webnovel

Steal Everything I Want (indonesia)

Dewa dari segala dewa. Awal dari segala eksistensi. Dia adalah Sang Pencipta, Void God "Eros". Eros yang merupakan dewa dari segalanya mengalami kebosanan sejak pertama kali dia dilahirkan dari kekosongan. Selama ini dia hanya mengamati semua kehidupan yang diciptakannya dengan tidak sengaja. "Aku sudah cukup dengan keheningan ini, saatnya untuk bersenang senang"

Raihanchan · 漫画同人
分數不夠
33 Chs

22

Dunia Surgawi, Celestial Nation, Istana Ilahi.

Suara teriakan dan nafas bergema di seluruh sudut istana. Dapat terlihat banyak bidan dengan pakaian putih lari kesana kemari. Dari perspektif orang luar mereka akan mengatakan bahwa apa yang mereka lihat adalah medan perang.

Eros yang dikatakan sebagai dewa penciptaan dan dewa kekosongan dapat terlihat sedang berdiri di depan sebuah ruangan dengan gelisah. Dia sedang menunggu persalinan istri-istriny, di cukup gugup karena sejak ribuah tahun baru pertama kali dia merasakan kegemparan persalinan, apalagi yang akan lahir adalah anak-anaknya. Tidak hanya dia, seorang loli pirang yang beada di samping Eros juga gugup. Gabrielle yang telah melakukan petualangan atas izin Eros diberitahu bahwa adik-adiknya akan lahir, segera dia pergi kembali ke Dunia Surgawi bersama Artoria dan Medea.

Sebelumnya Eros juga telah mengirim berbagai klon untuk mengintai setiap wanita yang melahirkan untuk berjaga-jaga apabila ada sesuatu yang diluar kendali. Tentu Eros hanya mengirim klon kepada wanita yang dia hamili termasuk para ibu rumah tangga dan istri muda orang lain.

Beberapa saat kemudia

"Wuah..wuah..wuah.." suara tangisan bayi terdengar, lalu suara tangisan lain menyusul dan seterusnya. Suara tangisan bayi ini menggema di seluruh tempat dunia Surgawi.

Eros pun tidak kunjung diam, dia akan langsung mendobrak pintu tempat istri-istrinya bersalin ketika siluet kecil mendahuluinya. Dia hanya tersenyum melihat tingkah Gabrielle, lalu dia berjalan masuk dan membeku karena takjub. Apa yang dia lihat adalah yang bahkan tidak sebanding dengan pemandangan surga tingkat ketujuh. Dia melihat istri-istrinya sedang memeluk putri-putrinya dengan senyum bahagia. Eros juga tersenyum lembut dan menghampiri mereka.

"Sepertinya aku harus menunda petualanganku selama beberapa bulan"

---

Di Planet Bumi, Dunia To Love Ru

Karena perbedaan waktu dimana Dunia Surgawi Bergerak lebih cepat, tiga hari baru berlalu sejak Eros mengambil keperawanan Sairenji bersaudara dan ibu mertuanya.

Sairenji yang saat ini sedang memakan bentonya bersama dengan teman-temannya teramsuk Yuuki Rito tiba-tiba merasa pusing dan mual.

Dan tidak lama dia pingsan.

Diruangan perawat Mikado Ryouko dengan perut sedikit buncit sedang memeriksa Sairenji yang terbaring. Tearju yang sama memilki perut buncit juga berada diruangan itu. Para character dunia To Love Ru juga berada disana memandang Sainrenji dengan cemas.

"Mikado Sensei, bagaimana? Apa saya sakit?" Sairenji yang telah sadar sejak beberapa menit lalu bertanya pada Ryouko.

"Selamat Sairenji, kamu akan menjadi ibu" Mikado menjatuhkan bom yang membuat ruangan itu membeku karena terkejut. Khususnya Rito dia merasa seakan dunianya runtuh.

"Sebentar sensei maksudmu?" Sairenji bertanya kembali untuk memastikan dugaannya.

"Benar kamu hamil" Mikado berkata dengan senyum tulus. Dia beserta anggota harem Eros di dunia To Love Ru sudah bisa menebak anak siapa yang berada dalam perut Sairenji.

"Hehe aku tidak percaya aku akan menjadi ibu secepat ini" Sairenj-tidak haruna tersenyum secerah matahari sambil mengelus perutnya yang masih belum memiliki karakteristik ibu hamil.

Para perempuan di ruangan itu, tidak termasuk Ryouko dan Tearju merasa cemburu dan kesal, karena meraka tidak hamil. Pada saat itu juga mereka bersumpah untuk memeras benih Eros sampai habis.

Saat suasana merah muda terjadi di ruangan itu, Rito yang saat ini telah kembali sadar dari keterkejutannya memandang Sairenji dengan mata merah.

"SAIRENJI !! Bagaimana bisa ?! Siapa yang membuatmu mengalamai hal ini? Siapa bangsat itu? Aku yakin kamu diperas dan dipaksa untuk melakukan sesuatu yang mesum, Benar kan? Kenapa kamu tidak memberitahuku, aku bisa membantumu. Kamu tidak harus mengandung anak yang tidak kamu inginkan !! Ayo kita pergi ke rumah sakit, belum terlambat untuk menggugurkan kandungan itu" Rito berkata pada Haruna.

Semua orang diruangan itu mengerutkan kening termasuk Mikan. Dia datang dengan cepat ke Sekolah Rito ketika mendengar kabar bahwa Haruna jatuh pingsan. Tapi ketika dia mendengar kabar bahwa alasan Haruna pingsan adalah karena dia hamil, Mikan hanya bisa menghela nafas. Dia sudah bisa tahu anak siapa itu dan hanya bisa mengelus perutnya sendiri, berahrap bahwa itu akan terjadi padanya juga. Mendengar perkataan Rito pada haruna, entah bagaimana membuat pandangannya terhadap Rito berbalik 180 derajat. Dia tidak mengira Rito akan jatuh serendah ini.

Haruna yang diteriaki oleh Rito berjalan ke arahnya. Rito yang melihat ini berpikir bahwa Haruna setuju dengan sarannya.

Tapi ketika Haruna berada di depannya dia melihat bahwa tangan haruna bergerak dengan cepat menuju wajahnya.

*plak*

Suara tamparan keras bergema di ruangan itu.

"Tutup mulutmu Yuuki-kun, aku sangat bersyukur aku hamil anak-nya. Dan juga aku sangat bahagia mendengar kabar ini. Dan kamu bilang bahwa aku harus menggurkan bayi kecilku ?!" Haruna berteriak dengan marah.

Para wanita tidak ada yang menghentikan Haruna yang meneriaki Rito, masih untung Haruna hanya meneriaki dan menampar wajahnya. Tapi jika itu adalah salah satu kaka perempuan mereka ( istri tua Eros) mungkin Rito telah tinggal nama.

Rito yang ditampar dan diteriaki tidak mengetahui apa salahnya. Tapi perkataan Haruna selanjutnya membuat dunianya runtuh sekali lagi.

" Jadi Yuuki kun aku mau kamu segera keluar dari ruangan ini, aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku sudah mencintai orang lain dan akan segera hidup bersamanya"

Rito tidak bisa mempercayai perkataan Sairenji.

"Sairenji kamu bercanda kan? Aku tahu kamu juga menyukai ku, hei sairenji-" Rito berjalan maju dan akan meraih tangan Haruna, tapi seketika dia pingsan.

"Dia sudah bertindak berlebihan, aku sudah muak" Nemesis berkata setelah dia memukul Rito di tengkuknya.

"Hai-hai kita lupakan drama yang baru saja terjadi, bagaimana jika kita merayakan pesta kehamilan Haruna-chan" Tearju berkata dengan ceria untuk meringankan suasana. Sifat pemalu perlahan menghilang ketika dia tahu bawah dia telah hamil.

Semua orang disana mengangguk setuju dan segera bergerak keluar ruangan itu meninggalkan Rito yang masih pingsan.

--

Masih di alam semesta To Love Ru, Planet Deviluke

"Selamat Gid-sama sepertinya Sephie-sama telah hamil" kata suster acak.

"Hahaha seperti yang diharapkan dariku !! Aku yakin kali ini pasti akan anak laki-laki dan dia akan menjadi pewaris ku selanjutnya HAHAHAHA" Gid tertawa bahagaia karena istrinya hamil kembali.

Sephie yang menerima kabar itu terkejut tapi tidak lama dia hanya tersenyum sambil mengelus perutnya dengan lembut.

"Eros" Sephie bergumam dengan pelan.

"Apa yang kau katakan Sephie?" Gid bertanya pada Sephie karena dia merasa bahwa Sephie berkata sesuatu.

"Tidak ada Gid, aku hanya lelah dan ingin istirahat" Sephie menjawab dengan wajah terlihat lelah.

"Ohh baiklah, aku akan meninggalkamu untuk istirahat. Bila ada yang kau inginkan panggila aku atau pelayan saja" Gid berkata dengan senyum dan berniat untuk mencium Sephie.

Tapi Sephie berkata.

"Gid tolong, aku sangat lelah"

"Oh Ha-hahaha baiklah sampai jumpa" Gid berkata dengan canggung dan berjalan ke luar dari dari ruangan itu. Dia berpikir bahwa istrinya bertingkah aneh akhir-akhir ini. Tapi dia segera menghubungkannya bahwa itu adalah efek samping dari kehamilannya.

Sephie yang telah ditinggalkan sendirian dalam kamar, melihat ke arah pintu tempat Gid keluar.

"Dalam mimpimu Gid, memang dulu aku pernah mencintaimu. Tapi sekarang aku hanya mencintai Eros seorang. Dan kamu tidak akan pernah bisa menyentuhku lagi Gid" Sephie berkata dengan nada dingin, yang tidak pernah dia perlihatkan pada siapapun.

Akhirnya dia berbaring dan menutup mata untuk istirahat karena tidak ingin bayinya yang belum tembuh kenapa napa.