itu karena kau melihatku."
Raut wajah Gu Xi sedikit berubah. Ia menatap Pei Qian dengan tenang, lalu menggigit bibirnya, "Bukan."
Tiba-tiba Gu Xi berbalik dan berjalan menuju tangga. Ia berjalan sangat cepat...
Pei Qian tidak menahannya. Ia mengikuti di belakangnya dengan santai.
Gu Xi berlari ke lantai bawah. Ia mengambil tasnya dan akan pergi.
Gu Xi mengerti maksud Pei Qian tadi... Maksudnya, Gu Xi menyukainya...
Gu Xi tidak menyukai Pei Qian. Pei Qian adalah orang yang paling ia benci
Lagi pula, Pei Qian selalu memaksanya. Dia tidak akan menyukai Pei Qian, tidak akan pernah...
Pria paling menyebalkan di dunia ini adalah Pei Qian!
Gu Xi mengambil tasnya dan berjalan ke luar. Pei Qian bersandar di tangga dan tertawa kecil, "Apakah kau takut?"
"Pei Qian, pertanyaanmu sangat membosankan." Gu Xi menggertakkan giginya.
"Eh, aku kan belum mengatakan apa-apa." Pei Qian kembali tersenyum, "Kau sendiri yang tiba-tiba merasa bersalah."
Gu Xi menatapnya dan berkata, "Pei Qian, jangan narsis."
"Aku selalu narsis. Selain itu, kalau aku tidak salah ingat, kontrak kita masih tersisa 26 hari. Kau tidak bisa pergi tanpa izinku."
Lalu, ia memberi isyarat pada Gu Xi. "Kemarilah, sekarang juga."
Gu Xi menggertakkan giginya dan melototi Pei Qian.
Saat ini, wajahnya memerah. Ia bahkan terlihat cantik ketika marah.
Gu Xi berjalan kembali ke Pei Qian dengan kesal...
Pei Qian hanya tersenyum sampai Gu Xi berjalan di depannya.
Tanpa diduga, Pei Qian hanya membelai rambutnya dan mencium dahinya dengan lembut. Lalu, ia berkata, "Hati-hati di jalan."
Gu Xi menatapnya dengan tak percaya.
Pei Qian tersenyum. "Tentu saja, kau bisa tetap tinggal di sini kalau kau mau."
Gu Xi cepat-cepat berbalik dan berjalan keluar.
Pei Qian tersenyum melihat tingkah lucu Gu Xi.
Entah muncul dari mana, tiba-tiba Song Yazhan berkata, "Ini tidak seperti gayamu."
"Memangnya bagaimana gayaku? Langsung membawanya bercinta di kamar tidur?" Pei Qian duduk di sofa. "Yazhan, menurutmu, apakah besok akan ada 'pertunjukan' menarik?"
"Setelah menghadiri pesta pertunangan besok, Nona Gu pasti akan menjadi milikmu sepenuhnya." Song Yazhan tersenyum.
Pei Qian mengusap dagunya sendiri, "Benarkah? Tapi, mengapa aku merasa bahwa di hatinya masih ada Qin Mo?"
Setelah selesai berbicara, dia berjalan ke lantai atas tanpa melihat ke belakang.
Song Yazhan menggelengkan kepalanya, 'Suasana hatinya benar-benar cepat berubah.'
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.