webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · 奇幻言情
分數不夠
13 Chs

SR|Mau Nyusul ke Neraka?

Sphinxi bosan di dalam kelas ia dan teman sekelas nya di berikan tugas sedangkan guru itu memainkan ponsel nya, sangat tidak adil. Ingin sekali Sphinxi memotong jari guru yang ada di depan nya itu.

"Untung guru kalo engga udah gue cincang tu jari nya" Gumam Sphinxi.

Sphinxi yang sudah mengumpulkan tugas nya pun keluar dengan alasan ingin pergi ke toilet. Setelah mendapatkan izin Sphinxi pun keluar kelas dan berkeliling sekolah, saat di depan  toilet kelas sepuluh Sphinxi mendengar suara tangisan seorang siswi dan ada beberapa yang tertawa.

Sphinxi dapat menyimpulkan kalau di dalam toilet sedang ada pembullyan.

Sphinxi berjalan masuk ke dalam toilet dan langsung membuka pintu toilet itu.

Mereka yang di dalam kaget karna Sphinxi membuka pintu secara tiba-tiba.

"Oh ternyata temen nya si Putri toh" Ucap Sphinxi sambil menyilangkan tangan nya di depan dada.

"Lo gausah ikut campur, ini bukan urusan lo mending lo pergi dari sini" Ucap Ola teman  Putri yang menjadi korban Sphinxi beberapa waktu lalu.

"Terus gue harus ngebiarin kalian nyiksa anak orang gitu, ckk, manusia biadap kayak kalian itu harus di musnahin" Ucap Sphinxi.

"Oh lo mau berakhir seperti dia" Tanya Ola, sambil menunjuk seorang siswi yang menundukkan kepala dan menangis, keadaan nya sangat buruk.

"Owh, atau lo berdua yang mau bernasib sama seperti bos lo itu" Ucap Sphinxi.

Ola dan teman nya langsung bergidik ngeri karna setelah Putri hilang kabar, tiba-tiba ada berita di televisi yang menunjukkan keadaan Putri yang sangat mengenaskan.

"Jangan bilang lo yang buat Putri mati" Ucap Ola.

"Maybe" Ucap Sphinxi santai.

"Jadi gimana masih mau di sini ngebully orang yang gak salah, atau mau nyusul ke neraka, sama bos lo itu" Tanya Sphinxi.

Entah lah setelah Sphinxi berkata seperti itu aura di dalam toilet berubah drastis.

Ola dan teman nya yang ketakutan pun langsung keluar meninggalkan Sphinxi dan siswi yang menjadi korban bully.

Sphinxi mendekati siswi itu dan berjongkok dihadapan nya.

"Udah lo jangan nangis, lain kali lo harus ngelawan mereka jangan diem aja, dunia ini kejam untuk orang yang lemah" Ucap Sphinxi sambil memegang pundak siswi itu.

Siswi tersebut mendongak untuk melihat wajah Sphinxi, lalu ia tersenyum.

"M-makasih kak, ka-kalo gak ad-da kakak mungkin aku lebih menderita lagi" Ucap siswi itu.

"Sama-sama lagian sampah kayak mereka harus di kasih pelajaran juga. Yaudah gue keluar ya, bersihin diri lo" Ucap Sphinxi. Saat hendak keluar dari toilet langkah Sphinxi terhenti karna ucapan siswi itu.

"Apa bener kakak yang ngebuat kak Putri mati dengan keadaan seperti itu" Ucap siswi itu.

Sphinxi pun terkekeh mendengarnya.

" berarti akting gue manjur dong" Ucap Sphinxi sambil tersenyum.

Setelah berkata seperti itu Sphinxi langsung keluar dari toilet, ia tidak menyadari kalau Ola dan teman nya belum pergi dari toilet dan mendengar percakapan Sphinxi tadi.

"Liat aja gue bakalan bales lo Sphinxi" Gumam Ola lalu pergi dari toilet.

Satu masalah selesai datang lagi masalah lain nya. Ya seperti saat ini Sphinxi sedang berjalan ke kantin bersama Sephine karna Hidra dan Elaksi sudah pergi ke kantin duluan.

"Oh iya, Sphinxi malam minggu lo ikut gue ke klub ya, gue bareng temen-temen gue juga kok" Ucap Sephine.

"Kenapa harus gue kalo temen-temen lo ada" Tanya Sphinxi.

"Ya biar tambah rame aja, ya lo mau ya" Ucap Sephine memohon.

"Hmm yaudah lo tinggal share lock aja nanti gue dateng" Ucap Sphinxi.

Sephine yang mendengar itu langsung mengembangkan senyum nya.

"Rencana gue berhasil, sedikit lagi sayang" Ucap Sephine membatin.

"Bodoh, lo sendiri yang menentukan hari kematian lo" Ucap Sphinxi dalam hati.

Lalu mereka berdua sampai di kantin dan duduk di hadapan Hidra dan Elaksi.

"Eh, lo dari mana aja gue sama Ela nyariin tau" Ucap Hidra.

"Ada sampah masyarakat yang harus gue bersihin" Ucap Sphinxi.

"Hah, bersihin sampai di mana lo, tumben mau sama yang kotor-kotor" Ucap Elaksi.

"Heh jaenab, gak gitu maksud nya" Ucap Sphinxi geram.

Dengan watados nya Elaksi malah bertanya.

"Lah terus gimana" Tanya Elaksi.

"Tau ah,nafsu makan gue ilang gara-gara bego lo kumat" Ucap Sphinxi.

Saat Elaksi ingin menjawab Eska datang dan duduk di samping Sphinxi. Dan sekarang Sphinxi berada di tengah-tengah Sephine dan Eska.

"Lo ngapain ke sini" Tanya Sphinxi.

"Numpang laundry" Ucap Eska asal.

"Lah kan disini ga ada tukang laundry" Ucap Sphinxi.

"Bodoh, ya gue duduk lah, lagian pertanyaan lo aneh" Ucap Eska.

"Iya juga ya, tuh kan gue ketularan si Ela nih" Ucap Sphinxi sambil menunjuk Elaksi.

Elaksi yang tidak Terima ditunjuk-tunjuk pun langsung melotot.

"Heh, pengikut miper, jangan ngadi-ngadi lo" Ucap Elaksi.

Hidra yang daritadi diam menonton pun berteriak.

"Ayo lanjutkan, aku suka pertengkaran ini" Teriak Hidra.

Sementara Eska dan Sephine hanya menonton aksi itu. Eska tak habis pikir bagaimana gadis di samping nya ini memiliki sifat berbeda, apa Sphinxi punya kepribadian lain. Ah itu mustahil.

Sphinxi dan Elaksi terus berdebat sampai bel masuk menghentikan perdebatan mereka.

Kringg...

"Nah ibu-ibu kalo mau ribut lanjut nanti lagi ya, sekarang masuk kelas kita belajar" Ucap Eska yang langsung lari karna ia tau sebentar lagi akan ada yang mengamuk.

"Eska tai lo, sini lo gue acak-acak muka lo"

"Woi, minta banget tu muka gue santet" Teriak Sphinxi dan Elaksi.

Hidra yang sudah bosan langsung menggeret Sphinxi dan Elaksi, meninggalkan Sephine sendirian.

"Sebenernya gue tuh ngapain sih dari tadi" Gumam Sephine lalu pergi dari kantin.

Skip...

Lima menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi dan sekarang Gemi sedang berjalan menuju parkiran tapi di samping tangga Gemi mendengar percakapan yang lagi-lagi membawa nama Sphinxi.

"Malam minggu besok Sphinxi bisa jadi mainan kita" Ucap orang itu, yang tidak lain adalah Sephine dkk.

Gemi yang sudah mendengar percakapan itu langsung berlari ke parkiran dan masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil sudah ada Eska, Eska memperhatikan adik nya itu.

"Lo kenapa sih" Tanya Eska.

"Gini bang, bentar gue nafas dulu" Ucap Gemi. Eska hanya memutar bola mata malas.

"Gini, Sephine dkk mau mulai aksi nya malam minggu besok, karna tadi gue nguping mereka." Ucap Gemi.

Eska yang mendengar itu pun tersenyum.

"Udah gapapa, siapin diri lo malam minggu kita bersenang-senang" Ucap Eska yang di angguki Gemi.

Lalu mereka berdua pergi dari lingkungan sekolah menuju kerumah.

Skip..

Di rumah Sphinxi, ia sedang melamun di balkon kamar nya, sampai suara ketukan pintu membuyarkan lamunan nya.

Tok tok tok

"Non, ini Bibi buatin susu, diminum ya" Ucap Bi Irna.

"Iya Bi, taruh di situ aja nanti Sphinxi minum" Ucap Sphinxi.

"Ngelamunin apa sih Non, jangan sering ngelamun,gak baik, mending istirahat aja" Ucap Bi Irna.

"Gapapa bi, Sphinxi gak ngelamunin apa-apa kok" Ucap Sphinxi.

"Yaudah Bibi keluar ya, kalo butuh apa-apa panggil aja" Ucap Bi Irna lalu meninggalkan kamar Sphinxi.

Sphinxi berbalik ke balok kamar nya dan melihat ke langit.

"Gue heran, awan itu berat atau engga ya" Ucap Sphinxi.

Saat Sphinxi masih memikirkan teori aneh yang tiba-tiba muncul di otak cerdas nya, suara dering ponsel menghentikan pemikiran Sphinxi.

Sphinxi mengambil ponsel nya, dan ternyata Gemi yang menelpon nya.

"Halo adik gue yang imut gak kayak Eska yang jelek tujuh turunan" Ucap Sphinxi.

"Ini gue Eska, setan banget lo ya ngata-ngatain gue" Ucap Eska dari sebrang sana.

"Eh, enggak kok lo mah ganteng baik hati dan tidak sombong tapi lo pelit" Ucap Sphinxi lalu terkekeh karna ucapan nya.

"Gausah muji kalo ujung-ujungnya ngehina nyet" Ucap Eska.

"Yaudah lo mau ngomong apa buruan" Ucap Sphinxi.

"Gue punya info baru tentang pembunuh orang tua lo. Nanti malem kita bahas di cafe Angel red" Ucap Eska.

"Oke, nanti malem gue ke sana, yaudah gue mau bocan dulu" Ucap Sphinxi lalu mematikan sambungan telepon nya sepihak. Ia terkekeh membayangkan wajah kesal Eska.