(Note : Sedikit pemberitahuan kepada kalian semua, time-line pada chapter akan kembali normal lagi yakni di saat Leo berumur 17 tahun. Terima kasih).
.
.
.
.
.
[Floor 5-th, GCA]
Lantunan langkah kaki yang seharusnya tidak ada di bangunan tua itu-pun terdengar cukup keras, bahkan lantai-lantai dibawahnya pun tidak luput dari suara langkah kakinya.
Lantunan langkah kaki itu tidak berasal dari fenomena mistis sama sekali, melainkan muncul dari dua sosok yang saat ini tengah berbincang-bincang ria layaknya seorang sahabat lama.
Kedua sosok tersebut tak lain ialah Leo yang saat ini telah memasuki tahap usia remaja yakni 17 tahunan serta Ruwo sang genduruwo yang telah menjadi penghuni bangunan GCA selama kurang lebih 21 tahunan tersebut, sungguh sebuah hal yang cukup langkah untuk di saksikan bukan??
Lagipula dimana lagi kita dapat melihat kejadian langkah, sesosok remaja lelaki berbincang bahkan bercanda ria dengan sosok Ruwo yang notabene merupakan pemburu kaum hawa tersebut??
"Hei, apa kau yakin dengan hal ini Leo??Melewati kamar 55 hanya akan mengundang sosok nenek tua itu saja, memangnya kau berani menghadapinya lagi??" Sebuah seruan yang kalau kita dengarkan dengan seksama entah kenapa justru mengandung nada ketakutan, tampaknya terdapat sesosok entitas yang agaknya sangat tidak ingin di-jumpai oleh Ruwo kan??
"Tenanglah Ruwo, lagipula ini hanya hal yang sepele.... Perlu kau ketahui sobat, Zing'er telah menjadi salah satu dari jenisnya" Ucap Leo dengan nada penuh keyakinan, entah darimana keyakinan remaja lelaki ini berasal?
Tapi satu hal yang pasti Ruwo benar-benar tidak ingin mengusik ataupun membuat sosok yang berada di koridor kamar 56 tersebut, bahkan jika ia mendapatkan sepuluh nyawa sekalipun Ruwo masih enggan untuk mengusiknya lagipula perbedaan antara keduanya tersebut layaknya bumi dan langit...
Leo hanya bisa memutar mata bosan melihat tingkah laku dari sosok teman hantu generasi pertamanya tersebut, kenapa bisa generasi pertama?? Bisa dikatakan hal ini berasal karena, pertama antara Leo beserta Ruwo tidak terlalu jauh waktunya ketika Leo menjalin hubungan persahabatan dengan Zing'er si Little Jiang-Shi...
"Kau ini setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun lamanya, kenapa justru menjadi pengecut begini sih??" Merasa jengah dengan sikap teman hantunya tersebut yang menurut Leo benar-benar tidak sesuai dengan perawakannya sebagai genduruwo sejati, Leo-pun langsung memprotesnya tanpa ampun.
Membuat Ruwo pihak yang bersangkutan jelas merasa agak tersakiti hatinya, tapi apalah daya Ruwo telah memunculkan bayangan psikologis yang saat ini tengah bersarang di benaknya.
Bayangan psikologis yang membuatnya sangat takut terhadap kematian atau lebih tepat mengatakannya terhadap keberadaan bernama Red-Spectre, Ruwo terlalu takut!!
Ruwo tidak berani menyangkal pernyataan dari Leo tersebut, ia tidak menyangkalnya sama sekali bahkan samar-samar di dalam relung benaknya... Ruwo justru mengakui hal tersebut.
Dan seluruh hal ini jelas membuat Leo sebagai sosok temannya merasa sangat tidak senang sama sekali, lagipula ayolah siapa sih teman yang senang ketika teman baiknya justru ketakutan menghadapi seseorang??
Ku pikir sepertinya tidak ada bukan?? Tidak ada satupun orang yang ingin teman baiknya mengalami ketakutan seperti ini, kan?!!
"Ikut denganku, mari aku akan menghilangkan sumber ketakutan di dalam hatimu itu!!!" Ucap Leo sembari menarik tangan Ruwo dengan tergesa-gesa, yang dimana hal ini cukup menakjubkan sekali bahkan Ruwo-pun merasa agak kaget dengan kekuatan fisik milik remaja lelaki tersebut...
'Bagaimana mungkin Leo yang bertubuh ramping bisa memiliki kekuatan fisik seperti ini, dia bahkan bisa menarikku secara paksa??' Pikir Ruwo menatap penuh takjub terhadap sosok Leo sekarang, lagipula Ruwo cukup tahu kalau tubuhnya pada awalnya agak melawan tarikan dari Leo.
Tapi lihatlah??!!! Remaja lelaki ini masih bisa menarik dirinya secara paksa, luar biasa sekali. 'Ini terlalu gila!!' Mungkin hanya kalimat inilah yang terlintas dibenak Ruwo saat ia melihat kekuatan fisik abnormal milik remaja lelaki tersebut, lagipun tidak ada catatan sejarah yang mencatat kalau manusia awam bisa menarik sosok genduruwo kan??
.
.
.
.
.
[Beberapa saat kemudian...]
Setelah insiden penarikan paksa yang dilakukan oleh Leo terhadap Ruwo, kini keduanya pun telah tiba di-titik tersebut.
Tempat yang pernah membuat mereka merasakan tekanan kematian dalam jarak beberapa langkah saja, bahkan Leo yang sedari tadi berani-pun merasa agak merinding mengingat kejadian tidak menyenangkan tersebut.
Tapi jangan salah, jika Leo tidak merasakan seberapa mengerikannya kekuatan Red-Spectre mungkin ia tidak akan bisa melangkah sejauh ini kan?? Menjalin hubungan baik dengan sepuluh Red-Spectre bahkan membesarkan beberapa Red-Spectre sekaligus, bisa dikatakan sosok nenek tua tersebut telah menyumbang banyak hal terhadap Leo dan teman-temannya....
Hal ini jugalah yang mendasari tekad Leo untuk berjumpa dengan sosok nenek tua ini lagi, bahkan Leo memunculkan niatan tersendiri untuk merekrut nenek tua itu mungkin. Jika bisa sih???
"Nenek Tua keluarlah!!!" Dengan perasaan yang penuh percaya diri, Leo-pun berseru cukup lantang membuat sepasang makhluk yang baru saja melangkahkan kaki-kakinya ke dalam bangunan ini tersentak kaget.
"Diam sialan, kenapa kau justru bertingkah kurang ajar Leo!!" Ruwo yang kebetulan berada tepat di samping Leo-pun ikutan kaget juga, bahkan tak segan-segan sosok genduruwo ini justru melayangkan sebuah pukulan telak kepada Leo.
Leo-pun mendengus tidak suka terhadap tindakan Ruwo tersebut, lagipula siapa sih yang bisa terima jika dirimu justru terkena pukulan dibagian kepala?? Tidak ada kan??
{Blam..}
Sebuah pukulan acak pun dilayangkan oleh Leo yang langsung membuat Ruwo meringis kesakitan, sebab Leo memukul bagian sendi genduruwo tersebut.
'Anak sialan, bisa-bisanya ia memiliki kekuatan fisik secabul ini!!' Umpat Ruwo di dalam hatinya sembari mengelus bagian sendi kanannya tersebut, tepat ketika Ruwo ingin kembali memarahi Leo.
.
.
Gumpalan kabut berwarna merah pekat-pun muncul menarik perhatian kedua sosok tersebut, perlahan-lahan dalam waktu yang cukup singkat sosok nenek tua yang bisa dikatakan sudah tidak asing untuk keduanya pun muncul begitu saja.
"Hampir sebelas tahun atau mungkin sepuluh tahun telah berlalu semenjak pertemuan pertama kita, nenek tidak menyangka anak lelaki-lelaki sepertimu bisa tumbuh hingga seperti ini ya..." Dengan nada yang memuji, sosok dengan wajah nenek serta baju kebayan itupun memunculkan dirinya.
Mendengar ucapan dari sang nenek jelas membuat keduanya memberikan respon tersendiri, ada yang memberikan senyuman bangga (Leo) dan ada juga yang justru tengah bergemetaran tanpa henti sekarang (Ruwo).
"Hehe, lama tidak berjumpa Nenek kebayan!!!"Dengan sebuah senyuman hangat, Leo-pun menyapa sosok sang nenek dengan Ruwo yang tengah ketakutan setengah mati.
.
.
.
.
.
.
Baiklah itu saja untuk hari ini, by the way guys ada yang bisa kasih saran untuk nama sosok Ruwo (Genduruwo) serta nama untuk sosok nenek kebayan ini??? Selera penamaan Penulis cukup buruk soalnya, jadi bagaimana jika kalian saja yang memberikan nama untuk kedua karakter ini kan?!!