webnovel

stuck with yours love

现代言情
已完結 · 80.4K 流覽
  • 282 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Hi perkenalkan, aku Arnita perempuan yang terlahir dari keluarga sederhana tapi penuh kebahagian. Sampai pada suatu hari, ayah ibu ku meninggal dalam kecelakaan, dan adik tiri ibuku yang mengatakan akan mengurusku, tiba-tiba menjual semua aset keluargaku termasuk rumah yang aku tinggalkan. Dengan berbekal uang yang tidak seberapa aku dititipkan pada rumah yatim piatu, yang tidak jauh dari tempat tinggalku. aku beruntung karena Tuhan masih sayang padaku, pemilik yayasan yatim piatu itu tidak memiliki anak hingga aku di urus nya sampai dewasa. Keberuntungan aku tidak hanya sampai disitu, aku sekarang sudah menikah dengan anak bos yang kebetulan donatur tetap yayasan yatim piatu tempat aku dibesarkan. Bukan tanpa sengaja aku menikah dengannya tapi atas dasar cinta yang akhirnya tumbuh dihati kami. Bryan pria berwajah cantik karena wajahnya lebih mirip ibunya dari pada ayahnya.

標籤
2 標籤
Chapter 1Part 1 Si bawel yang cantiek.

"Arni! tolong dokumen yang kemarin saya suruh di scan, aslinya taruh di meja saya lagi," Bos menyuruhku, ketika aku baru saja akan duduk setelah merapikan dokumen yang ia tanda tangani. Sepertinya bos ku ini tidak pernah membiarkan aku beristirahat sebentar saja, maka dia akan berteriak "Arniiii". Terkadang aku suka kesal dibuatnya, kalau saja bukan karena Papahnya yang sudah banyak membantuku, malas aku harus menjadi sekerterisnya. Selain bawel dia juga tidak pernah mengucapkan Terima kasih apalagi memuji hasil kerjaku.

Pernah suatu hari dia meninggalkan dokumen untuk rapat diruanganya, padahal itu sangat penting, terpaksa aku berinisiatif mengirimkan hasil scan kepadanya dan menyusulnya ketempat rapat karena ada dokumen perjanjian yang harus ditanda tangani, dan ia hanya mengambil dokumen tanpa mengucapkan terima kasih, padahal aku sudah hampir kehabisan nafas karena harus berlari menaiki tangga dari lantai 3 menuju lantai 7.

Tidak cuma itu saja, ketika baru saja aku sampai rumah, terpaksa harus kembali kekantor, karena dia meminta aku untuk membantu menyusun dokumen yang berserakan di meja kerjanya.

Alasannya karena dia sudah pusing melihat angka-angka. Tadi mengapa dia mengizinkan aku untuk pulang? Sejak kejadian itu, aku memilih untuk menunggu di kantor sampai dia pulang.

Oya perkenalkan aku Arnita, kalau orang-orang biasa memanggilku Nita kecuali bos ku dia selalu memanggilku Arni, entah dari mana awalnya. Yang jelas dia akan memanggil Arni padaku, mungkin biar berbeda walaupun terkadang agak janggal di kupingku. aku sebentar lagi berumur 24 tahun, dan Sejak kecil aku di asuh oleh nenekku karena orang tua ku meninggalkan karena kecelakakan mobil ketika aku berusia 5 tahun. Ketika usiaku 12 tahun nenekku meninggal dunia karena sakit, dan sejak itu pamanku menitipkan aku dirumah yatim piatu. Alhamdulillah disekolah aku selalu mendapat beasiswa, jadi tidak terlalu menyusahkan orang lain. Hingga ketika umurn18 tahun aku diberi kesempatan untum bekerja pada perusahan Bapak Hermawan sambil kuliah, dia menyuruhku menjadi staf gudang diperusahaannya. O iya Pak Hermawan adalah donatur tetap rumah yatim piatu tempat aku tinggal. Dan saat aku selesai kuliah Pak Hermawan memindahkan aku ke bagian HRD, dan akhirnya menjadi sekertaris anaknya hingga sekarang.

Bos ku bernama Bryan Hermawan, pria dengan tinggi badan 178 itu lebih berwajah cantik dari pada tampan. Mungkin kalau tidak bentuk badannya yang nyaris sempurna sebagai pria, dia akan disangka wanita oleh orang-orang. Oleh sebab itu tidak jarang pria-pria bertulang lunak berusaha memdekatinya, tapi jangan harap Bryan akan melayani mereka, yang ada tendangan Taekwondo yang akan bersarang ditubuh mereka.

Walaupun berwajah cantik, tapi tidak sesuai dengan kepribadiannya yang dingin dan cenderung kaku. Jangankan dengan orang lain denga aku yang sudah bekerja dengannya selama hampir dua tahun, saja dia tidak pernah tersenyum.

"Pagi pak," sapaku sambil masuk kedalam ruangan dengan membawa satu buah nampan yang berisi kopi panas dan roti coklat kesukaannya.

"Hemm," itu jawaban setiap pagi yang aku dapat, ketika aku masuk kedalam ruangan untuk mengantarkan sarapannya.

Aku masih duduk di kursi sofa diruangannya, sampai dia mengusirku keluar ruangan karena. Kalau tidak dia akan berteriak memanggilku kembali.

Dan aku pun tidak berani menanyakan, "ada lagi pak yang bisa saya bantu?" maka dia akan memelototiku karena dia akan berkata, "kamu itu pegawaiku jadi terserah aku mau menyuruhmu apa," jadi dari pada didamprat, lebih baik aku duduk manis sambil menunggu perintahnya.

"Arni," aku berdiri begitu dia memanggil namaku.

"Ya pak?" Dia malah menggigit roti yang tinggal setengah ditangannya. Lalu melihat roti yang tinggal sedikit ditangannya.

"Kenapa roti ini rasanya berbeda dengan yang dirumah saya?" lalu dia memasukan sisa potongan roti kemulutnya.

"Mungkin selai dan rotinya berbeda merknya Pak" jawabku membalas pertanyaannya. Kalau dilihat dari posisi aku duduk, bos ku itu tampak sempurna. Hidung mancung bibir tidak terlalu tipis dan mata yang bagus tidak terlalu sipit tidak juga besar,vdengan kelopak mata yang tidak terlalu tebal, ditambah bulu mata yang tebal jika diberi mascara sedikit saja pastinya akan seperti orang yang memakai bulu mata palsu.

"Emang merk apa selai coklat dan rotinya?" ia menghirup kopi yang aku buat tadi, kopi satu sendok diseduh dengan air panas tidak pakai gula dan harus Arabika.

"Roti tawar dari toko Mariska dan selai coklat Nutella," jawabku cepat.

"Dirumah juga sama pakai itu," Bryan mengambil sepotong roti kembali yang kutaruh diatas piring dan aku selalu membuat 2 tangkup roti yang aku tooster terlebih dahulu baru aku isi coklat dan dibelah menjadi dua.

"Yang pasti orang yang buatnya berbeda," aku menengok arah si pemilik suara. Pak Hermawan ternyata.

"Apa kabar Nita?" Pa Hermawan menyalamiku.

"Baik Pak," jawabku sambil membungkukan badan ku sedikit karena posisiku sudah berdiri.

"Tumben Pah pagi-pagi sudah keruanganku?" Bryan masih duduk dibangkunya.

"Gak apa-apa ingin saja aku mampir keruangan mu, tidak boleh memang?" Pak Hermawan tersenyum lalu duduk disofa didepanku.

"Kamu gimana kabar? Sehat?" Tanya Pa Hermawan padaku.

"Kalau tidak sehat dia sudah dirumah sakit Pah," Bryan menjawab ketika aku akan menjawab pertanyaan dari Pak Hermawan.

"Kamu ini siapa? yang ditanya siapa yang jawab," Pak Hermawan melihat kearah Bryan.

"Saya, baik Pak," jawabku agar perdebatan ayah dan anak berhenti karena aku sering sekali menyaksi kan perdebatan tidak guna antara anak dan bapak ini, jika aku ada diantara mereka ujung-ujungnya aku lah yang menyelamatkan Bryan agar tidak keluar kata-kata anak durhaka dari mulut bapaknya hanya karena Bryan tidak mau mengalah padanya.

"Bryan nanti kamu pulang kerumah lah Mama mau mengenalkan seseorang padamu," Pak Hermawan memandang Bryan yang asyik menikmati roti dan kopi buatanku.

"Gak ah males," jawaban singkat dari Bryan membuat Pak Hermawan tidak bisa berkutik.

"Ya sudah kalau tidak mau, nanti aku sampaikan sama mamamu kalau kamu tidak mau," Pak Hermawan berdiri dari sofanya.

"Nita saya pamit ya, titip bos mu kalau dia macam-macam jangan bikinkan kopi dan roti untuknya lagi," aku janya tersenyum mendengarnya, jujur saja mana punya aku keberanian menolak perintah seorang Bryan Hermawan.

Aku menutup membali pintu ruangan Bryan setelah mengantar Pak Hermawan keluar ruangan lalu kembali duduk disofa karena sampai saat ini aku belum di usir untuk keluar Ruangannya.

"Arni tolong ambilin data yang sudah aku print, lalu cek samakan dengan data ini kalau ada yang tidak sama tandai dengan stabilo dikertas yang diprint dan kalau sudah selesai siapakan notulen untuk rapat nanti," seperti biasa dia memerintah tanpa memandang wajahku.

Aku berjalan kearah tempat duduknya dan mengambil map yang ia berikan padaku, kemudian berjalan kebelakang tempat duduknya karena mesin Printer berada persis di belakangnya.

Wangi semerbak parfum maskulin tercium dari tubuhnya tak sengaja tangannya memegang tanganku ketika aku hendak mengambil kertas yang sudah dia print.

"Maaf Pak," dia hanya diam

"kertas yang terakhir aku print kesinikan," Bryan hanya menengadahkan tangannya tanpa menatapku.

"Ini Pak," aku memberikan kertas yang dia minta, kembali aku duduk disofanya dan menyamakan lembaran kertas print dengan data yang ada di map.

"Sudah Pak, ini ada beberapa yang berbeda dan sudah saya tandai," sejam setelah aku memeriksa dokumen yang ia berikan agar tidak ada yang terlewat.

"Taruh disitu," pintanya. Aku kemudian berjalan menuju pintu karena hendak menyiapkan notulen untuk nanti siang.

"Kamu mau kemana?" Bryan menatapku.

"Ke meja saya Pak untuk menyiapkan notulen meeting Bapak nanti siang," kata ku bingung bukankah tadi dia memerintahkan aku untuk menyiapkan notulen untuk meeting.

"Bawa laptop kamu kesini, buat disitu," dia berkata sambil menunjuk kursi didepannya.

Aku berjalam keluar ruangannya untuk mengambil laptop dimejaku.

"Nit" Dinda menghampiriku.

"Ini dokumen yang harus ditanda tangani Pak Bos. HRD minta dibalikin kalau udah ditandatangan, Mau diproses soalnya," Dinda menyerahkan beberapa map biru berlogo perusahaan padaku.

"Lu ngapain didalam kagak keluar-keluar? sampe pegel gua nungguin," Dinda memasang muka kesal, karena memang setiap dokumen yang masuk apapun itu semua harus lewat aku terlebih dahulu dan Bryan tidak akan menandatangani jika bukan aku yang memberikannya, alasannya semua harus lewat prosedur.

"Ngurusin kerjaan lah, ngapain lagi berkas banyak noh didalem yang musti aku rapihin," aku menunjuk keruangan Bryan sambil berbisik.

"Arniiii!!" Bryan berteriak dari dalam.

"Udah ya gue tinggal kalau udah ditanda tangan tar gue wa loe," Aku buru-buru masuk kedalam ruangannya.

"Perlu berapa jam buat ambil laptop dari tempat kamu kesini?" Tanya nya dengan tatapan tak suka.

"Tadi ada Dinda Pa, dia memberikan Dokumen untuk ditanda tangani oleh Bapak," Aku meletakan dokumen di samping mejanya.

"Penting? Buka, biar saya bisa tanda tangani," aku kembali mengambil dokumen yang tadi aku letakan di samping kiri Bryan kalau jika tidak disegerakan aku khawatir dia lupa untuk menandatanganinya.

"Ini Pa," aku membuka setiap lembar yang sudah di beri pos it oleh Dinda.

Dan itu hampir sudah berjalan selama 6 bulan aku jarang duduk dibangku kerjaku lebih sering menyelesaikan di ruang Bryan, bahkan makan siangpun yang biasanya aku berkumpul dengan teman-temanku aku lebih sering makan diruangan Bryan. Jujur saja aku sendiri bosan karena sepertinya duniaku hanya seputar Bryan.

***

你也許也喜歡

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · 现代言情
分數不夠
461 Chs

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · 现代言情
分數不夠
573 Chs

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · 现代言情
分數不夠
501 Chs
目錄
1

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助