webnovel

Sin of The Twin

"Fer, Tuhan sepertinya memanggilku lebih dulu. Tolong jaga papa dan mama, kamu jaga diri ya, Fer? Aku sangat menyayangi kalian semua," ujar Feli sambil memegang tangan kembaranya dengan nada lirih. Itulah kalimat terakhir yang Feli ucapkan pada Fera. Fera hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca menggenggam tangan Feli yang hangat dan lemas. Kini Fera harus menjalani hidup sendiri menikmati canda tawa dan tangis tanpa Feli. Kepergian Feli sangat dirahasiakan dan hanya diketahui oleh keluarga dekat karna keputusan sang mama. Lalu bagaimana dengan Daffa? Kekasih Feli yang tidak tau kalau sang pacar telah pergi. "Semua ini terjadi karena salahku! Maka aku harus bertanggung jawab atas kepergian Feli!" "Apa yang harus aku katakan pada dunia dan Daffa?" "Bagaimana caranya aku menebus semua kesalahanku pada kembaranku Feli yang kini telah tiada?"

HoneyLemon5 · 青春言情
分數不夠
201 Chs

Menerima Dengan Senang Hati

'Fer, lagi di café?'

'Nggak, Ndi. Semenjak hamil, aku udah jarang stand by di café. Skarang semua Daffa yang handle. Kenapa?'

'Aku mau cerita sesuatu. Boleh ku telepon nanti? Ah, jangan lupa bilang dulu pada suamimu.'

'Santai aja kali, Ndi.'

Entah apa yang akan Andi ceritakan pada Fera. Kembalinya Andi tak merubah keadaan apa pun di antara keduanya. Daffa memberi izin penuh atas persahabatan istrinya tersebut meskipun ia tau kalau Andi pernah menaruh rasa pada istrinya. Lelaki itu percaya, kalau perbuatan yang pernah di lakukan Andi hanya sebuah kekhilafan.

"Kamu nggak apa-apa kalau aku masih komunikasi sama Andi setelah semua ini?" tanya Fera pada suaminya.

"Ya, nggak pa-pa. Kita nggak bisa menyalahkan rasa. Lagi pula, sekarang dia sudah bersikap biasa aja, kan?"

"Iya, sih."

"Dia sahabatmu sejak kecil, aku nggak mungkin membatasi persahabatan kalian. Aku yakin, dia biosa memposisikan diri seagai seorang sahabat yang baik, tak lebih," jelas Daffa.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者