webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · 奇幻言情
分數不夠
13 Chs

SR|Malam Terakhir

Hari sudah malam dan sekarang Sphinxi sedang bersiap-siap untuk menjemput Putri. Sphinxi terlihat sangat cantik dengan baju yang simple.

Sphinxi mengambil sling bag yang sudah ia isi peralatan untuk memberikan kejutan kepada Putri.

Skip...

Mobil yang sphinxi gunakan membelah jalan malam yang tidak terlalu padat. Ditengah perjalanan ponsel Sphinxi berdering dan menunjukkan nama Eska di sana.

Langsung saja Sphinxi menjawab telfon tersebut.

"Hallo, ada apa Ka" Ucap Sphinxi

"Lo di mana" Tanya Eska.

"Gue mau main-main sama ratu bully di sekolah, kenapa lo mau ikut" Ucap Sphinxi.

Di seberang sana Eska terkekeh pelan mendengar ucapan Sphinxi.

"Engga lo aja main sendiri gue cuma mau bilang tiga hari lagi kita ngumpul di markas buat bahas pembunuh orang tua lo" Ucap Eska

Ya Sphinxi sudah bercerita tentang orang tua nya, Eska dan Gemi pun mau membantu nya.

"Makasih banget, lo udah mau bantuin gue, yaudah gue udah mau nyampe good night" Ucap Sphinxi.

"Sama-sama, night too, selamat bersenang-senang" Ucap Eska.

Tak lama mobil Sphinxi berhenti di depan rumah yang cukup besar dan di depan rumah itu Putri sudah menunggu nya.

"Hai, sorry lama" Ucap Sphinxi.

"Gak kok gak lama" Ucap Putri.

"Yaudah yuk berangkat" Ucap Sphinxi.

Lalu mobil nya pergi dari pekarangan rumah putri menuju tempat yang sudah Sphinxi siapkan.

"Kok kita lewati klub nya, kita mau kemana" Tanya Putri saat Sphinxi melewati klub yang harus nya mereka datangi.

"Kerumah Bibi gue ada barang gue yang ketinggalan" Ucap Sphinxi.

Setelah sepuluh menit berjalan akhirnya Sphinxi dan Putri sampai di sebuah rumah pohon di dekat hutan.

"Ayo masuk" Ajak Sphinxi.

Lalu mereka berdua pun masuk ke rumah kosong itu.

"Kok gelap banget sih rumah nya" Ucap Putri.

"Bentar gue nyalain lampu" Ucap Sphinxi, berjalan menyalakan saklar lampu.

"Kita mau ngapain sih , disini gak ada siapapun" Ucap Putri mulai ketakutan.

"Gue mau ngasih lo hadiah Putri" Ucap Sphinxi sambil tersenyum miring.

"Lo jangan macem-macem, gue bisa teriak" Ucap Putri.

"HAHAHAH TERIAK SESUKA LO KARNA DI SINI GA ADA SATU PUN ORANG" Ucap Sphinxi.

Seketika oksigen di ruangan itu pun terasa menipis ditambah aura Sphinxi yang sangat menyeramkan.

Sphinxi mengambil belati kesayangan nya dari tas nya. Putri yang melihat itu pun ketakutan.

"Jangan apa-apain gue, gue gak punya salah sama sekali" Ucap Putri ketakutan.

"Ckk, lo itu masih gak sadar juga ya, lo udah ngebully orang sampai mati bodoh, dan kalau lo inget tentang ucapan lo di kantin tadi, gue orang yang akan lakuin itu" Ucap Sphinxi sambil tersenyum manis.

"Pliss jangan gue cuma bercanda" Ucap Putri yang sudah menangis.

"Udah deh nikmati aja, gue udah gak sabar nyium bau darah yang keluar dari tubuh lo, gue pengen denger rintihan tangis lo, oh ayo lah itu menyenangkan. " Ucap Sphinxi.

Sphinxi menggores belati itu di lengan Putri, bau anyir langsung tercium bersamaan dengan darah.

Tidak sampai di situ Sphinxi kembali menggores wajah Putri.

"AKHHHH, stop gue gak kuat ini sakit" Ucap Putri menahan tangis nya.

"Oh sayang kenapa harus buru-buru hah? " Ucap Sphinxi.

"Ini tangan yang sering ngebuat orang lain sakit kan" Ucap Sphinxi membuat goresan yang panjang di tangan Putri.

"Oh iya sebentar ya, gue mau buat karya" Ucap Sphinxi lalu mengambil benang dan jarum untuk menjahit.

"Gue kemarin baru belajar jahit dan sekarang gue mau praktek di mulut lo yang sering lo pake untuk ngatain orang" Ucap Sphinxi.

"Jangan, gue mohon sama lo pliss lepasin gue Sphinxi" Ucap Putri yang sudah lemas.

"Ini bahkan baru di mulai loh Put"ucap Sphinxi.

Sphinxi mendekati Putri dan menjahit mulut Putri. Putri hanya bisa menangis dan berharap ia segera mati daripada harus di siksa oleh iblis bertopeng ini.

" Nah udah selesai nih wah ternyata gue pinter juga ya"ucap Sphinxi sambil meneliti karya nya.

"Gue pinter kan put" Tanya Sphinxi. Putri tidak menjawab karna dia sudah tidak sadar kan diri.

"Woi Put, kok lo cosplay jadi limbad sih gak mau jawab, oh mungkin telinga lo kotor ya, tunggu ya gue bersihin" Ucap Sphinxi.

Sphinxi mengambil besi kecil yang panjang dan menurunkan ke telinga Putri.

Setelah selesai Sphinxi memperhatikan Putri yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah di mana-mana, mulut yang di jahit dan telinga yang tertusuk besi. Tidak sampai di situ untuk mengakhiri perbuatan nya Sphinxi menusuk jantung Putri menggunakan pisau tanpa mencabut pisau itu.

"Good night baby, makasih buat hiburan malam ini" Ucap Sphinxi, lalu pergi dari rumah kosong itu sambil melompat-lompat seperti anak kecil.

Skip...

Sphinxi hari ini berangkat sekolah lebih cepat karna mood nya sedang baik. Masih belum ada siswa yang datang ke sekolah, daripada bosan Sphinxi memilih pergi ke taman belakang.

Sampai di taman belakang, Sphinxi duduk di kursi yang ada.

"Gimana malam lo kemarin" Ucap seseorang.

Sphinxi yang mendengar kaget dan langsung melihat. Ternyata yang berbicara adalah Eska, Sphinxi sudah berpikir kalau itu adalah salah satu korban nya.

"Lo ngagetin aja sih,sini duduk, gue kira hantu kampret lo" Ucap Sphinxi.

Eska terkekeh mendengar ucapan Sphinxi, dan berjalan lalu duduk di samping Sphinxi.

"Seorang pembunuh takut sama hantu? Langkah banget" Ucap Eska.

Sphinxi yang di ledek hanya mendengus kesal.

"Ngaca dong lo juga kali" Ucap Sphinxi.

"Iya-iya, udah gue mau bahas tentang pembunuh orang tua lo" Ucap Eska.

"Lah kata lo hari minggu besok" Ucap Sphinxi.

"Gue cuma mau nanya ada gak tanda-tanda yang lo inget di tubuh mereka" Tanya Sphinxi.

"Bentar gue inget dulu" Ucap Sphinxi.

"Oh iya gue inget, mereka punya tato mahkota di jari tengah mereka" Ucap Sphinxi.

"Oke, nanti pulang sekolah gue suruh Gemi buat nyari apa arti dari tato itu" Ucap Eska.

"Oke, yaudah gue mau ke kelas dulu" Ucap Sphinxi, lalu meninggalkan Eska sendirian.

"Gue pasti bakal bantuin lo karna gue udah anggap lo adek gue sendiri" Gumam Eska, lalu pergi dari taman itu.

Sepuluh menit kemudian bel masuk berbunyi dan kegiatan belajar mengajar pun di mulai.

Di kelas Sphinxi guru sedang tidak ada karna menghadiri rapat di sekolah sebelah. Dan keadaan kelas ini jauh dari kata tenang. Mereka sedang mengadakan pernikahan yang sangat meriah.

Ada siswa dan siswi yang menjadi pengantin. Sphinxi yang menjadi biduan dan yang lain menjadi tamu dan penyawer.

kelas nya Sphinxi memang terkenal kelas ter absurd yang ada di THS, mereka jarang bisa serius di situasi apa pun, tapi soal kekompakan,mereka akan selalu kompak dalam hal apa pun termasuk mengerjai Guru agar Guru itu tidak betah dengan sifat mereka dan berakhir menjadi jam kosong.