[Soul Island] hampir seluruh umat manusia tidak peduli muda ataupun tua pasti mengenal betul perihal hal ini, tempat yang menjadi dunia kedua serta sumber daya untuk meneruskan generasi selanjutnya.
Jelas keberadaan [Soul Island] sudah tidak bisa luput dalam kehidupan sehari-hari manusia, tentu saja mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju ini fungsi [Soul Island] sendiri semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Yang awalnya hanya berfungsi sebagai tempat untuk memasok sumber daya bagi generasi selanjutnya, kini telah berkembang menjadi tempat dimana manusia membesarkan namanya menjadi sesosok bintang populer bahkan ada juga yang menganggap hal ini sebagai tempat untuk membuktikan potensinya.
Tak jarang, mengikuti era yang telah berkembang para kaum hawa-pun mulai melakukan seleksi ketat dalam mencari pendamping hidupnya. Hal yang bernama cinta sejati telah lama pudar, dan hal terpenting sekarang ialah seberapa bagus IQ serta EQ para kaum Adam dalam mengembangkan pulau jiwa mereka...
Tentunya hal ini juga di alami oleh pasangan Erlangga tertentu, yakni Vani-Gandu yang baru-baru telah kita semua ketahui sebagai sosok orang tua dari 'Tiga serangkai Erlangga'
.
.
.
[Tepi tebing, pulau jiwa]
Di salah satu tebing tertentu yang berada pada pulau jiwa, dengan fenomena mentari terbenam (sunset) sebagai latar belakangnya.
Kita dapat melihat siluet sesosok wanita tengah duduk bersimpuh menikmati pemandangan mentari terbenam tersebut, wanita tersebut terlihat sangat menikmati fenomena itu. Hal ini di dukung oleh pancaran energy yang penuh kehangatan terpancar begitu saja dari diri sang wanita.
"Satu bulan telah berlalu, kira-kira apa yang sedang dilakukan oleh anak itu ya?? Seberapa jauh dirinya melangkah dengan bantuan makhluk-makhluk astral itu?!!" Ucap wanita tersebut kepada sesosok pria yang rupanya berada tak jauh dari dirinya.
Pria tersebut tak lain merupakan pemilik pulau jiwa ini sekaligus sosok yang menjadi pendamping hidup sang wanita (Suami), pria itu-pun berjalan mendekati sang wanita sembari menyeruput pelan secangkir teh di tangannya tersebut.
[Sluprt.. Sluprt..]
"Dengan mengandalkan kekuatan dari teman-teman astralnya tersebut, aku cukup yakin anak kita akan mencapai ketinggian yang berkali-kali lipat dibandingkan kita berdua" Ucap pria tersebut dengan nada yang penuh keyakinan serta optimisme terhadap kemampuan sang putra sulung.
"Hmm, kau mungkin benar sayang.. Tapi satu hal yang membuatku khawatir, jalan yang ia tempuh apa bisa menghasilkan keuntungan?? Lagipula tidak pernah ada sejarahnya pulau jiwa dengan tema wahana horror tercipta kan?!!" Timpal sang wanita yang sekali lagi memberikan sebuah pertanyaan kepada sang suami, pertanyaan yang selalu menjanggal hati sang wanita dan ini jugalah alasan kenapa ia masih sedikit tidak suka dengan ide sembrono dari anak sulungnya tersebut.
Sang suami hanya memutar kedua netra miliknya dengan bosan, tampaknya ia merasa agak tidak senang dengan tingkah dari sang istri yang terlalu skeptis terhadap masa depan anak sulung mereka berdua.
"Ayo'lah Vani sayangku... Tidak peduli apa-pun yang terjadi, kita hanya perlu mendukung keputusan Leo.. Lagipula bahkan jika ia tidak mendapatkan keuntungan dari wahana horror miliknya, dengan keberadaan-ku ini. Itu hal yang sepele saja!!!" Dengan nada yang terdengar sedikit geram sang suami pun menepis mentah-mentah kekhawatiran dari Vani, lagipula tidak peduli seberapa renggangnya hubungan ayah-anak keduanya.
Gandu sebagai seorang suami sekaligus ayah kandung dari Leo lebih suka melihat sang anak menjelajahi dunia luar dan keluar dari zona nyamannya, lagipula Leo itu seorang anak lelaki?? Mustahil kan ia akan terus berada di bawah naungan Gandu serta Vani??
Tidak peduli seberapa tangguhnya fisik serta kekuatan spiritual Gandu sekarang, pada dasarnya manusia tidak bisa terlepas dari hukum hidup dan mati. Ketika Tuhan berkehendak maka saat itu jugalah, Gandu akan kehilangan nafasnya sebagai makhluk hidup.
Oleh karena itu jugalah, Gandu sama sekali tidak memiliki keberatan terhadap keputusan dari sang anak sulung mengingat putranya tersebut menyiapkan segalanya menggunakan tabungan pribadinya dan tidak menyentuh sepeser-pun uang yang sengaja ia siapkan untuk sang putra.
Dari hal kecil ini saja, Gandu dapat menilai kalau sang putra pastinya memiliki keyakinan tersendiri terhadap rencananya kan??
Ditambah lagi Gandu baru-baru saja mendapatkan kabar baik dari sepasang anaknya yang lain, kabar tersebut menyegarkan pandangan Gandu terhadap sang anak sulung.
Sebuah kalimat sederhana yang berbunyi 'Kak Leo memiliki 5.000 teman hantu', perlu diketahui 5.000 teman hantu ini sangat berbeda jauh bobotnya dengan teman manusia karena manusia memiliki sifat serakah dan sewaktu-waktu bisa saja akan menusuk dirinya juga.
Lain halnya dengan makhluk gaib bernama Hantu ini, rata-rata dari mereka memiliki sifat membenci manusia dan makhluk hidup lainnya. Ditambah lagi 5.000 hantu ini, setiap individual pasti memiliki kekhas-an tersendiri bukan?? Ini sama saja mengatakan kalau sang putra sulung telah memiliki 5.000 manusia setia dengan kekuatan spiritual dalam tahap awal?????
Sungguh hal yang sangat menakjubkan, tidak pernah terpikirkan oleh Gandu sedikit-pun kalau sang putra akan mengambil langkah ekstrem untuk menjalin hubungan persahabatan dengan makhluk-makhluk gaib.
Bahkan Gandu sendiri sedikit merasa iri terhadap kelebihan serta karisma dari sang anak sulung, ia yang telah mengembang pulau jiwa dari umur 17 tahun hingga berumur 45 tahunan ini saja hanya berhasil menyewa 800 manusia spiritual.
Perbedaan di antara mereka membuat Gandu merasa sangat tertekan sekali, terlalu tertekan sampai ia merasakan mungkin saja ini adalah perbedaan di antara orang kaya dengan orang miskin bukan???
.
.
.
"Wahana horror, sama sekali tidak menghasilkan keuntungan sedikit-pun.. Mengembangkan ke arah ini hanya akan membuat pulau jiwa milik Leo menjadi pulau yang hanya memiliki pendapatan eksternal serta tak menentu..." Dengan gigih Vani masih saja tidak menyetujui pernyataan Gandu, ya bagaimana-pun Leo merupakan putra yang lahir dari rahimnya. Jadi hal seperti ini wajar-wajar jika terjadi kan??
"Lalu bagaimana jika kau menelpon Leo saja, lagipula masa batasan 1 bulan itu telah berlalu... Dan Leo bisa dengan bebas mengangkat telepon dari pihak lain" Ucap Gandu memberikan sebuah usulan kepada istrinya tersebut sembari menghembuskan nafas lelah terhadap tingkah sang istri yang terlalu khawatiran tersebut (Bung, itu adalah naluri seorang Ibu!! Wajar-wajar jika istrimu merasa khawatir terhadap putranya sobat?!!)
Dengan mata indah yang berbinar-binar cukup terang sampai membuat Gandu berpikir kalau sang istri mungkin memiliki sedikit darah keturunan kucing hitam??
Vani-pun menekan tombol-tombol yang berada pada smart-watch miliknya tersebut, dan tak perlu menunggu lama nada panggilan kalau smart-watch miliknya terhadap terhubung dengan pihak lain pun terdengar.
"Hallo, nak.. Bagaimana kabarmu??" Ucap Vani tanpa memberikan kesempatan pihak lain untuk berbicara.
.
.
.
.
.
"Mom, aku baik-baik saja... Sangat baik karena sekarang, aku telah berhasil mendapatkan sebuah bangunan secara gratis!!!" Jawaban yang penuh dengan semangat serta antusiasme itupun terdengar oleh Vani serta Gandu.
"Hah?!!!!" Sebuah seruan serempak pun terdengar dari sisi Vani serta Gandu secara bersamaan, kedua sosok yang telah menjadi Ibu serta Ayah itupun hanya bisa terdiam mencoba memahami makna kata-kata dari sang putra?? Lebih tepatnya kalimat yang bermakna 'Sebuah bangunan secara gratis'.
.
.
.
.
.
.
TBC