Kekecewaan mendalam dirasakan oleh Rizky. Bukan hanya kecewa biasa, kali ini ia benar-benar tak mau mentolerir perkataan Kania.
Ia jadi merasa tak enak pada Dinda, Gita, Bimo dan tentu saja Devin. Ia tak habis pikir pada Kania, bisa-bisanya gadis itu mengatakan hal yang tidak-tidak pada Dinda di depan kakaknya sendiri. Justru, Dinda lah yang menyelamatkan ia dari masalahnya selama ini. Sesampainya di rumah, ia mencoba menghubungi Dinda untuk meminta maaf. Tentu bukan pada Dinda saja, pada yang lain juga.
Beberapa kali Rizky coba menghubungi nomor Dinda, namun tak diangkat juga. Ada apa? Apakah Dinda marah padanya? Selain sulit menghubungi Dinda, ia pun sulit mengoperasikan ponselnya meski yang ia miliki adalah ponsel jadul. Pasalnya, Kania terus saja meneleponnya hingga membuat ponselnya panas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者