Semakin hari, Putri semakin terbiasa dengan kesehariannya di rumah Jodi. Namun, di hari kedua ia di sana, ia terpaksa diam menunggu di rumah karena bu Siti berkebun dan Jodi bekerja.
"Neng Dokter, mau ikut ibu ke kebon? Ibu mau panen jagung."
Bu Siti menyiapkan bakul yang biasa ia bawa ke kebun. Tak lupa dengan serangtang makanan yang ia masak untuk makan siangnya nanti. Topi anyaman berbentuk ssgitiga sudah berafa di sebelahnya untuk ia kenakan saat keluar rumah.
"Ibu punya kebun jagung? Wah, keren banget, Bu!"
Putri keheranan melihat bu Siti tertawa geli setelah mendengar ucapannya.
"AMIIN, Ibu cuma metikin aja, Neng. Nanti di bayar perkilo sama juragan yang punya kebon itu," ungkap bu Siti.
"Oh, ya nggak pa-pa, Bu. Sekarang mungkin panen kebun punya orang, nanti panen kebun sendiri, hehe."
"Aamiin, makasih, Neng. Hayu atuh ikut ke kebon, daripada di sini sendirian nggak ada temen bosen, kan?"
"Iya-iya, Bu. Saya ikut."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者