"Bagaimana kesehatanmu bu" tanya Ryan sambil mendudukan dirinya di bangku samping nor. "Aku sangat baik, bagaimana dengan pekerjaanmu" tanya nor kepda Ryan.
"Baik bu, semuanya masih bisa dikendalikan" ucap ryan tersenyum kepeda nor. "Syukurlahh nak" ucap nor bersyukur mendengar apa yang dikatakan Ryan.
"Apa kau sudah memiliki pasangam nak" ucap nor bertanya kepada ryan yang tidak kunjung mengenalkan seseorang kepadanya. Ryan hanya mengangguk menanggapi perkataan nor dan tidak bisa berbicara apa- apa.
"Kau tidak mengenalkannya kepada ibu" tanya nor dengan wajah bingung. "Belum saatnya bu" jawab Ryan.
Ketika nor ingin melanjutkan kalimatnya, suara bella menyerui mereka ber dua "Bu, kak ryan kemarilah" panggil bella karena bella, irfan dan laura sudah hampir selesai mempersiapkan untuk acara hari ini.
Nor dan ryan pun bangun dari tempat duduk yang mereka tempati dan berjalan kearah bella. Sebelum ibu nor pergi kedalam untuk mengambil sesuatu "Tunggu sebentar ya nak, ibu masuk kedalam" ucap nor kepada ryan. Ryan tidak tau apa yang ingin dilakukan oleh ibunya "Ingin ku antar bu" tanya ryan.
"Tidak usah kau temui saja adik- adik mu" jawab nor sambil meninggalkan ryan. "Baik hati- hati bu" ryan menyuruh ibu nya untuk berhati- hati karna ia khawatir terjadi sesuatu kepada ibu nya. Nor hanya mengangguk dan pergi kedalam.
"Kemana ibu kak" tanya irfan kepada ryan. "Masuk kedalam" jawab ryan.
"Apa yang ibu lakukan" saut laura dari kejauhan. "Entahlah" jawab ryan sambil menaikkan ke dua bahunya.
Mereka semua sibuk dengan tanggung jawab mereka masing- masing hari semakin lama semakin siang, persiapan pun sudah selesai. Sesekali bella, laura, irfan, ryan dan anak panti yang laina akan bercxanda dan bergembira bersama- sama.
"Hallo bu,," sapa bella yang melihat nor datri kejauhan. "Hallo nak, lihat apa yang aku bawa" ucap nor sambil menunjukan apa yang ia bawa ditangannya.
Nor membawa 2 buah kaleng cookies yang ia bawa dari dalam rumah nya.
"Apa itu bu" tanya laura kepada nor. "Makanan kesukaan kalian, waktu kecil dahulu" ucap nor kepada semua anak- anak yang berada disana. Yang hanya bisa dilakukan nor adalah Ini saja tidak ada hal lain nya, ia sudah tua tidak dapat melakukan sesuatu hal yang sulit dan rumit.
"Kami semua selalu merepotkanmu bu" ucap ryan sambil merangkul nor. Laurapun mengambil cookie tersebut dari tangan ibu nor dan meletakkan nya diatas meja tempat mereka akan berbincang- bicang bersama.
"Kapan kau membuatnya bu aku tidak melihat nya" tanya laura. "Rahasia" ucap irfan kembali mengejek laura.
"Aku tidak bisa melakukan apapun untuk menyambut kalian, hanya itu yang bisa aku lakukan" ucap nor kepada anak- anaknya. "Maafkan aku meminta kalian kesini di sela- sela kesibukan kalian" lanjut nor dengan nada lirih.
"Tidak masalah bu, ini hal kecil yang bisa kami lakukan juga" jawab ryan yang sedari tadi berada di sebelah ibu nya. "Tidak ada hal yang bisa membuat kita sedih hari ini, kita harus bahagia. Kau janji bu" ucap ryan sambil mengulurkan jari kelingking miliknya.
Nor tersenyum sambil mengangguk mendengar apa yang ryan katakan dan mengulurkan kembali jari kelingking memiliknya serta membuat janji seperti hal yang ryan inginkan. Setelah melakukan janji ryan menuntun nor kearah meja dan menduduki nya disalah satu bangku "Kau tunggu disini dan nikmati semuanya bu" ucap ryan sambil tersenyum lebar.
Nor melihat sekeliling taman tersebut, mereka semua tersenyum bahagia dan saling menyanyangi satu sama lain. Seketika air mata turun dari ke dua mata milik nor, dengan cepat nor menghapus air mata tersebut karna ia sudah berjanji tidak ada kesedihan di hari ini.
Tingg tongg,,, tingg tongg,,,, suara bel menandakan mereka kehadiran seseorang.
"Tunggu" ucap irfan sambil menuju kearah gerbang rumah ini. Setelah dibuka ternyata kurir dari supermarket, irfan membuka pintu tersebut membeiarkan mereka masuk dan menurunkan barang- barang tersebut didalam.
"Atas nama Ryan ya tuan" tanya petugas tersebut kepada irfan. "Benar pak, saya adik nya" jawab irfan menyetujui petugas tersebut.
"Baik tuan tandatangan disini" ucap petugas sambil memberukan papan beserta pulpen untuk irfan menandatangani nya. "Sudah pa" ucap urfan ketika selesai menandatangani nya.
"Letakkan saja disana ya pa" ucap irfan sambil menunjuk rumah yang bverdiri disana. Petugas tersebut mengangguk menyetujui irfan. Setelah melihat petugas tersebut tau harus meletakkan barang nya dimana irfan berpamitan dan pergi meninggalkan petugas tersebut untuk kumpul kembali bersama yang lain "Baik, terima kasih pa"
"Ada apa fan" tanya ryan yang melihat irfan berjalan kearahnya. "Barangmu" jawab irfan singkat. "Terima kasih banyak bro" ucap ryan kepada irfan. Irfan tidak menanggapi ryan dan memilih melanjutkan hal yang harus ia lakukan.
"Laura" panggil irfan kepada laura. "Ada apa kak" tanya laura karna merasa irfan emanggil nya.
"Sesi foto bersama, sebelum hari semakin gelap" ucap irfan kepada laura. Irfan mengatakkan hal itu karna tidak ingin berteriak memanggil seluruh orang untuk berkumpul dan berfoto. "Kenapa kau tidak lakukan sendiri" tanya laura yang sudah mengetahui jawabannya dan seperti biasa irfan tidak menggubrisnya sama sekali.
"Dasar menyebalkan" ucap laura dengan terang- terangan membuat irfan tersenyum.
"Ibu,, kakakk,,, anak- anak,," panggil laura. "Kesini sebentar, kita akan berfoto bersama" lanjut laura memanggil semua orang untuk berfoto bersama.
"Anak baik" ucap irfan menggoda laura. "Kakak kau ini" ucap laura geram.
Setelah mendengarkan panggilan yang laura lakukansatu persatu semua orang datang dan berkumpul dimana tempat mereka akan berfoto bersama. Semua orang sudah siap dengan penampilan terbaik mereka, serasa ini adalah moment yang tidak akan terlupakan bagi mereka.
"Terima kasih, karna sudah berkumpul" ucap laura ketika semua orang sudah berada disana. Terdaoat sekitar 30 orang yang berkumpul bersama untuk berfoto.
"Baiklah, tolong semua nya bersiap" ucap Ryan menginstruksikan semua orang. Mereka semua berkumpul dan merapatkan diri mereka, kamera pun sudah terpasang didepan mereka.
"Baik,, satu,, dua,, tiga" ucap irfan ketika ingin mengambil gambar tersebut.
Ckrekk,, bunyi suara kamera yang menunjukkan gambar sudah diambil.
Irfan melihat hasil gambar tersebut dan tersenyum "Tidak buruk" gumam irfan.
"Baik, kita lakukan lagi" ucap irfan sambil mengatur ulang kamera tersebut.
Mereka mengambil banyak foto, banyak dari mereka yang bergaya sesuai kemau mereka sendiri tetapi ada pula foto mereka yang harus bersikap formal. Foto yang mereka ambil akan di pajang di dalam ruang tamu di rumah panti asuhan pelita ini. Mereka semua bahagia dengan apa yang mereka lakukan hari ini dan tidak ada yang bisa menggantikan kebahagian mereka saat ini dengan apapun itu.