Sesudah kejadian tersebut, senyum di wajah kedua pasangan muda itu tak mau hilang bahkan hingga sekarang, ketika rapat sedang berlangsung, di mana tiap utusannya adalah pangeran atau putri kerajaan itu sendiri. Mereka terus melirik ke arah sosok laki-laki dengan wajah berseri-seri yang berhasil menarik perhatian para putri, sementara Sang ksatria es juga tak henti-hentinya mengulum senyum meski telah berkali-kali mencoba memasang wajah datar, membuat para pangeran saling berpandangan dalam kebingungan. Lebih buruknya, mereka menyaksikan adegan romantis indah yang cuma hadir dalam cerita-cerita romansa ketika mencari Charlotte untuk bersama-sama memulai rapat karena tak dapat dimulai sebelum semuanya hadir.
Salah seorang pangeran dari kerajaan Amorean, tak lagi dapat menahan diri dan menggebrak meja bundar indah berlapiskan marmer pada sisi luar, lalu menunjuk Rain di seberang meja dengan pandangan tak bersahabat "Kau! Pencuri sialan yang berani mengambil tunangan orang!" Bentaknya hingga terdengar keluar meski ruangan tak terlalu besar yang sama indahnya seperti ruangan-ruangan lain tersebut telah dikelilingi sihir peredam suara. Tampaknya dia sengaja memberi mana pada tiap kata untuk memperjelas suara agar Rain mengerti "Akan kuberi dirimu pelajaran bocah tengik! Camkan itu baik-baik!"
Pangeran Leo tertawa keras mendengarnya "Maaf, maaf" Ucap dia sembari berusaha menahan gelak tawa "Tapi jujur saja Ethan, sebagai salah satu orang yang telah menyaksikan kekuatan Rain, kau hanya seperti semut baginya. Kusarankan kau mundur sebelum mempermalukan diri lebih jauh, demi kebaikanmu sendiri" Jelasnya tenang, kemudian mengedipkan mata pada Rain yang tersenyum lemah, memaklumi ucapan kasar Ethan.
Pangeran dari Amorean yang terlihat makin tersinggung, ditandai kerutan pada wajah mudanya yang tampan dengan rambut pirang asli, mata coklat indah dan dagu terbelah, menoleh pada Leo yang memberikan senyum manis "Kau berpihak padanya, Lionheart? Segitu lemahnya kerajaanmu sampai meminta tolong pada seseorang sepertinya? Heh! Memalukan!"
Mata pangeran Leo menajam, namun begitu akan membalas, Rain memegang pundak kiri Sang pangeran dan menggeleng pelan. Kemudian, menoleh pada Ethan yang memberi tatapan mencemooh "Pangeran Ethan, asal dirimu tahu, aku bahkan tak melakukan apapun, dia datang sendiri padaku. Bukan salahku, dia tertarik padaku dan juga bukan salahmu, tak dapat bersaing denganku"
Ucapan sederhana Rain membuat tiap pasang mata melebar, karena hanya dengan kalimat simpel, Rain dapat memasukkan banyak arti tersembunyi yang begitu menyakitkan harga diri. Daya tarik Rain bertambah serta mengambil perhatian beberapa tuan putri yang tampak terpesona dan beberapa pangeran yang menaruh hormat karena berani menantang Ethan secara langsung, meski masih enggan mengakui kalau Rain lebih baik dibanding mereka.
"K-kau! Kuhancurkan kesombonganmu itu sekarang juga!" Dia berdiri, mengangkat kaki di atas meja, lalu melompat menerjang dengan pedang dalam genggaman tangan kanan, terarah pada Rain yang seketika menghilang dari pandangan.
Tak sampai sedetik kemudian, ia sudah berada di atas Ethan dengan aliran listrik memercik di sekitar tubuh dan menghantam punggung Sang pangeran hingga tubuhnya membentur kuat meja, mengejutkan para pangeran serta putri.
"Oh, yang dikatakan pangeran Leo juga benar. Aku bisa saja membuatmu masuk dalam rumah sakit sekarang juga, namun demi menjaga kehormatan serta perdamaian, kau hanya akan mendekam dalam kamar selama dua hari. Ingat, tak ada yang lebih lemah, hanya ada yang malas" Ucap Rain tenang namun penuh ancaman, telah kembali duduk di kursi secepat kemunculannya di atas. Rain menjentikkan jari.
Seketika, tubuh Ethan diselubungi cahaya keemasan dan tak lebih dari lima detik, dia telah kembali sehat bahkan lebih bertenaga dibanding sebelumnya.
"T-tapi mengapa?" Tanya Ethan tak mengerti.
Rain mengangkat bahu "Hanya ingin mengetes seberapa jauhkah aku dapat menyembuhkan luka seseorang yang disebabkan oleh diriku sendiri. Lagipula, tiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Jadi, ini lebih baik diselesaikan dalam arena. Sekarang, ada hal yang lebih penting dibanding saling bertengkar. Maafkan kelancanganku, pangeran Ethan. Namun mengenai Char, aku takkan semudah ini memberikannya padamu. Dia telah mengambil tempat khusus dalam hatiku"
Mata Charlotte terbelalak. Dia melempar tatapan khusus pada Rain yang dibalas dengan senyuman canggung. Rain lupa, Char masih belum terbiasa menunjukkan hubungan mereka di depan orang.
"Terserah kau sajalah" Balas pangeran Ethan tampak tak lagi tertarik memperpanjang masalah dan hanya melipat lengan sembari meletakkan kedua kaki di atas meja tanpa memedulikan tatapan tak setuju dari yang lain.
Putri Laura berdeham beberapa kali, lalu melanjutkan "Dengan menganggap gangguan kecil tadi telah selesai, mati kita lanjutkan diskusi. Dari yang telah kita bicarakan mengenai Ravagers, akan dibentuk tiga team khusus untuk membantu menguak rahasia kemunculan mereka dengan mengunjungi tiga tempat berbahaya yang sudah kita semua kenal. The Hell's Pit, lembah penuh kabut tebal yang selalu dikabarkan menelan orang hidup-hidup sebab tak pernah ada yang dapat kembali. Lalu, The Dragons Boneyard, dataran misteri yang masih penuh tanda tanya hingga sekarang, di mana penuh akan tulang-belulang milik para naga yang telah tiada semenjak ribuan tahun yang lalu.
Terakhir, The Floating Island. Tempat dengan kemungkinan terbesar menyimpan rahasia Ravagers. Tak seorangpun pernah menginjakkan kaki di sana karena mitos mengenai mahluk mengerikan yang tinggal dalam jurang tepat di bawah pulau terbang tersebut, yang sampai sekarang, jujur saja tak dapat kupercayai. Tetapi, kita mesti tetap waspada. Tempat-tempat yang akan kita kunjungi ini mungkin menyimpan situasi berbahaya yang tak terduga. Tolong diingat, apapun yang nantinya ditemukan adalah kepentingan bersama, bukan pribadi. Para pelanggar akan mendapatkan hukuman berat yang setimpal dan ingat saja, mata serta telinga di mana-mana, sekitar kalian, ke manapun kalian pergi, jadi berbijaklah"
Salah seorang putri dari kerajaan Ermont, mengangkat tangan "Bagaimana dengan kompensasi kami jika terjadi hal di luar dugaan? Siapa yang akan menanggung semua itu?" Tanyanya khawatir.
Putri Laura tersenyum pertanyaan yang telah diperkirakannya bakal ditanyakan "Dari diskusi raja dan ratu, orang tua kita masing-masing, kompensasi akan ditanggung secara bersama. Tentu saja tak mencakup kerajaan yang menderita konsekuensi ekspedisi berbahaya ini dengan kehilangan salah satu dari kalian" Ia menepuk tangan, beberapa pelayan masuk sesuai jumlah orang yang hadir membawa sebuah kotak biru mengilap yang terbuat dari berlian "Kalian tak perlu khawatir, kelompok peneliti kami telah menciptakan sebuah alat yang dinamakan 'MAW' atau 'Mana Augmented Wave'.
Alat ini dapat mendeteksi keberadaan penggunanya di sebuah tempat yang memiliki aliran mana pada udaranya, sehingga kami tetap dapat mengawasi kalian seandainya hal buruk terjadi dan bergegas mengirimkan bantuan. Kami mengawasi kalian menggunakan ini" Putri Laura menekan beberapa rune sihir dalam kode acak yang seketika muncul di permukaan meja miliknya dalam cahaya kebiruan, kemudian sebuah peta tiga dimensi benua Olterra muncul di atas meja dalam gabungan butiran-butiran cahaya keemasan yang ribuan jumlahnya. Mirip sebuah hologram.
Semua orang dalam raungan tampak takjub menyaksikan peralatan baru yang akan sangat membantu misi kali ini, terlebih seandainya hal buruk terjadi.
"Seperti yang kalian lihat, terdapat dua belas titik hijau kecil dalam area kerajaan Indera" Putri Laura memperbesar lambang kerajaan Indera pada peta, memperlihatkan situasi nyata istana tempat mereka berada sekarang, menunjukkan dua belas titik hijau yang berubah menjadi bulatan hijau di bagian utara istana, di lantai tiga "Inilah MAW yang akan kalian kenakan. Dengan begini, bahkan sebelum kalian mengirim sinyal darurat, kami sudah mengirim bala bantuan jika menilai keadaan berada di luar genggaman kalian. Jadi, jangan memaksakan diri bila tak perlu. Ingat, kalian adalah para para penerus tahta. Jangan membahayakan masa depan kerajaan masing-masing dengan membahayakan nyawa kalian" Ucap tuan putri memperingatkan dengan tampang khawatir tampak jelas di wajah.
Ia menepuk tangan dua kali, memberi tanda bagi para pelayan untuk membuka kotak biru indah tersebut, memperlihatkan dua buah benda. Salah satunya tak seperti sebuah gelang besi putih dengan mutiara biru di atasnya, sebagai hiasan sekaligus penangkap gelombang mana. Sementara, satunya berupa sebuah benda aneh yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
"Alat kedua ini disebut 'CAT' atau 'Communication Augmented Transponder'. Mirip seperti sihir komunikasi yang kita ketahui, yang memperbolehkanmu berbicara langsung pada seseorang yang juga menggunakan simbol sihir yang sama dalam jeda sekitar 20 hingga 30 detik, tergantung jaraknya. Namun, alat ini akan mengirim suaramu hanya dengan jeda kurang dari sedetik, tak peduli jaraknya. Selama ada aliran mana dalam tubuh, alat ini masih bisa berfungsi dan juga alat yang ada di depan kalian, telah dimodifikasi agar hanya kalian yang dapat menggunakannya serta berbicara satu sama lain tanpa perlu khawatir pembajakan.
Jika ingin berbicara hanya pada orang tertentu dalam team, kalian tinggal memikirkan orang tersebut maka pembicaraan menjadi milik kalian berdua. Tapi, jangan lupa untuk menekan CAT kembali agar terhubung oleh anggota team atau kau mendapat masalah besar dengan hilang kontak dari team, karena merekalah yang terdekat denganmu kalau terjadi masalah dan dapat dengan segera menolong"
Tiap pelayan berjalan, kemudian memberikan kedua peralatan canggih tersebut di sebelah kanan tiap orang, lalu pergi keluar ruangan.
Kini, tinggal menyampaikan beberapa hal lagi sebelum akhirnya rapat selesai dan ada waktu tiga hari yang diberikan bagi mereka untuk bersiap-siap sebelum memulai perjalanan.
Pangeran Leo bangkit berdiri dari kursi sembari mengisyaratkan Sang adik untuk duduk "Terima kasih atas penjelasanmu yang mudah dimengerti, dibanding para profesor kutu buku itu, Laura" Guraunya, meringankan suasana "Aku akan mengambil alih dari sini dan tolong diingat kalau aku hanya bercanda sebelumnya" Ia terkekeh pelan, lalu melanjutkan "Team akan dibagi menjadi tiga, yaitu Alpha, Beta, Charlie, beranggotakan sebanyak empat orang. Rain dan kawan-kawannya juga akan bergabung dalam team Alpha. Tenang saja, Alpha akan mendapatkan wilayah paling berbahaya karena kelebihan anggota" Guraunya lagi membuat satu ruangan tertawa santai "Tiap anggota team akan diinformasikan sebentar malam. Kusarankan, sebaiknya kita melupakan dendam lama dan mulai saling membangun kepercayaan karena kita akan bekerja sama mulai tiga hari nanti. Kita harus saling menjaga, mempercayakan belakang kita satu sama lain sebab hanya dengan begitu, kita dapat memenuhi tujuan utama ekspedisi dan kembali dengan selamat"
Pangeran Leo menepuk tangan, teringat akan sesuatu "Oh! Hampir lupa, turnamen itu akan diadakan besok, Rain persiapkan dirimu, mereka bukanlah lawan yang mudah termasuk Ethan meski dia telah menerima hantamanmu. Namun, aku tahu dia belum serius, begitu pula denganmu bukan?" Ucapnya penuh antusias "Dengan begitu, kuucapkan terima kasih telah menghadiri rapat ini, silahkan nikmati waktu bebas yang diberikan, karena kita takkan mendapatkannya lagi begitu ekspedisi dimulai"