Beberapa haripun sudah berlalu, laura sudah lama berada di rumah dan tidak melakukan apapun. laura sudah memutuskan untuk memulai jenjang karir nya yang sempat ia tunda sebelum nya.
"Bu" ucap laura sambil memanggil ibu nor yang sedang duduk sambil memandang ke arah taman depan panti asuhan tersebut.
"Ada apa nak" tanya nor kepada laura sambil mengulurkan tangan nya kepada laura. "Aku pikir sudah saat nya aku pergi bu" ucap keluh laura kepada nor.
"Kau bisa disini sesukamu nak" ucap nor sambil memeluk laura di samping nya. "Tidak bu, aku harus memulai nya sekarang bu" jawab laura.
"Kapan kau akan berangkat" tanya nor sambil melihat kearah laura. "Hari ini" jawab laura.
"Apa rencana kau setelah ini, sayang" tanya nor. "Entahlah bu, mungkin aku akan melamar pekerjaan atau mungkin aku ingin lanjut bersekolah kembali. Aku belum menentukan nya bu" jawab laura.
"Kau tidak usah terburu- buru, semua nya bisa dipikirkan baik- baik nak" ucap nor sambil menenangkan laura. "Aku tau bu apa yang terbaik untuk ku, yang aku inginkan hanya lah membahagiakan mu semua anak yang berada di panti asuhan ini bu" ucap laura.
"Kau memang benar anak ibu, terima kasih nak" ucap nor sambil memeluk erat laura. Nor sangat mencintai anak nya ini walaupun bukan lah darah daging nya sendiri, sayang ku kepadanya benar- benar besar.
"Aku tau itu bu, aku memanglah anak mu" ucap canda laura kepada ibu nya. Mereka pun tertawa bersama- sama sambil menikmati indah nya taman yang berada di depan rumah panti asuhan pelita ini.
"Apa kau ingin berkemas nak" tanya nor. Laura hanya mengangguk menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh ibu nya itu.
"Baik kalau begitu, mari ibu bantu nak" ucap nor sambil bangun dari duduk nya. Laura pun ikut bvangun dari tempat duduknya dan pergi berjalan bersama nor menuju kamar yang sedari dulu ditempati oleh laura.
"Kita sampai nak didalam kamar mu" ucap nor sambil membuka pintu kamar itu. "Aku tau itu bu" ucap laura tersenyum mendengar apa yang ibu nya katakan. Laura sudah tau bahw aitu kamarnya dan ia pun bukan anak kecil yang baru saja ditunjuki kamar yang akan di tempati nya pertama kali. Laura tersenyum karena itu.
"Apa kau ingin membawa semua barang mu nak" tanya nor meledek laura. "Apa kau ingin mengusirku bu" laura menjawab candaan nor dengan candaan kembali.
"Apa kau sudah tidak menganggapku anak lagi bu" lanjut laura. Nor tersenyum mendengar apa yang dikatakan laura "Anak ini benar- benar senang sekali menggoda" gumam nor.
"Untuk apa aku meninggalkan gadis kecil ibu yang satu ini" ucap nor sambil berjalan kearah laura. Laura tersenyum ketika nor memeluk nya. "Aku hanya bercanda nak, kau akan selalu menjadi anakku" ucap nor sambil mengelus punggung putri kecil nya. "Aku pun begitu bu"
Mereka bersama- sama mengemasi barang- barang yang akan laura bawa pergi menuju pusat kota jepang. Nor dan laura sangat bahagia ketika mengemasi barang milik laura canda dan tawa senantiasa terlihat di kedua wajah mereka.
"Ibu aku ingin membawa foto ini bersama ku" ucap laurasambil menunjukan foto yang sudah sangat lama ia ambil. Foto itu memberikan suatu kenangan yang sangat berarti untuk nya. Di foto itu terdapat Ryan, ifran dan bella yang kala itu masih terlihat sangat belia. Tidak lupa ibu nor yang memeluk mereka semua, itulah gambaran foto yang diambil dari beberapa tahun lalu.
"Kau bisa membawanya nak" jawab nor. "Kau lihat bu, di foto ini hanya terdapat kita ber empat" ucap laura sambil memperlihatkan foto yang berada di tangan nya.
"Ya, aku tau itu foto itu diambil ketika kau dan kakak- kakak mu masih sangat kecil" jawab nor menjelaskan kepada laura. "Aku sangat merindukan mereka bu" ucap laura sedih ketika melihat foto yang ia pegang.
Setelah beberapa tahun setelah laura datang irfan pun kemudian diadopsi oleh seorang teman ibu nor, kami sangat sedih ketika itu tetapi irfan sangat bahagia mendapatkan keluarga baru. Disaat irfan pergi hanya tersisa laura, Ryan dan bella. Semua nya sedih ketika irfan pergi tetapi sesekali irfan akan pergi mengunjungi kami dan kami masih bisa bermain bersama, sampai saat inipun mereka masih terus berkomunikasi dan sesekali bertemu untuk merayakan suatu acara yang di adakan oleh panti asuhan pelita ini.
Laura, ryan, irfan dan bella akan hadir ketika panti asuhan memerlukan mereka semua. Walaupun mereka sudah dewasa dan susah memiliki tujuan serta kesibukkan masing- masing mereka senang tiasa memberikan rasa cinta seorang anak kepada nor selaku ibu yang selalu ada untuk mereka.
Mereka semua sudah tumbuh dewasa serta sudah menjadi orang- orang sukses dengan kerja keras yang mereka lakukan, karna usaha yang diberikan seseorang tidak akan menghuanati hasil yang akan mereka dapatkan.
"Ibu juga merindukan mereka nak" ucap nor lesu karena melihat anak- anak nya yang sudah beranjak dewasa dan perlahan- lahan meninggalkan nya. Bukan meninggalkan melainkan mereka harus mengejar apa yang ingin mereka capai.
"Kau ingin berkumpul bersama mereka bu" tanya laura karna melihat ekspresi ibu nya yang lesu ketika membicarakan kakak- kakak nya. "Tidak nak, mereka sedang sibuk ibu tidak ingin menganggu mereka" jawab nor khawatir akan menganggu anak- anaknya yang sibuk dengan kegiatannya sehari- hari.
"Tidak apa bu, merek akan senang mendengar mu ingin bertemu dengan mereka" jawab laura sambil mengusap punggung ibu nya. "Tidak apa nak, mereka akan menelepon ku sesekali dan akan mengujungi ku lain kali. Aku tau mereka nak" ucap naor menyakinkan laura dan diri nya sendiri kalau ia tidak dilupakan oleh anak- anak nya.
"Tidak bu, aku kan berbicara kepada kakak- kakak untuk berkumpul bersama sejenak di rumah ini sambil mengenang semua kenangan ynag pernah kita alami bersama" laura menginginkan mereka semua berkumpul bersama sebelum semua nya kembali sibuk dengan aktivitas nya.
Laura tidak memungkiri ia pun akan seperti kakak- kakak nya dan tidak bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama ibu nya. Salah satu alasan laura kembali untuk menghabiskan waktu yang ia punya bersama ibu nya di kemudian hari ia tidak tau apakah ia bisa seperti ini lagi atau sebaliknya. Sebisa mungkin aku tidak akan melupakan ibukku karena ia segalanya untukku. Sebisa apapun yang aku dapat lakukan untuk ibukku akan aku lakukan, hanya untuk berkumpul bersama. Semua itu tidak akan masalah demi untuk ibu nor ia akan menghubungi seluruh kakak nya.