webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · 青春言情
分數不夠
201 Chs

Menjenguk Teman

Tok …. Tok ….

Seseorang mengetuk pintu rumah bu Arni. Pagi ini, Siska masih tertidur pulas di kamarnya karena semalaman begadang dengan sang mama. Keduanya menghabiskan waktu dengan saling bercerita satu sama lain mengenai kisah cinta masing-masing saat sekolah dulu.

"Duh, siapa sih yang dateng pagi-pagi gini?!" papar bu Arni sedang mencuci piring.

Dengan busa yang masih menempel di sebagian tangannya, mama Siska tersebut bergegas membukakan pintu yang sudah diketuk selama hampir lima menit itu.

"Iyaaa, se-seben .... A-Andi?! Nga-ngapain kamu di sini?!" pungkas bu Arni kaget.

Tanpa menjawab, Andi masih menatap bu Arni dengan tatapan haru dan menyesal. Tiba-tiba ia menurunkan setengah tubuhnya dan bersimpuh di ibunda Siska tersebut.

"Maafin Andi, Tante. Andi nggak masuk untuk menyakiti Siska," tutur Andi dengan lirih.

"E, Eh, Andi, nggak usah kaya gini, Ndi!" jawab bu Arni kaget melihat apa yang di lakukan Andi.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者