webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · 奇幻言情
分數不夠
13 Chs

SR|Hiburan Singkat

Setelah masuk ke dalam markas, Sphinxi dan Eska berjalan ke pojok ruangan dan menekan tombol yang ada di situ dan tiba-tiba lantai terbuka dan menampilkan tangga menuju ruang bawah tanah.

Sphinxi dan Eska berjalan menuju ruang bawah tangga. Baru saja beberapa langkah tapi bau anyir dan erangan kesakitan langsung menyambut mereka, ruang bawah tanah ini seperti kamar di penjara yang masing-masing kamar itu ada orang yang sedang menunggu kapan ajal nya akan datang, dan terus mendapatkan siksaan.

Korban diruang bawah tanah ini kebanyakan adalah milik Sphinxi yang katanya kalau gabut ia akan bermain dengan salah satu dari mereka. Mereka sampai di satu kamar yang sudah ada satu pria. Pria itu di ikat dan masih belum sadarkan diri.

Eska berjalan mendekati pria itu, dan kalau Sphinxi lihat pria itu seumuran dengan Eska.

Eska menampar pria itu agar ia bangun dan itu berhasil, pria itu sekarang terbangun dan menatap tajam Eska.

"Apa yang mau lo lakuin bangsad" Ucap pria itu.

"Gue gak suka basa basi sama lo brengsek, jadi kita mulai aja" Ucap Eska.

Eska mengambil pisau yang ia simpan di balik jaket nya dan langsung menusuk perut pria itu.

"AKHHH.. BRENGSEK LO" teriak pria itu.

"Setidak nya gue gak munafik seperti lo" Ucap Eska.

Sphinxi yang melihat itu merasa terhibur, apa lagi melihat sifat Eska yang berbeda. Sphinxi hanya berdiri dan melipat tangan di depan dada sambil tersenyum. Ia menikmati apa yang Eska lakukan.

"Main-main dulu lah Ka, gue seneng nih" Ucap Sphinxi.

"Gue pengen sih tapi yang gue bilang ke lo tadi kalo gue capek" Ucap Eska.

"Yaudah apa yang mau lo lakuin sebagai penutup hiburan ini" Tanya Sphinxi.

"Entah lah, ada ide? " Tanya Eska.

"Memisahkan Kepala nya dan kita berikan kepada singa peliharaan Gemi seperti nya menarik" Ucap Sphinxi.

Ya Gemi memang memelihara singa, ia menemukan singa itu saat masih bayi,lalu dibawa pulang oleh Gemi.

"Cukup menarik, jadi langsung saja" Ucap Eska sambil tersenyum miring.

Eska berjalan ke sudut ruangan dan mengambil kampak. Pria yang sudah lemas itu bertambah takut saat Eska mengambil kampak.

"Pliss lepasin gue, gue sadar gue salah" Ucap pria itu.

"Tapi sayang nya lo terlambat bro" Ucap Eska yang sudah berdiri di depan pria itu sambil memegang kampak.

Eska mendorong pria itu sampai pria itu jatuh ke lantai dan langsung mengayunkan kampak tersebut ke leher pria itu.

Kepala pria itu langsung menggelinding di tambah darah yang berceceran.

"Wow, keren banget gila. Gue suka nih, tapi terlalu singkat" Ucap Sphinxi.

"Udah kan, ayo lah pulang gue ngantuk" Ucap Eska tanpa beban.

"Hmm, yuk pulang" Ucap Sphinxi.

"Terus tu orang gimana" Tanya Sphinxi.

"Nanti orang suruhan gue yang urus" Ucap Eska.

Lalu mereka berjalan keluar dari ruang bawah tanah.Ruangan yang gelap dengan ciri khas bau anyir itu, Setelah keluar Eska menekan kembali tombol tadi dan lantai pun tertutup.

Setelah selesai mereka keluar dari markas dan menjalankan mobil menuju rumah Sphinxi.

Skip...

Setelah mengantar Sphinxi Eska langsung mengendarai mobil nya menuju rumah nya. Setelah sampai di rumah Eska langsung membersihkan diri dan bersiap untuk tidur.

Baru saja ia menutup mata nya pintu kamar di ketuk oleh seseorang.

"Bang, gue masuk ya" Ucap Gemi yang di balas gumaman oleh Eska.

Setelah masuk Gemi duduk di tepi tempat tidur Eska.

"Gimana tadi bang" Tanya Gemi.

"Udah beres, Kepala nya gue kasih buat singa lo" Ucap Eska.

"Serius bang, wah makasih ya. Yaudah gue mau keluar, good night" Ucap Gemi.

"Hmm, night too" Ucap Eska.

Gemi pun keluar dari kamar Eska dengan senyuman mengembang.

"Akhirnya singa gue makan  enak" Ucap Gemi, lalu pergi ke kamar nya.

Skip....

Pagi hari ini Sphinxi terlambat bangun entah apa alasan nya. Yang menjadi masalah nya adalah ini hari senin dan sepuluh menit lagi upacara akan segera di mulai.

"Mampus gue, kok bisa telat sih" Ucap Sphinxi.

Setelah selesai, Sphinxi turun ke bawah dan pamit ke Bi Irna.

"Bi, Sphinxi pergi sekolah ya udah telat" Ucap Sphinxi.

"Yaudah hati-hati non" Ucap Bi Irna.

Sphinxi mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, ia tak menghiraukan sumpah serapah pengendara lain yang ditujukan untuk diri nya.

Seperti nya dewi Fortuna sedang berpihak pada Sphinxi. Ia tidak telat ke sekolah.

Saat upacara sudah mau di mulai Sphinxi masih sibuk mencari topi nya.

"Duh, mana sih, tadi kan ada" Ucap Sphinxi.

Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan memberikan topi kepada Sphinxi.

"Nih pake punya gue aja" Ucap orang itu.

Sphinxi langsung mendongak untuk melihat siapa orang yang mau menolong nya.

"Makasih ya, btw siapa nama lo" Tanya Sphinxi.

"Gue Sephine anak kelas sebelah" Ucap orang itu yang bernama Sephine.

"Owh, yaudah gue kelapangan dulu ya, byee" Ucap Sphinxi lalu meninggalkan Sephine yang masih berdiam diri dengan senyuman nya.

"Sampai ketemu lagi Sphinxi Rusalka" Gumam Sephine dengan senyum miring nya, lalu pergi ke lapangan mengikuti upacara.

Skip...

Setelah upacara selesai Sphinxi, Hidra dan Elaksi pergi ke kantin untuk membeli minum. Saat sedang menunggu pesanan tiba-tiba Eska dan Gemi datang menghampiri Sphinxi.

"Kak Sphinxi, makasih ya hadiah nya" Ucap Gemi.

"Sama-sama tapi yang ngasih itu Eska kok" Ucap Sphinxi sambil tersenyum

"Hadiah apaan yang lo kasih ke Gemi" Tanya Hidra.

"Kepala" Ucap Sphinxi keceplosan.

"Hah, kepala apaan" Ucap Hidra.

Seakan sadar dengan ucapan nya Sphinxi langsung menjawab.

"Mainan kepala rusa gitu loh, kemarin gue beli kelebihan jadi gue kasih ke Gemi" Ucap Sphinxi berbohong.

Hidra yang mendengar hanya ber oh saja.

"Yaudah kalo gitu gue ke kelas ya kak" Ucap Gemi yang di angguki Sphinxi.

Gemi dan Eska pun pergi Ke kelas tapi saat di Koridor Eska mendengar seseorang sedang membicarakan Sphinxi.

"Dek, tunggu dulu. Sini" Ucap Eska.

"Apaan" Ucap Gemi.

"Dengerin" Suruh Eska.

Mereka berdua menguping pembicaraan seseorang yang sedang membicarakan Sphinxi.

Dari suara yang terdengar seperti nya bukan hanya ada satu orang tetapi ada empat orang.

"Liat aja gue bakalan deketin Sphinxi dan kalo gue udah deket sama dia, gue pastiin dia bisa jadi mainan kita" Ucap satu orang di antara mereka.

Gemi dan Eska yang mendengar pun mengepalkan kedua tangan nya.

Dan ternyata orang tersebut adalah Sephine, yang sedang mengobrol bersama teman-teman nya.

Sephine memang terkenal sebagai cowok yang sering keluar masuk klub bersama wanita yang kurang belaian.

Gemi dan Eska yang sudah mendengar percakapan Sephine pergi dari tempat itu. Saat berjalan Gemi berucap.

"Gue mau ngasih pelajaran ke dia pulang sekolah bang, lo mau ikut gak" Ucap Gemi.

"Ini ada sangkut paut nya sama Sphinxi, pasti gue bakalan ikut" Ucap Eska.

"Kira-kira hukuman apa yang cocok buat manusia brengsek itu" Tanya Gemi.

"Kita kirim dia ke neraka di depan Sphinxi langsung.lumayan buat hiburan dia, sekarang kita udah jarang dapat kerjaan" Ucap Eska.

"Bagus juga tu, yaudah kita buat aja kejutan buat kak Sphinxi sekaligus kita antar manusia brengsek itu ke akhirat" Ucap Gemi.

Mereka berdua sama-sama tersenyum lalu melanjutkan perjalanan ke kelas masing-masing.