Rasa sakit yang luar biasa karena kehilangan satu tangan membuat Lucien merasa amat sempoyongan. Setiap syarafnya berkedut. Namun, rasa sakitnya tidak mempengaruhi tindakannya. Sambil mengeratkan gigi, Lucien berlari ke arah golem dengan kecepatan tertingginya. Dia menghindari kapak besar dan berhasil sampai di depan si golem.
Lucien memukul si golem di topeng wajahnya. Dengan suara hantaman keras, topeng besi hitam jadi penyok. Tangan kanan Lucien pun berdarah hebat.
Golem itu mengayunkan kapaknya dengan ganas lagi. Lucien cepat-cepat berjongkok dan berhasil menghindar. Sekali lagi, dia menambah kecepatan dan berlari mengelilingi si golem seperti bayangan. Lagi dan lagi, Lucien memanfaatkan setiap kesempatan untuk memukul topeng golem dengan kepalan tangan kanan.
Satu kali, dua kali, tiga kali...
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者