Sudah satu minggu sejak hari dimana Eros bertunangan dengan Mikan dan Lala. Lala telah mendapatkan izin untuk tinggal dibumi oleh keluarganya. Ketika Lala memasuki sekolah dan memperkenalkan diri sebagai tunangan Eros, sekolah menjadi gempar. Banyak anak laki-laki bersyukur karena Eros kini sudah mempunyai tunangan. Mereka berpikir jika Eros sudah mempunyai tunangan maka presentase mereka mendapatkan pacar akan meningkat. Rito juga menghela nafas, dia sering melihat bahwa Sairenji Haruna sering melirik Eros. Tapi ketika dia mengetahui bahwa Eros mempunyai tunangan dia sangat bersyukur dan berencana untuk mengaku kepada Sairenji hari itu. Sayangnya dia tetap tidak bisa melakukan itu.
Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahkan ketika Eros memiliki tunangan, para wanita di Sainan Akademi-tidak bahkan seluruh dunia tidak akan lepas dari cakar Eros. Eros tetap menyembunyikan sarang bercintanya bersama dengan murid-murdi perempuannya dari Lala, dan istri-istrinya. Dia hanya bermain main dengan para muridnya, jadi dia tidak berpikir perlu untuk melaporkan hal seperti itu pada istri-istrinya apalagi Lala yang belum dia lahap sepenuhnya.
Mikan dalam seminggu ini telah Eros lahap. Setelah kejadian pertunangan itu, besoknya Eros datang ke sekolah hanya untuk mengantarkan Lala dan membimbingnya. Setelah itu dia menyerahkan Lala kepada murid perempuannya. Karena dia sudah berjanji untuk bertemu Mikan siang ini, dia juga meminta Mikan untuk bolos disekolahnya. Pada hari itu Eros memasang penghalang waktu yang mana merupakan 30 hari sama dengan 6 jam di dunia luar. Eros terus menghabiskan waktunya bersama Mikan dan terus melakukan hubungan sex selama 30 hari.
Mikan yang telah dilahap oleh Eros mulai menumbuhkan aura dewasa. Dan dia sekarang menjadi cabul, dia bahkan sudah meminta seorang bayi kepada Eros yang hanya ditolaknya. Dia juga berurusan dengan beberapa bajingan yang akan membawa Lala, tapi dia mengirim mereka kembali dengan wajah yang bahka dewa tidak mengenali mereka.
Itulah cerita singkat dalam satu minggu terakhir. Eros saat dalam perjalanan pulang dari aktivitasnya menghamili beberapa wanita dewasa dan ibu rumah tangga yang frustasi.
"Mikan, Lala aku pulang" Eros berkata dengan nada tinggi untuk memberitahukan orang di dalam rumah.
Mikan telah tidur dirumah Eros sejak minggu lalu, awalnya orang tua mereka dan Rito tidak mengizinkannya. Tapi Mikan berkata dia hanya ingin menemai Lala dan alasan itu diterima oleh orang tuanya. Rito ingin menolak tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mikan juga berkata kepada Eros untuk merahasiakan identitasnya pada keluarganya termasuk hubungan mereka. Eros menyetujuinya karena dia tidak keberatan.
"Selamat datang Sayang" Mikan menyambut sambil mengenakan celemek dan centong sayur di tangannya.
"Ya, selamat datang dirumah Eros" Lala berkata sambil berbaring di sofa.
Mereka makan malam dengan suasana bahagia. Lala juga bercerita tentang harinya di sekolah.
"Malam ini, Mikan-chan akan mengajariku aktivitas malam" Lala tiba-tiba berkata.
Eros mengangkat alisnya dan melihat ke arah mikan yang tersenyum.
"Ya, kami akan mengajarinya kegiatan malam"
Eros hanya bisa menggelengkan kepalanya, entah sejak kapan Mikan mejadi cabul dan agresif. Tapi Eros juga menyukai Mikan yang cabul.
*Konten Ekhem Bocil minggir*
Dengan kedua gadis di pelukannya, Eros memasuki kamar bersama Lala dan Mikan.
Kepribadian Mikan seperti ini sejak Eros melakukan maraton sex dengannya, dia tidak akan menunjukkan rasa malu.
"Jadi, Lala yang perlu kita lakukan pertama kali sebagai aktivitas malam adalah foreplay." Mikan berkata.
"Foreplay?"
"Ya, pertama ciuman. Biar kutunjukkan."
Lalu Mikan perlahan mendekati Eros, kedua bibir mereka saling terhubung.
Mereka memulai ciuman mereka perlahan-lahan, namun ketika mereka merasakan panas, mereka mulai bertukar lidah.
Lala yang ada di samping mereka, menatap Eros dan Mikan dengan nafas yang berat.
Setelah beberapa menit Eros dan Mikan menghentikan ciuman mereka.
"Sekarang, bagaimana kalau kamu mencoba juga Lala."
Lala tampak gugup, tapi Eros memegang kedua tangannya.
"Eros ..."
Matanya berkabut, lalu saat waktunya tepat. Mereka mulai berciuman.
Lala merasa seperti aliran listrik yang dikirim ke tubuhnya. Rasanya aneh namun membuat ketagihan. Tidak memuaskan hanya dengan bibir, mereka mulai menukar lidah dan air liur mereka. Setelah beberapa menit, Lala kehabisan napas dan Eros menghentikan ciuman mereka.
"Ha..ha ... ha .., Eros."
"Aku mencintaimu, Lala."
"Aku juga, Eros."
Kemudian setelah istirahat beberapa menit, Eros mencium Lala lagi.
"Nah, Lala yang paling penting untuk pemanasan adalah bagaimana cara menyenangkan naga Eros." Mikan berkata kembali.
"Eros mempunyai naga?" Lala berakta dengan nada penasaran.
Dia tampak bingung.
"Ya, Ini sangat besar dan di celananya." Mikan berkata dengan nada cabul.
Kemudian Mikan mulai melepas celana Eros, dan menampilkan naganya yang sudah bangun. Berdiri dengan bangga pada gadis-gadis itu.
"Wow, jadi ini naga Eros?"
"Ya, luar biasa bukan?"
"Saya merasa panas hanya melihatnya."
"Sekarang, coba sentuh."
Lalu Lala menyentuh naga Eros, Eoros merasakan tangan Lala yang terasa begitu lembut.
"Sekarang, gerakkan tanganmu ke atas dan ke bawah." Mikan berkata.
Lala menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah.
"Setelah beberapa lama, coba jilat naganya seperti lolipop. Biar kuberi contoh."
Ketika Mikan mengatakan itu, Lala menghentikan tangannya dan membiarkan Mikan menunjukkan padanya bagaimana cara menjilat naga Eros.
"Tolong, lihat aku."
Lala mengangguk padanya.
Mikan mulai menjilat ujung naga Eros, menjilatnya dengan kuat lalu menghisapnya di mulut kecilnya. Dia juga mulai bermain dengan bola naga Eros.
Dia menjilat batang Eros dan melanjutkannya sebentar.
"Sekarang, Lala tunjukkan padaku."
Lala mengangguk padanya dan menirunya untuk menjilat naga Eros dulu. Eros merasa cukup aneh tapi dia bisa menjilatnya dengan cukup baik.
"Ooh, itu bagus Lala." Eros berseru.
Eros mengatakan sambil membelai kepalanya, Lala menjadi bahagia dan mulai menghisap naganya dengan semangat
Merasa ini sudah cukup, Eros menghentikannya untuk mengisap naganya.
"Nah, Lala sudah cukup bagaimana kalau kita memulai yang asli."
Ketika Eros mengatakan itu Lala sepertinya tidak puas tetapi masih mendengarkannya.
"Sekarang, pelajaran selanjutnya adalah hal-hal yang nyata."
Mikan berbaring telentang dan melepas semua pakaiannya.
"Nah, Lala ini tempat di mana wanita merasa nyaman."
Eros menyentuh lubang Mikan untuk menunjukkan padanya.
"A-apakah tempat ini benar-benar bagus untuk perempuan dan bagaimana nagamu cocok dengan lubang kecil itu?" Lala berkata dengan nada gugup.
"Biar aku tunjukkan Lala."
Lalu Eros memasukkan naganya, perlahan ke lubang Mikan.
Lala tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mereka. Dia melihat Eros dan Mikan bergerak dan mencoba berbagai pose dan akhirnya ketika mendengar jeritan Mikan, Mikan berbaring pingsang dengan lidah terjulur keluar.
"Sekarang, giliranmu Lala."
"Uhm, harap lembut Eros."
Kemudian, Eros memasukkan naganya perlahan ke lubang suci Lala.
"Arg, harap lembut Eros."
Eros menciumnya lagi dan memainkan ekornya. Orang deviluke memiliki ekor yang sangat sensitif.
"E-Eros, Rasanya enak. Eros lebih keras lebih keras !!"
Lalu Eros mulai bergerak lebih cepat, bagian dalam Lala terasa sangat menyenangkan. Sepertinya bagian dalam Lala bergerak sendiri dan berusaha keras untuk memerah susu Eros.
Lalu Mikan bergabung.
"Biarkan aku membantumu Lala."
Dia menjilat ekor Lala seperti permen lolipop.
"Arg, Eros!"
Setelah beberapa saat.
"E-Eros, a-aku akan orgasme !."
"Ayo bersama-sama Lala."
"EROS !!"
Mereka berdua, cum pada saat bersamaan.
"Ha, ha, Eros. Rasanya enak."
"Bagaimana kalau sekali lagi?"
Lalu mereka menghabiskan semalam suntuk dengan mencoba berbagai posisi.
Bangun di pagi hari baik Lala maupun Mikan harus istirahat dari sekolah karena terlalu lelah. Eros senang bahwa efek 100% kehamilan tidak bekerja kepada mereka. Lalu dia pergi ke sekolah setelah membuat sarapan untuk Lala dan Mikan.
"Hmm mungkin ini saatnya aku bergerak untuk wanita selanjutnya? yah aku serahkan pada takdir dunia ini, meski aku sendiri bisa merubah takdir HAHA" Eros terus berjalan dengan hati senang.