webnovel

Everything was begin's

Hallo semuanya bagaimana kabar kalian, saya harap baik-baik saja dan selalu dalam keadaan bahagia dimana-pun kalian berada.

By the way, teman-teman saya masih agak kebingungan dalam memilih judul pada tiap chapter dan akhirnya saya-pun mengambil keputusan untuk menamainya dengan bulan serta tanggal saja.

Saya harap kalian semua tidak keberatan okay?? Satu hal terakhir, Volume Ke-III telah berakhir dan kini cerita telah memasuki Volume Ke-IV. Mari kita mulai ceritanya :

.

.

.

.

.

.

Langit yang sebelumnya berwarna hitam kelam layaknya Void kini telah berganti warna menjadi biru tua, di iringi dengan sinar Rembulan yang mulai meredup serta sinar Mentari yang terlihat mulai bersinar dari balik pegunungan tertentu.

Saat ini, lebih tepatnya pada sebuah tempat yang menjadi habitat teruntuk babi hutan monster. Kita dapat melihat siluet bayangan yang tengah melompat dari satu pohon ke pohon lainnya.

"Cihh, sialan.. Leo benar-benar keterlaluan sekali kali ini, bisa-bisanya ia melakukan hal seperti itu" Gumam siluet bayangan tersebut yang terlihat agak melambat tempo lompatannya, kini kita dapat melihat dengan jelas seperti apa sosok siluet tersebut.

Yang tak ia-lah Zing'er Xueran, satu-satunya Red Spectre serta hantu anak kecil yang berada pada pulau tersebut. Ia kini telah mengenakan pakaian khas seorang Jiang-Shi pada umumnya, yakni pakaian seorang pejabat pada era dinasti Ming lengkap dengan sebuah topi yang memiliki aksesoris sehelai bulu di-bagian tengahnya.

Mengikuti dari belakang Zing'er yakni sosok yang berwujud-kan kabut putih tipis terkikik geli mendengarkan gumaman dari Red Spectre tersebut, "Khikhikhi, lalu mau bagaimana lagi?? Tidak ada satupun di antara kita yang menduga kalau nak Leo akan memasukkan obat tidur di minuman kita kan??" Ucap sosok tersebut sembari memperlihatkan wajahnya yang terlihat cukup cantik jika seandainya ia merupakan manusia.

[Bump.. Bump..]

Suara langkah kaki yang sangat keras terdengar dari belakang kedua sosok yang sedang berbincang ria tersebut, "Kita sedikit ceroboh, entah bagaimana ceritanya jika obat tidur tersebut justru menjadi racun mematikan!!! Bisa-bisa kita semua mati kembali nantinya, Hahahaha" Timpal sosok yang baru saja tiba di tempat.

"Hmm, Leo tidak memerlukan hal serendah itu jika ingin menghabisi kita semua!!! Jangan berpikir macam-macam Zhang Gui!!" Ucap Zing'er memberikan tatapan tajam kepada sosok berukuran paling besar tersebut.

Sosok besar tersebut hanya menyeringai sembari berkata "Hahaha, tentu saja lagipula tidak peduli apa yang di inginkan oleh Leo!!! Aku, Zhang Gui tetap akan mengikutinya bahkan jika itu adalah kematian sekali lagi".

Sosok yang berwujud layaknya kabut putih itu hanya bisa menggelengkan pelan melihat tingkah laku dari kedua sosok yang mengambil jenis kelamin pria tersebut.

"Lebih baik kita mempercepat gerakan kita sekarang, kita tidak bisa menyia-yiakan niat baik dari nak Leo yang secara sengaja memberikan kita waktu istirahat optimal serta ternyaman.... Ya meskipun ia menggunakan obat tidur untuk mencapai hal tersebut sih??" Ucap sosok tersebut yang hanya di balas anggukkan singkat dari Zhang Gui serta Zing'er Xueran.

.

.

.

.

.

[Area pesisir pantai]

Setelah menempu perjalanan yang cukup lama mungkin sekitar 30 menitan, ketiga sosok yakni Zing'er, Gui serta Ayu pun telah tiba di tempat yang mereka tuju.

"Akhirnya kalian bertiga tiba juga di sini, bagaimana tidur kalian nyenyak tidak??" Suara seorang remaja pria menyapa ketiga sosok hantu yang baru saja menapakkan kakinya di area pesisir pantai tersebut, ia tak lain merupakan penguasa dari pulau jiwa tersebut yakni Erlangga Leonardi!!!

"Kau benar-benar berbuat terlalu jauh Leo!!!Bagaimana jika gelombang yang kau maksudkan kemarin malam justru menyerang pagi-pagi buta, dasar kau ini?!!!" Bukannya membalas sapaan dari Leo dengan ucapan hangat, Zing'er yang telah kembali ke wujud normalnya justru memarahi sosok remaja lelaki tersebut.

Yang hanya bisa di tanggapi oleh Leo dengan garukkan kepala serta senyuman kikuk saja, "Maaf-maaf, aku sengaja melakukannya agar kalian mendapatkan kondisi paling teroptimal untuk menghadapi gelombang itu" Ucap Leo yang benar-benar merasa agak lega mendapati tingkah laku dari Zing'er tersebut.

Leo cukup senang karena ini merupakan pertanda kalau sosok Jiang-shi tersebut benar-benar merasa khawatir dengan keselamatan dirinya yang hanya merupakan remaja manusia biasa tanpa kekuatan bertarung sedikitpun..

"Khikhikhi, kali ini aku harus setuju dengan perkataan dari Zing'er nak Leo... Tindakanmu itu sangatlah berbahaya sekali" Timpal Ayu yang sedang menatapi Leo dengan netra merah darahnya miliknya, "Sekali lagi aku benar-benar minta maaf teman-teman" Dan Leo hanya bisa menanggapi kekhwatiran dari teman-teman Hantu-nya tersebut dengan ucapan minta maaf serta perasaan senang.

.

.

"Ehem, ngomong-ngomong Zing'er berhubungan setiap pemilik pulau biasanya memiliki dua orang wakil... Aku pikir benda ini seharusnya berada pada dirimu juga kan??"Ucap Leo sembari menyerahkan sebuah smart-watch serta cincin berwarna merah yang notabene merupakan tanda dari pemilik serta wakil pemilik pulau jiwa.

Zing'er tertegun untuk sesaat melihat kedua benda elektronik tersebut, meskipun ia berusia beratus-ratus tahun tapi bukan berarti Jiang-Shi satu ini tidak mengetahui kedua benda itu malahan ia cukup tertarik dengan fungsi benda-benda tersebut.

"Cihhh, baiklah akan aku terima dengan berat hati!!! Lagipula kau tidak bisa berbuat banyak tanpa kehadiran diriku, Leo sialan!!" Balas Zing'er yang tanpa basa-basi sedikit-pun langsung mengambil kedua benda itu.

Tindakan Zing'er jelas membuat Leo menyeringai sembari terkikik geli menyaksikan tingkah laku dari teman masa kecilnya itu, yang saat ini bertingkah layaknya sosok tsundere sekali kan?!!!

"Selamat atas jabatan yang penuh tanggung jawab itu Zing'er" Ucap Gui yang langsung memberikan ucapan selamat kepada pihak yang bersangkutan, meskipun Gui memiliki kebencian kepada Zing'er tapi hal tersebut tidak menutupi niatan tulus Gui untuk memberikan ucapan selamat.

"Hmm, serahkan padaku!!" Balas Zing'er yang kini telah menggenakan smart-watch serta cincin merah tersebut pada tangan kanannya.

.

.

.

.

.

TBC